Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1800 Karang di Perairan Pulau Bokori Konawe Berhasil Dicangkok

Reporter

image-gnews
Greenpeace mengangkat isu terumbu karang di Raja Ampat. Kredit: Greenpeace
Greenpeace mengangkat isu terumbu karang di Raja Ampat. Kredit: Greenpeace
Iklan

TEMPO.CO, Kendari - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari, Sulawesi Tenggara telah melakukan cangkok karang atau coral di Perairan sekitar Pulau Bokori Kabupaten Konawe. “Transplantasi itu dilakukan pada Kamis,” kata Kepala BKIPM Kendari, Amdali Adhitama, di Kendari, Jumat, 20/4.

Jumlah karang yang ditransplatasi adalah sebanyak 1.800 pcs. "Selain itu, juga telah dilakukan pembersihan sampah plastik di Pulau Bokori dan di dalam laut," kata Amdali.

Kegiatan cangkok karang itu, kata Amdali, adalah merupakan bagian dari kegiatan dalam rangka Bulan Bakti Karantina dan Mutu 2018.

Cangkok kerang adalah upaya mengembalikan kelestarian coral yang rusak. Ikhtiar tersebut pernah sukses dilakukan pada 2011 di sekitar Pulau Serangan, Denpasar, yang sempat hancur. Wayan Patut dan kelompok nelayan Karya Segara sudah melakukan restorasi karang sejak 2003 di area seluas 1,8 hektar.

Atas hasil karyanya itu Wayan Patt mendapat Penghargaan Kalpataru 2011. Setelah sukses diperbaiki, kawasan itu lalu mulai banyak dikunjungi turis yang terpesona oleh keindahan bentuk serta aneka warna karang yang tumbuh di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto Widodo Sumiyanto dalam kesempatan itu menyinggung soal sampah plastik. Menurut dia sampah plastik yang kasat mata hanya akan merusak keindahan pantai dan laut. Akan tetapi mikro plastik yang tidak dapat dilihat dan dapat terakumulasi dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.

"Indonesia saat ini sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua didunia. Mari kita kurangi oemakaian sampah plastik," kata Widodo.

ANTARA

Artikel lain: Kenapa Para Pendaki Menyebut Gunung Rinjani Bintang Lima?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Banyak Ikan Mati di Banyuwangi Merembet ke Pantai Pulau Merah

13 Oktober 2023

Wisatawan menikmati suasana pantai dengan latar belakang Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 7 Desember 2018. Pulau Merah yang tercipta dari magma gunung api purba itu, telah ditetapkan sebagai situs Geopark Nasional. ANTARA/Budi Candra Setya
Fenomena Banyak Ikan Mati di Banyuwangi Merembet ke Pantai Pulau Merah

Fenomena banyak ikan mati di Banyuwangi dikabarkan kembali terjadi, Jumat, 13 Oktober 2023. Kini, fenomena itu terjadi di Pantai Pulau Merah.


Inilah 5 Hewan Tak Memiliki Organ Otak

27 September 2023

Ubur-Ubur Kotak, binatang dengan bisa paling beracun di dunia. (Sydney.edu.au/AAP Photo/Kelvin Aitken)
Inilah 5 Hewan Tak Memiliki Organ Otak

Meski tidak memiliki otak, sejumlah hewan ini bisa hidup. Hewan apa saja?


5 Fakta Ikan Kakatua: Penghasil Pasir hingga Berganti Kelamin Sepanjang Hidupnya

6 Agustus 2023

Ikan-ikan warna warni dan terumbu karang yang menghiasi bawah laut Crystal Bay, Nusa Penida. (shutterstock.com)
5 Fakta Ikan Kakatua: Penghasil Pasir hingga Berganti Kelamin Sepanjang Hidupnya

Selain berkontribusi bagi eksosistem laut, berikut adalah lima fakta menarik ikan kakatua.


Liburan ke Pantai, Dilarang Bawa Pulang Suvenir Ini

29 Juli 2022

Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova
Liburan ke Pantai, Dilarang Bawa Pulang Suvenir Ini

Banyak wisatawan yang membawa pulang karang dan kerang yang mereka temukan sebagai suvenir liburan sudah ditindak pihak berwenang.


Rekomendasi Lima Destinasi Wisata Unggulan yang Eksotis di Maladewa

26 Juli 2022

Kepulauan Maladewa. Wikipedia
Rekomendasi Lima Destinasi Wisata Unggulan yang Eksotis di Maladewa

Dari keindahan bahari hingga budaya yang otentik, lima destinasi ini dijamin akan memanjakan Anda ketika berkunjung ke Maladewa.


BRIN Teliti Iklim Masa Lampau dengan Memanfaatkan Karang Scleractinia

24 Februari 2022

BRIN melakukan penelitian iklim masa lampu dengan memanfaatkan karang Scleractinia. (BRIN)
BRIN Teliti Iklim Masa Lampau dengan Memanfaatkan Karang Scleractinia

Parameter iklim masa lampau terekam dalam arsip alam, seperti sedimen laut, sedimen danau, lingkaran pohon,dan karang.


185 Karang Hias Hasil Sitaan Dilepasliarkan di Lombok Barat

31 Juli 2021

185 buah karang hias dilepasliarkan oleh tim gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
185 Karang Hias Hasil Sitaan Dilepasliarkan di Lombok Barat

Sebanyak 185 buah karang hias dilepasliarkan oleh tim gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pantai Elak-elak, Kabupaten Lombok Utara, NTB.


Studi: Terumbu Karang di Seluruh Dunia Akan Menghilang pada 2100

22 Februari 2020

Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Studi: Terumbu Karang di Seluruh Dunia Akan Menghilang pada 2100

Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca manusia akan menghilangkan 70 hingga 90 persen terumbu karang selama 20 tahun ke depan.


Destinasi Selam di Pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia

19 Agustus 2019

Salah satu jenis coral atau terumbu karang yang menjadi pemandangan bagi para penyelam di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 7 Agustus 2015. Wakatobi sangat kaya dengan beragam jenis coral, 750 dari 850 spesies koral di dunia, ada di Wakatobi. TEMPO/Iqbal Lubis
Destinasi Selam di Pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia

Sebagai bagian segitiga terumbu karang dunia, Indonesia diberi anugerah keindahan bawah laut. Destinasi selam Indonesia pun paling komplit dunia.


Nikmati Terumbu Karang Indah Raja Ampat melalui VR di Jakarta

5 April 2019

Pengunjung menjajal fasilitas VR yang memperlihatkan suasana bawah laut Raja Ampat, Papua di sela pameran DXI 2019, di JCC, Kamis 4 April 2019. ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa
Nikmati Terumbu Karang Indah Raja Ampat melalui VR di Jakarta

Anda bisa menikmati keindahan laut Raja Ampat melalui fasilitas VR di area pameran Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019, Jakarta.