Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Yang Baru dari Jember, Batik Meru Betiri

image-gnews
Supmini Wardhani, desianer Kehati Meru Betiri memamerkan batik tulis motif bunga raflesia. Dokumen: Universitas Jember
Supmini Wardhani, desianer Kehati Meru Betiri memamerkan batik tulis motif bunga raflesia. Dokumen: Universitas Jember
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Kabupaten Jember Jember mempunyai batik tulis khas yakni batik Meru Betiri. Batik tulis itu diproduksi oleh ibu-ibu di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember yang merupakan desa penyangga Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).

Perkenalan dan peluncuran batik Meru Betiri dilaksanakan Selasa sore,  20 Maret 2018, di balai Desa Wonoasri. Terdapat 13 motif batik yang semuanya bersumber dari kekayaan hayati TNMB.  Semua batik tulis Meru Betiri karya ibu-ibu Desa Wonoasri adalah batik tulis yang menggunakan pewarna alami.

Supmini Wardhani, desainer kelompk itu, mengatakan ada 13 motif batik Meru Betiri yang telah dibuat. Misalnya: motif bunga raflesia, cabe jawa, dan blarak atau daun kelapa. Sementara motif elang Jawa, sisik trenggiling, dan macan tutul mengambil dari fauna yang menghuni TNMB.

“Ada juga motif perpaduan antara flora dengan fauna, yakni tawon raflesia,” ujar Supmini Wardhani  Pembentukan kelompok pembatik ini difasilitasi para peneliti Universitas Jember.

Kelompok Kehati Meru Betiri beranggotakan 46 anggota yang telah mendapatkan pelatihan membatik selama 14 hari. Mereka mendapat bimbingan dari Soediono (Sanggar batik Godhong Mbako, Jember).

Semua batik diproses dengan pewarnaan alami tanpa bahan kimia. Untuk mendapatkan warna hitam mereka menggunakan akar dan batang tanaman mangrove. “Lalu warna merah dari daun jati, warna krem dari daun tumbuhan Putri Malu, serta pewarna alami lainnya yang tersedia di lingkungan sekitar kami,” tutur Aris Rudiarso yang bertugas memberikan warna setelah kain batik selesai di canting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mendapatkan pewarnaan yang maksimal, selembar kain harus melewati proses pewarnaan minimal enam kali pencelupan. Dan setiap kali proses pewarnaan membutuhkan waktu sekitar 36 jam.

Itu hanya untuk satu warna saja. Jadi prosesnya makin lama jika dalam selembar kain batik ada dua warna atau lebih. “Penggunaan pewarna alami inilah yang membuat batik produksi kami umumnya bernuansa warna pastel, tidak ada warna yang mencolok,” kata Aris Rudiarso lagi.

Solikin, staf di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember mengatakan batik tulis dengan pewarnaan alami memiliki peluang pasar menjanjikan, terutama di pasar luar negeri. “Batik tulis seperti ini jika sudah masuk butik di Surabaya atau Jakarta harganya minimal Rp 750 ribu hingga 1 juta rupiah,” kata dia.

Ketua Program Mitigasi Berbasis Lahan Universitas Jember, Wachju Subchan mengatakan pemberian pelatihan membatik kepada ibu-ibu di Desa Wonoasri ITU bertujuan memberikan ketrampilan untuk mencari tambahan pemasukan. “Program Mitigasi Bencana Berbasis Lahan tidak hanya melakukan rehabilitasi hutan saja, tetapi juga memberikan berbagai keterampilan yang berbasis pada potensi desa seperti pembuatan jamu, budidaya semut rang-rang dan batik tulis ini," kata dia.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.