Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati Letusan Gunung Tambora, Pendaki Akan Bentangkan Bendera

image-gnews
Di tepi kaldera Gunung Tambora. Tempo/Anton Apriyantono
Di tepi kaldera Gunung Tambora. Tempo/Anton Apriyantono
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Masyarakat Kabupaten Bima akan memperingati meletusnya gunung Tambora pada 11 April 1815 dengan melakukan pendakian ke puncak Tambora melalui pintu masuk Kawinda Toi.

Kegiatan Teka (Naik) Tambora ini dijadwalkan pada 11 April 2018. Peserta 300-an orang pendaki akan membentangkan bendera merah putih sepanjang 203 meter, sesuai usia letusan Tambora itu.

Baca juga: Sebulan Lagi Festival Pesona Tambora di Doro Ncanga Dompu

Kegiatan pendakian ke puncak Gunung Tambora oleh anggota komunitas pencinta alam ini akan dipimpin oleh Jenateke (Putra Mahkota) Muhammad Putera Ferriyandi juga putera sulung Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri. "Kali ini, ada delapan kegiatan festival dari Bima," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh. Faozal, Selasa, 20 Maret 2018.

Delapan kegiatan ini, di antaranya jelajah alam termasuk Festival Perahu Lawata Fest berupa lomba dayung, perahu hias, Sakosa Bike Tour dari pantai Lariti hingga Taman Wisata Kalaki.

Lantas di Kabupaten Dompu di sebelah barat Kabupaten Bima, diselenggarakan 12 kegiatan yang mendukung Festival Pesona Tambora 2018 yang kali ini memasuki tahun keempat sebagai kalender nasional pariwisata.

Menurut Kepala Tata Usaha Taman Nasional Tambora Deny Rahadi, jarak pendakian via pintu Kawinda Toi Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, memerlukan waktu tempuh dua hari satu malam. Di jalur pendakian tersebut terdapat tiga air terjun Bidadari di sungai Oi Marai. "Satu aliran sungai ada tujuh air terjun," ujar Deny Rahadi.

Menariknya, debit air terjun tersebut cukup tinggi yang tumpah dari ketinggian 20 meter lebih. Di kiri kanannya berupa hutan tutupan yang rapat. Di sana, terdapat berbagai jenis pohon Bajur, Kesambi, dan Beringin.

"Indahnya mengalahkan air terjun di tempat lain di NTB. Bagaikan mata air di gurun," ucapnya. Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri sampai lupa melepas pakaian seragamnya sewaktu menikmati sejuknya air terjun tersebut. "Caru Poda (bagus sekali)," kata Deny Rahadi.

Di luar kawasan Taman Nasional Gunung Tambora, di desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, terdapat kegiatan Sangreh (roasting) yaitu mengolah kopi Tambora tanpa minyak. Di sana, wisatawan bisa melihat kegiatan tradisional memetik, pengeringan, penggorengan, hingga pengemasan sehingga kualitas terjamin. Kegiatan industri rumah tangga ini juga bisa diikuti di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.

Salah seorang pemandu pendakian, Muhammad Sudirman alias Imam, mengatakan jelajah Tambora yang disiapkan oleh Jeneteke Muhammad Putera Ferriyandi adalah paket Teka Tambora yang berbiaya Rp 1 juta atau Rp 2,5 juta untuk tiga orang wisatawan. Ongkos ini sudah termasuk biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari Bima ke Kawinda Toi ini memerlukan waktu sekitar lima jam perjalanan darat. Untuk ke puncaknya sejauh sekitar 18 kilometer memerlukan waktu 12 jam pendakian. Adapun Teka Tambora ini dimulai dari kunjungan ke Museum Asi Mbojo, Doro Raja, Makam Raja Sanggar, mata air Tampiro di Kore Sanggar, lomba penggorengan kopi Tambora, kegiatan penghijauan, dan air terjun tujuh Bidadari sebelum ke pendakian ke puncak Tambora. ''Sampai di puncak mengibarkan bendera selebar satu meter sepanjang 203 meter,'' ujar Imam.

Adapun posisi bibir kaldera Tambora tercatat memiliki ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (dpl), dari dasar kaldera mencapai sekitar 1.300 meter dpl. Jadi kedalaman kaldera dari bibir atasnya sejauh 1.100 meter. ''Spektakuler,'' kata Perekayasa Fungsional Museum Geologi Bandung yang berulang kali melakukan survei Tambora.

Tinggu Gunung Tambora sebelum meletus diperkirakan 4.200 meter atau lebih tinggi dari gunung Rinjani di Lombok. Letusan pada 1815 ini adalah yang terdahsyat di dunia.

Gunung api Tambora merupakan gunung api aktif strato tipe A yang ketinggiannya 2.851 meter memiliki kaldera bergaris tengah bibir 7 kilometer dan dasar kawah 3.500 kali 4.000 meter, serta mempunyai kedalaman mencapai 950 meter. Di selatan dalam kaldera terdapat kerucut parasit Doro Api Toi bergaris tengah mencapai 100 meter dengan ketinggian 10 meter yang merupakan pusat kegiatan gunung api Tambora saat ini.

