TEMPO.CO, Jakarta - Wisata bahari Sabang kembali dipopulerkan kepada pelancong melalui Sabang Marine Festival. Sabang Marine Festival digelar 4 bulan pasca-Sail Sabang, yakni 26-30 April 2018. Dalam festival tersebut, sebanyak 20 kapal pesiar atau yacht akan mendarat di pulau paling barat Indonesia itu.
Kepala Badan Pengusaha Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Sayid Fadhil mengatakan yacht-yacht tersebut bakal membawa turis dari berbagai negara. Di antaranya Selandia Baru, Jepang, Belanda, Australia, Filipinam Amerika Serikat, Denmark, Inggris, Kanada, Australia, Thailand, Swiss, dan Spanyol.
Baca juga: Kapal Mewah dari Berbagai Negara Berlabuh di Singapura
Wisatawan asing akan singgah selama sepekan di Sabang dan akan mengikuti beragam atraksi. “Saat mendarat, mereka akan disambut oleh tarian tradisional,” kata Sayid saat konferensi pers Sabang Marine Festival 2018 di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Senin, 16 April.
Selelah mendarat, penumpang yacht bakal diajak untuk menikmati keindahan alam Sabang. Turis-turis itu akan diajak menyaksikan eksotisme Pulau Weh, Pulau Nasi, dan Pulau Aceh yang terkenal keindahan alam bawah dan atas laut yang mempesona.
Mereka juga diajak menjajal sejumlah aktivitas. Seperti floating marina, lomba perahu, dan Sabang Underwater. Sabang Underwater merupakan kegiatan jelajah alam bawah laut. Kekayaan biota laut Sabang menjadi lanskap unggulan yang bakal ditampilkan kepada para turis.
Bersamaan dengan digelarnya festival, BPKS bakal merilis Sabang Yacht Club. Sabang Yacht Club menyediakan informasi lengkap mengenai hal-hal yang mungkin dibutuhkan oleh turis saat tiba di Sabang. Semisal informasi mengenai tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi di daratan.
Sabang Marine Festival merupakan agenda tahunan. Pada 2018, penyelenggaraannya dimaksudkan untuk upaya promosi dalam rangka membuka peluang Sabang sebagai salah satu jalur yang dilintasi yacht dunia. “Selama ini, jalur yacht hanya melalui Phuket, Langkawi, lalu lanjut ke Angkor,” kata Sayid.
Maka itu, Sabang tengah didorong menjadi daerah persinggahan yacht selepas para pesiar melintasi jalur Phuket dan Langkawi. “Kalau bisa, yacht-yacht itu jangan hanya berdiam di Langkawi, tapi juga singgah ke Sabang,” tutur Sayid.
Melalui kegiatan bahari seperti Sabang Marine Festival ini, wisatawan asing yang mengunjungi Sabang pada 2018 diproyeksikan mencapai angka 29.084. Adapun proyeksi pada tahun selanjutnya, yakni pada 2019, diperkirakan mencapai 38.681 wisman.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Dwisuryo Indroyono Soesilo mengatakan, sebagai upaya memperkuat wisata bahari, bukan hanya yacht yang diupayakan bersandar. Namun cruise juga didorong untuk singgah.
Baca juga: Tip Liburan dengan Kapal Pesiar
FRANCISCA CHRISTY ROSANA