TEMPO.CO, Jakarta -Warganet tengah dihebohkan dengan unggahan video seorang perempuan yang mengangkat terumbu karang ke permukaan laut. Gambar bergerak itu dibagikan sebuah akun yang tampaknya merupakan sebuah operator travel.
Dalam video yang diunggah pada Senin, 16 April 2018, itu tampak seorang wisatawan sedang melakukan aktivitas snorkeling. Ia memakai lengkap peralatan snorkel.
Baca Juga:
Tak dideskripsikan dengan jelas letak pengambilan video tersebut. Namun, dari gambar terlihat, video diambil di laut dangkal.
Dalam video itu, mula-mula ditampilkan si perempuan tengah memegang terumbu karang dengan kedua tangannya. Ada seseorang di balik video yang ikut membantunya memegang terumbu karang. Di atas terumbu karang tersebut, hidup anemon dan sejumlah ikan nemo berwarna putih-oranye.
Lalu si perempuan mengangkatnya ke permukaan. Sehabis mengangkat terumbu karang itu, pe-snorkeling tersebut mengacungkan jempol.
Sekejap aksi ini langsung mendapatkan tanggapan negatif dari warganet. Muljadi Pinneng, fotografer bawah laut profesional sekaligus penikmat aktivitas selam, menyayangkan hal itu. Pinneng mengirimkan video tersebut kepada Tempo pada Selasa sore, 17 April, melalui pesan pendek sambil menyertakan emoji sedih.
Adapun pemilik akun lain turut menorehkan komentar dalam akun Instagram yang mengunggah video itu. “STOP MERUSAK!!!!!” ucap pemilik akun @cocodrama.
“Bayak belajar lagi yaa **** soal edukasi laut. Semoga lebih baik lagi yaaa karna ini salah sumpah ga keren loh,” kata @anylist_.
Tempo mencoba meminta konfirmasi akun pengunggah video itu melalui nomor telepon yang tertera di bio. Namun nomor tersebut tak aktif. Pesan pendek pun tak direspons. Saat ini, akun tersebut telah menghapus semua unggahan foto dan video. Sedangkan pemilik mengganti nama akunnya sesaat setelah viral.
Maret lalu, Pinneng memberikan tipnya kepada para penikmat aktivitas snorkeling atau diving. Ia mengimbau mereka tak menyentuh biota apa pun yang tumbuh di laut lantaran bakal merusak. “Meski itu untuk alasan estetika,” kata Pinneng saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Artikel lain: Musim Kemarau, Saatnya Bertemu Orangutan di Kalimantan