Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Clean Beach Up di Taman Nasional Wakatobi Angkut 1,7 Ton Sampah

image-gnews
Warga menyeret perahu di saat senja di Pulau Hoga, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 16 September 2017. Taman Nasional Wakatobi gencar mengampanyekan zona perlindungan bahari, yang tujuannya untuk perlindungan ekosistem. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Warga menyeret perahu di saat senja di Pulau Hoga, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 16 September 2017. Taman Nasional Wakatobi gencar mengampanyekan zona perlindungan bahari, yang tujuannya untuk perlindungan ekosistem. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Kendari - Sejumlah komunitas peduli lingkungan kompak melakukan aksi bersih sampah di kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi yang berada di wilayah pesisir Desa Sombano, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Tumpukan dan serakan sampah di pesisir pantai Sombano membuat kawasan itu terlihat tidak asri dan kumuh.

Kegiatan peduli basmi sampah yang dinamakan Beach Clean Up itu berhasil mengumpulkan 1,7 ton sampah hanya dalam tempo 2 jam. Para relawan bergotong-royong memunguti sampah-sampah yang berserakan.

Baca juga: Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi

Sampah-sampah yang dikumpulkan jenisnya beragam, mulai dari plastik, alumunium, hingga botol kaca. Sampah itu dikumpulkan oleh sekitar 100 relawan dari kelompok ekowisata, World Wide Fund for Nature (WWF), Taman Nasional SPTN II dan Polsek setempat, Minggu 25 Juni 2018.

Kepala Desa Sombano, La Ode Folio, menyampaikan apresiasinya kepada para relawan yang menyempatkan waktunya bersama warga untuk membersihkan wilayah pesisir pantai Sombano yang masuk dalam bagian Kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi itu. Menjaga kebersihan kawasan pesisir pantai juga untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Wakatobi.

Pihaknya berharap aksi ini tidak berhenti. Dia berharap aksi itu juga bisa diikuti oleh desa-desa yang ada di Wakatobi. Menurut Folio, Wakatobi sebagai satu dari 10 destinasi lokasi wisata populer di Indonesia harus menjaga kondisi lingkungan dan alamnya.

"Saya tak menyangka bahwa aksi yang dilakukan hanya 2 jam, kita bisa mengumpulkan sampah sebanyak 1,7 ton. Semoga di desa pesisir yang lain juga melakukan hal yang sama, sehingga tidak ada alasan lagi bahwa sampah tersebut adalah sampah bawaan," ujar Folio

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hardin, salah seorang relawan Beach Clean Up menyatakan komitmennya menjaga kebersihan lingkungan. Menurut dia sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang berbahaya, karena sifatnya yang tidak pernah hancur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik yang ada di laut tidak akan pernah bisa hancur tetapi berubah bentuk menjadi biji plastik dengan partikel yang sangat halus sehingga dapat berakibat buruk terhadap lingkungan terutama pada kesehatan.

"Maka perlunya kesadaran bagi kita semua untuk memulai membuang sampah pada tempatnya. Untuk saat ini sampah bisa di bakar namun ke depan, sebaiknya ada pengelolaan sampah yang jauh lebih baik lagi di Wakatobi," ujar Hardin yang juga Koordinator Komunitas Kamelia, salah satu komunitas peduli wilayah pantai di Wakatobi.

Kegiatan ini, lanjut Hardin, bisa menjadi aksi kecil untuk membuat semua menyadari efek buruk dari sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan. Berdasarkan laporan dari masyarakat, lokasi sampah yang menjadi target aksi berikutnya adalah Kaswari, Langge, dan Hoga.

Artikel Lain: Di Wakatobi Bermain dengan si Nemo

ROSNIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

9 Juni 2022

Presiden Jokowi menyampaikan kata sambutan pada peresmian Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022. Masjid At-Taufiq dibangun untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan almarhum Taufiq Kiemas. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

Usai penyerahan sertifikat, Jokowi bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Pagi untuk menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.


Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

14 Agustus 2021

Pariwisata Wakatobi masuk Nominasi API 2020 dengan branding Wakatobi World Marine Heritage.
Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

Kementerian Pariwisata menggelontorkan dana Rp 36 miliar untuk penataan kawasan wisata Wakatobi.


Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

30 Mei 2019

Okky Madasari dalam peluncuran novel anak ketiganya Mata dan Manusia Laut
Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

Buku ketiga dari serial novel anak karya Okky Madasari kini mengisahkan petualangan Mata dan Manusia Laut


Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

18 Mei 2019

Ringgo Agus Rahman. TEMPO/Nurdiansah
Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

Ringgo Agus Rahman langsung ke sejumlah tempat yang memiliki pemandangan bawah laut yang eksotis setelah mengantongi sertifikat menyelam.


Mengenal Adat Kansoda'a di Pembukaan Wakatobi Wave

13 November 2018

Adat Kansoda'a yang ditampilkan dalam pembukaan Wakatobi Wonderful Festival and Expo, atau Wakatobi Wave 2018, Ahad, 11/11. Dokumen: Kementerian Pariwisata
Mengenal Adat Kansoda'a di Pembukaan Wakatobi Wave

Namun Wakatobi juga memiliki budaya yang beragam, salah satunya Kansoda'a.


Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

3 Agustus 2018

Seorang wisatawan memotret biota  laut di perairan Kaledupa, Wakatobi, sulawesi Tenggara, (13/4). TEMPO/Rully Kesuma
Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

Paket Wisata Wakatobi Pelni Wisata dimulai Agustus 2018 ini.


Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

27 Februari 2018

Ilustrasi orang tenggelam. bellanaija.com
Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

Mahasiswa UNS Surakarta tewas saat snorkeling di salah satu spot penyelaman Sombu Wangi-wagi, Kabupaten Wakatobi.


Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

3 September 2017

Dua orang penyelam melihat karang berbentuk bunga mekar bawah laut di salah satu spot Wakatobi Dive Trip, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 7 Agustus 2015. TEMPO/Iqbal Lubis
Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

PLN mengirim 1 genset berdaya 1 megawatt ke Wakatobi untuk
membantu meningkatkan jumlah wisatawan ke kawasan ini.


Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

17 Agustus 2017

Pemandangan dasar laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang menjadi daya tarik bagi para penyelam, 7 Agustus 2015. Wakatobi memiliki 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. TEMPO/Iqbal Lubis
Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

Puluhan penyelam turut merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-72 dengan melakukan upacara di dasar Laut Wakatobi.


Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

16 Agustus 2017

Direktorat Jenderal Bea Cukai memusnahkan minuman beralkohol dan rokok ilegal hasil operasi di Jakarta, 6 Oktober 2015. Total barang yang dimusnahkan 2 Juta batang rokok dan 12.967 botol minuman beralkohol dengan nilai kerugian negara mencapai Rp 5,8 Miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

Wakatobi dan Baubau disinyalir menjadi salah satu pintu masuknya barang-barang ilegal ke Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.