TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno melepaskan 10 ekor ikan arwana jenis super red di Kawasan Danau Sentarum Desa Vega, Kecamatan Selimbau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Ikan Arwana merupakan salah satu spesies ikan yang hidup dan berkembang biak di Danau Sentarum, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan," kata Wiratno usai melepasliarkan ikan Arwana di Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu, 18/4.
Baca juga: Di Kapuas Hulu Ada 250 Spesies Ikan, Arwana Salah Satunya
Dia berharap pelepasliaran ikan arwana pada habitatnya harus terus dilakukan untuk ekosistem kelestarian alam. "Masyarakat harus menjadi subjek dalam pengelolaan kawasan konservasi," kata Wiratno.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Tiga (3) Lanjak, Gunawan Budi mengatakan pelepasliaran anakan Arwana di Desa Vega adalah hasil program pembesaran skala rumahan yang dilakukan masyarakat lokal. "Ikan arwana yang dilepasliarkan itu sumbangan dari masyarakat penangkar skala rumahan dan inisiatif mereka," kata dia.
Gunawan mengatakan program membesarkan ikan Arwana oleh masyarakat telah bergulir selama dua tahun. Polanya, Ikan Arwana dibesarkan dan jika menghasilkan dua anakan, maka satu ekor untuk petani. "Satu ekor harus dilepasliarkan secara berkelanjutan."
Program tersebut merupakan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam melakukan konservasi satwa yang dilindungi. "Sehingga program tersebut akan disosialisasikan ke semua Desa yang memiliki Danau Lindung di kawasanTaman Nasional Danau Sentarum."
ANTARA