TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kabar mengenai seorang pria yang diduga melakukan pelecehan seksual di kolam renang Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan, beredar di media sosial Twitter. Korbannya adalah siswa laki-laki setingkat sekolah menengah atas.
Sehari setelah kejadian, wahana kolam renang tersebut masih ramai dikunjungi. Seorang petugas, Badri, mengatakan kejadian pelecehan seksual ini baru pertama kali terjadi sejak ia bekerja.
Baca juga: Asyiknya Berenang di Gua Hawang Kei
Berenang menjadi salah satu media rekreasi selain sebagai olahraga. Banyak kolam renang umum yang menyediakan fasilitas untuk berenang dengan harga yang terjangkau. Linda Novi, 27 tahun, yang gemar berenang biasanya memilih kolam renang umum yang airnya mengandung klorin lebih sedikit.
Dia tidak terpengaruh dengan berita tentang pelecehan seksual. Menurut Linda, kejadian pelecehan tidak mengenal tempat. "Di kolam renang mana pun pasti aman dan enggak aman. Yang jelas, ketika kita mengalami pelecehan seksual, jangan pernah takut untuk bicara. Tegur orangnya. Atau supaya lebih aman, sampaikan ke petugas keamanan atau orang-orang sekitar," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 24 Maret 2018. Dia menyarankan agar siapa saja jangan pernah diam ketika mengalami pelecehan seksual.
Atlet renang dari klub ESC Bandung, Triady Fauzi Sidiq, memberi tip memilih kolam renang yang aman. Dia menyarankan pilih kolam renang umum yang airnya bersih dan keramiknya tidak ada yang patah. Karena keramik yang patah bisa berbahaya jika terkena kaki atau jari.
"Keamanannya pun harus dijaga, dalam artian lifeguard harus stand by," kata dia melalui pesan WhatsApp. Menurut dia, satu kolam sebaiknya memiliki 2 pengawas kolam renang. Triady mengatakan keamanan di area kolam renang umum perlu diperketat untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual.
Atlet renang Indonesia lainnya, Anandia Treciel Vanessae Evato, menganjurkan kolam renang umum yang sudah menjadi pilihan banyak orang. Artinya memiliki popularitas dan reputasi yang bagus.
"Bisa dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung, karena biasanya makin banyak pengunjung berarti kolam tersebut sudah dipercaya sebagai kolam yang baik," kata dia kepada Tempo. Selain itu, memilih kolam renang juga bisa dari saran orang lain.
Anandia juga menyarankan kolam renang yang dilengkapi perangkat keamanan yang cukup. Misalnya, ada pengawas kolam renang, pelampung, dan CCTV. Ditambah rambu-rambu yang lengkap. Seperti menunjukkan batas kedalaman kolam.
Soal menghindari pelecehan seksual, Anandia mengatakan hal itu termasuk sikap waspada dari diri sendiri. "Jika bersama keluarga atau teman, saling mengawasi dan mengingatkan satu sama lain," ucapnya.
Artikel Lain: Atlantis Ancol Tambah Dua Wahana Seluncur Baru
