TEMPO.CO, Malang - Sebagian kawasan puncak Gunung Semeru tertutup hamparan es akibat cuaca yang sangat dingin. "Informasi dari rekan di lapangan, kondisi cuaca memang sangat dingin," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jhon Kenedy, Kamis, 12 April 2018.
Informasi tersebut diterima dari pendaki yang turun ke Pos Ranu Pane, Lumajang. Es tersebut muncul sejak Selasa pagi, 11 April 2018. Menurut Jhon, hal semacam ini biasa terjadi saat mendekati musim kemarau. "Sehingga suhu di atas sangat dingin," ujarnya.
Jhon mengimbau para pendaki menjaga fisik dan kesehatan selama menuju puncak Semeru. Mereka diharapkan membawa perlengkapan standar pendakian. Jika fisik atau kesehatan tak memungkinkan, sebaiknya tidak dipaksakan.
Menurut polisi hutan Balai Besar TNBTS, Susion, hamparan es memang muncul setiap tahun, terutama saat musim kemarau dan kering. "Ditemukan beberapa blok di sepanjang jalur pendakian," ucapnya.
Namun tak semua kawasan tertutup hamparan yang mirip salju itu. Biasanya hanya beberapa blok atau titik saja.
Kabar mengenai hal ini sempat viral di ranah maya setelah seorang pendaki menyampaikan di sebuah grup pecinta alam. Dia menyebutkan tengah terjadi cuaca ekstrem di kawasan Puncak Mahameru dan menimbulkan es atau salju di jalur pendakian. Kabar itu disertai foto jalur pendakian yang tertutup es.
Jhon mengingatkan pendakian maksimal hanya boleh sampai di Kalimati. “Tak boleh ke puncak karena guguran lava pijarnya berbahaya," tuturnya.
Para pendaki wajib membuat surat pernyataan tak mendaki sampai puncak. Jika dilanggar dan ada masalah, Balai Besar TNBTS tak bertanggung jawab.
EKO WIDIANTO
Artikel lain: Menikmati Wisata Batu Misterius ala Stonehengedi Indonesia