Letusan gunung Tambora yang terjadi 10 -11 April 1815 berakibat terbentuknya lubang sedalam satu kilometer dan radiusnya tujuh kilometer, diketahui telah mengakibatkan terkuburnya tiga kerajaan lokal di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Yaitu Kerajaan Pekat, Sanggar, dan Tambora yang merupakan taklukan dari kerajaan Bima.

Akibat letusannya yang ukurannya 10 kali lipat dari letusan Krakatau, membentuk kaldera seluas 100 kilometer persegi. Tinggi asapnya hingga 43 kilometer, mengeluarkan 400 juta kubik gas sulfur, belerang yang mempengaruhi daya tembus matahari ke bumi. Sebaran ketebalan muntahannya di sekitar lokasi gunung hingga 50 sentimeter yang menyebabkan tidak adanya tanaman yang bisa tumbuh.

Akibat lainnya adalah hilangnya musim semi di Eropa dan hilangnya kota Tambora disebut sebagai Pompeii of the East. Pompeii dikubur sedalam 23 meter akibat letusan gunung Vesuvius di Italia.

SUPRIYANTHO KHAFID

Artikel Lain: Di Tambora, Pendakian Bisa Dilakukan dengan Kendaraan Bermotor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

11 Februari 2023

Suasana Bau Nyale di Mandalika. Dok. ITDC
Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

Sejak Jumat malam, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi pelaksana Festival Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan dan Pantai Seger.


Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

1 Januari 2023

Penumpang pertama tiba di Bandara Inernasional Lombok 1 Januari 2023. Dok. AP 1 - Bandara Inrernasional Lombok
Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

Manajemen Bandara Lombok sebelumnya juga mengadakan kegiatan pelepasan penumpang terakhir yang berangkat dari Bandara Lombok.


Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

23 Desember 2022

Ritual Empas Menanga di Lombok Utara. Dok. Humas Pemkab Lombok Utara
Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

Ritual itu merupakan tradisi adat yang dilakukan warga setempat sejak zaman nenek moyang di desa Akar-akar.


Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

22 Desember 2022

Desa Wisata Sade. wikipedia.org
Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Menurut Sandiaga Uno, pada dasarnya Desa Sade adalah desa yang indah dengan kekuatan budaya dan ekonomi kreatif serta masyarakatnya.


Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

12 Desember 2022

Suasana Gelar Budaya di Kabupaten Lombok Utara. Dok. Diskominfotik NTB
Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

Beragam acara dilaksanakan untuk memeriahkan HUT NTB ke-64 di kabupaten dan kota di provinsi itu.


Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

23 November 2022

Kesibukan Bandara Lombok Selama 9 Bulan pada 2022. Dok. PT Angkasa Pura I Lombok
Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

Selain Bandara Lombok, ada lima bandara kelolaan PT Angkasa Pura I lain yang berhasil mendapat predikat Bandar Udara Sehat 2022.


PHRI Bike Tour 2022 Seri Mandalika, Gowes Melintasi Spot Wisata di Lombok

21 November 2022

Acara Gowes PHRI di Sirkuit Mandalika. Dok.ITDC
PHRI Bike Tour 2022 Seri Mandalika, Gowes Melintasi Spot Wisata di Lombok

PHRI Bike Tour didesain sebagai kegiatan sport tourism yang menyenangkan dengan diselingi aneka permainan interaktif.


WSBK Mandalika 2022 Tak Sekadar Balapan, Ikut Promosikan Wisata dan Budaya NTB

14 November 2022

Seniman Gendang Beleq dan tarian daerah NTB gladi bersih di Sirkuit Mandalika pada Sabtu, 12 November 2022. Mereka akan tampil menjelang final race balap motor WSBK Mandalika 2022 pada Minggu, 13 November. FOTO: Dok. MGPA
WSBK Mandalika 2022 Tak Sekadar Balapan, Ikut Promosikan Wisata dan Budaya NTB

Tidak hanya balapan yang memukau pengunjung yang datang, tapi juga beragam budaya Indonesia yang ditampilkan di WSBK Mandalika 2022.


Sebelum Balapan di WSBK 2022, Pembalap Adrian Huertas Nikmati Keindahan Pantai Senggigi

10 November 2022

Pembalap WSBK dari tim Kawasaki Adrian Huertas di Senggigi, 8 November 2022. TEMPO/Supriyantho Khafid
Sebelum Balapan di WSBK 2022, Pembalap Adrian Huertas Nikmati Keindahan Pantai Senggigi

Sebelum hari H WSBK 2022, banyak pembalap yang sudah lebih dulu tiba di Lombok, bahkan lebih dari sepekan sebelumya.


Penonton WSBK Mandalika 2022 Bisa Naik Shuttle Bus dari Dua Lokasi

8 November 2022

WSBK Mandalika. (Foto: MGPA)
Penonton WSBK Mandalika 2022 Bisa Naik Shuttle Bus dari Dua Lokasi

Berbagai persiapan WSBK 2022 terus digeber, termasuk sarana transportasi untuk para penonton.