TEMPO.CO, Jakarta - Beragam jenis soto dihadirkan dalam Festival Jajanan Bango 2018, yang digelar di Park and Ride Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 April. PT Unilever Indonesia sebagai penyelenggara menempatkan beragam masakan soto di deretan stan Kampung Soto.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mempopulerkan soto sebagai makanan nasional. Belakangan, soto memang digaungkan Kementerian Pariwisata menjadi salah satu kuliner nasional bersanding dengan nasi goreng, sate, gado-gado, dan rendang.
Baca juga: Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini
Dalam Festival Jajanan Bango yang digelar pada 14-15 April di Jakarta ini, Kampung Soto dilokasikan tepat di depan panggung utama. Pengunjung bisa menjumpai macam-macam soto dari berbagai daerah.
Ada soto berkuah bening berbumbu sambal kacang dari Sokaraja, Jawa Tengah, yang disebut sroto. Ada pula soto kuah pindang khas Palembang dengan bahan utama iga sapi yang dimasak mlekoh bernama soto pindang iga. Kedua soto tersebut ternyata cukup asing di telinga warga Jakarta.
"Saya baru dengar ada soto Sokaraja pakai sambal kacang. Makanya mau mencoba," kata Liani, warga Jakarta.
Beranjak dari soto Sokaraja dan Palembang, tersedia soto dengan ciri khas kuah santan yang kental. Soto dengan variasi kuah demikian umumnya berasal dari Betawi dan Makassar.
Dalam festival itu, hadir stan penjaja soto yang cukup kondang di Jakarta, yakni Soto Betawi Ma'aruf. Adapun soto alias coto Makassar diwakili Kedai Pelangi Menteng. Soto berkuah kental juga dapat ditemui di stan Soto Kaki Bogor Effendi.
Ragam menu soto dijual seharga Rp 30-35 ribu per porsi. Beberapa tenant menyediakan menu pendamping makan soto, seperti keripik dan kerupuk. Soto pun tak hanya disediakan sebagai lauk nasi, tapi juga ketupat dan lontong.
Festival Jajanan Bango masih akan berlangsung hingga Minggu, 15 April, pukul 07.00-21.00.
Artikel lain: Perang Suriah dan Nasib Tempat-tempat Bersejarah di Sana