Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkedel, Penganan Favorit Turis Asing Saat Mendaki Gunung Semeru

image-gnews
Seorang pengunjung berfoto selfie di Ranu Regulo di Desa Ranu Pani, Kec. Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 April 2016. Ranu Regulo menjadi salah satu pilihan untuk transit bagi sejumlah pendaki sebelum menaiki puncak Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Seorang pengunjung berfoto selfie di Ranu Regulo di Desa Ranu Pani, Kec. Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 April 2016. Ranu Regulo menjadi salah satu pilihan untuk transit bagi sejumlah pendaki sebelum menaiki puncak Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur pendakian Gunung Semeru mulai kembali dibuka pada 4 April lalu. Sejak hari pertama, para pendaki sudah berbondong-bondong mengunjungi kawasan resort Ranu Pane di Lumajang, Jawa Timur.

Ranu Pane adalah desa terakhir tempat persinggahan pendaki sebelum melanjutkan perjalanan ke Gunung Semeru. Di antara para pendaki yang singgah di Ranu Pane dan hendak menanjak ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, tampak wajah-wajah turis asing ikut.

Seorang pemilik homestay di desa tersebut, Thomas, mengatakan pondoknya kerap disinggahi turis Prancis, Jerman, Cina, dan Malaysia, sebelum mereka melakukan aktivitas penanjakan. “Pekan depan ada 70 orang dari Prancis mau menginap di sini sebelum nanjak (mendaki),” kata Thomas saat ditemui di Desa Ranu Pane pada Minggu, 8 April 2018.

Selain menyiapkan kamar, Thomas kudu menyediakan makanan buat para pendaki itu. Makanan tersebut khususnya disiapkan untuk bakal perjalanan. Mereka kebanyakan tak meminta menu berbumbu western. “Karena mereka punya makanan favorit, yaitu makanan-makanan lokal,” ujarnya. Menurut Thomas, pendaki dari masing-masing benua punya makanan kesukaannya sendiri-sendiri.

Pendaki Eropa, misalnya, mereka selalu memesan perkedel jagung dan perkedel kentang. Kentang yang dimasak berasal dari ladang penduduk setempat. Sehingga rasanya lebih segar. “Mereka suka dengan rasa kentangnya, yang segar dan diolah dengan bumbu,” kata Thomas.

Seperti orang Indonesia, turis asal Eropa memfungsikan perkedel sebagai lauk dan nasi sebagai makanan pokoknya. Selain perkedel, pecel juga digandrungi. Pecel khas Jawa Timur yang disajikan kepada turis ini berisi sayuran segar yang dipanen oleh warga lokal. Namun, khusus tamu asing, Thomas memasak bumbu pecel yang tak pedas.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun turis Asia, seperti dari Cina atau Malaysia, mereka menyukai masakan berupa sayur, seperti lodeh, sop, dan rawon. “Khusus Malaysia, biasanya mereka minta menu-menu dimasak pedas,” kata Thomas.

Bahkan, untuk menambah citarasa pedas, kepada Thomas, para pendaki itu acap minta dibuatkan sambal ulek dan sambal bajak.

Teh lokal juga tak kalah menjadi favorit turis dari Asia, khususnya Cina, untuk menghangatkan tubuh. Saking gandrungnya dengan ras teh lokal yang sedikit sepat, orang-orang dari Cina kerap membawa pulang teh tersebut untuk oleh-oleh.

Artikel lain: Fakta Tentang Dublin, Kota Asal Band The Script

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

5 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

5 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

5 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

8 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

9 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

20 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.