TEMPO.CO, Banyuwangi - Banyuwangi Art Week yang berisi pameran produk seni dan kerajinan lokal dibuka pada Kamis, 12 April oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Pameran dilangsungkan di Gedung Seni Budaya (Gesibu) hingga 15 April.
Sebanyak 40 gerai tampil dengan memamerkan beragam produk seni dan kerajinan. Mulai lukisan, kaligrafi, batik, handycraft, souvenir, furniture hingga produk anyaman bambu.
Tak lupa ada pula olahan pangan seperti kue bolu, stik ikan, dodol dari buah-buahan, keripik dan kopi. Termasuk produk seni, salah satunya lukisan.
Bupati Anas menyebut, perhelatan ini adalah wujud konsistensi pemerintah mewadahi kreativitas anak muda di Banyuwangi. "Kreativitas anak muda harus terus didukung, salah satunya lewat festival ini," ujar Anas.
Ajang ini juga sebagai upaya mengenalkan beragam produk kerajinan khas Banyuwangi dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). "Harapan kami, pelaku usaha dapat bertemu langsung dengan para konsumen untuk langsung bisa bertransaksi,” kata Anas.
Even ini telah rutin digelar sejak tahun 2013. Biasanya keriaan ini dilengkapi panggung apresiasi seni dan budaya yang menampilkan seni dan budaya setempat. Atraksi ini akan dilakukan pada malam hari.
Saat ini UMKM termasuk penopang gerak ekonomi Banyuwangi. Event ini juga dihadiri Walikota Bukittinggi HM. Ramlan Nurmatias, Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman, Plt. Bupati Hulu Sungai Selatan Ardiansyah. Juga Miss Tourism Queen International Indonesia 2018 Revindia Carina serta tamu kehormatan Chef Farah Quinn.
DAVID PRIYASIDHARTA
Artikel lain: Beberapa Batu Stonehenge Sudah Ada Sebelum Muncul Peradaban Manusia