Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Umat Hindu Manado Tak Ketinggalan Menggelar Parade Ogoh-ogoh

Reporter

image-gnews
Umat Hindhu Pura Jagatnatha mengarak Ogoh-Ogoh dadoh (nenek) keliling kampung jelang hari Raya Nyepi tahun 1937 Saka, Yogyakarta, 20 Maret 2015. Arak-arakan ini sebagai tanda berakhirnya perayaan sebelum Hari Raya Nyepi.  TEMPO/Pius Erlangga.
Umat Hindhu Pura Jagatnatha mengarak Ogoh-Ogoh dadoh (nenek) keliling kampung jelang hari Raya Nyepi tahun 1937 Saka, Yogyakarta, 20 Maret 2015. Arak-arakan ini sebagai tanda berakhirnya perayaan sebelum Hari Raya Nyepi. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.CO, Manado - Menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940, umat Hindu Manado pun tak ketinggalan menggelar pawai ogoh-ogoh.

Baca juga: Banyuwangi Gelar Parade Balaganjur dan Ogoh-ogoh

Ketua Parisada Hindu Dharma Manado, Ida Bagus Ketut Alit, mengatakan pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan sehari sebelum Nyepi (hari ini).

“Sehari sebelum nyepi kami melakukan ritual keagamaan, yang berlokasi di lapangan sparta Tikala Manado, sejak pagi sampai siang, lalu ada pawai ogoh-ogoh yang dilakukan umat," kata dia,  di Manado, Kamis, 15/3.

Pawai ogoh-ogoh akan mengambil rute dari lapangan Sparta Tikala, menuju ke jalan Raya Sudirman, sampai perempatan sentrum lalu ke arah TKB dan kembali ke lapangan.

Upacara dan pawai ogoh-ogoh, kata Ketut Alit, memiliki makna tersendiri, yakni menolakpengaruh jahat. Dalam pawai akan ada ogoh-ogoh berujud Buta Kala  yang merupakan perwujudan kejahatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Patung Bhuta kala itu, kata Ketut Alit, akan diarak keliling kota. “Setelah itu  akan dibakar sebagai simbol agar tidak lagi mengganggu persiapan untuk perayaan nyepi.”

Warga Hindu di Manado sudah menggelar ritual keagamaan menjelang Nyepi sejak, Rabu, 14/3. "Tiga hari sebelum Nyepi, 1000 lebih umat Hindu sudah melaksanakan Upacara Melasti di Taman Berkat ," kata Ketut Alit.

Upacara Melasti dilaksanakan di Taman Berkat karena dekat dengan sumber mata air atau Samudera sejak pagi sampai siang hari. Pada upacara melasti ini umat untuk menyucikan diri menyambut hari raya Nyepi.

Puncaknya pada perayaan Nyepi seluruh umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian, yakni amati geni, amati lelanguan, amati lelungan dan amati karya. “Sehari setelah nyepi umat melakukan dharma santi," kata Ketut Alit.

Artikel Lain: Ke Lombok Tengah, Jangan Lupa Beli Oleh-oleh dari Desa Adat Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

18 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

19 hari lalu

Peserta mengarak Ogoh-ogoh saat kirab budaya Moro Borobudur 2023 di Borobudur, Magelang, Jateng, Jumat 8 September 2023. Moro Borobudur yang bermakna datang ke Borobudur merupakan event seni budaya, pameran UMKM dan ajang industri kreatif bagi pelaku wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

Pawai ogoh-ogoh adalah salah satu rangkaian acara sebelum merayakan hari raya Nyepi yang penuh makna. Ini jadwal pawai ogoh-ogoh dan rutenya.


Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

23 hari lalu

Sejumlah anak-anak umat Hindu-Madura menyiapkan ogoh-ogoh untuk upacara pengerupukan menjelang hari raya Nyepi di Pura Kertabumi, desa Bongsowetan, Gresik, (03/22). TEMPO/Fully Syafi
Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

Satu hari sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu akan melakukan upacara Mecaru yang disebut Pengerupukan. Mengapa ada arakan ogoh-ogoh?


Mengintip Museum Saka di Ayana, Pusat Budaya Bali yang Bakal Buka Tahun Depan

2 Oktober 2023

Museum Saka (Dok. Ayana)
Mengintip Museum Saka di Ayana, Pusat Budaya Bali yang Bakal Buka Tahun Depan

Untuk pameran perdananya, Museum Saka berkolaborasi dengan komunitas dan seniman Bali untuk menciptakan ogoh-ogoh yang merupakan bagian perayaan Nyepi


Makna Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

22 Maret 2023

Sejumlah anak mengarak ogoh-ogoh saat parade ogoh-ogoh Kesanga Festival di Denpasar, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota Denpasar tersebut menampilkan 13 ogoh-ogoh anak PAUD dan 12 ogoh-ogoh terbaik se-kecamatan di Denpasar untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Makna Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

Ogoh-ogoh adalah sebuah tradisi dalam budaya Bali yang dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi.


Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

21 Maret 2023

Sejumlah pemuda mengarak ogoh-ogoh saat parade ogoh-ogoh Kesanga Festival di Denpasar, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota Denpasar tersebut menampilkan 13 ogoh-ogoh anak PAUD dan 12 ogoh-ogoh terbaik se-kecamatan di Denpasar untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

Ogoh-ogoh menjadi tradisi masyarakat Bali yang tak terlewatkan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Menjelang malam kemudian ogoh-ogoh dibakar, maknanya?


Pawai Ogoh-Ogoh di Solo, Gibran Ingin Sediakan Ruang untuk Semua Agama

19 Maret 2023

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama putra sulungnya Jan Ethes Srinarendra mengikuti kirab dalam rangkaian pawai ogoh-ogoh di Kota Solo, Sabtu, 18 Maret 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pawai Ogoh-Ogoh di Solo, Gibran Ingin Sediakan Ruang untuk Semua Agama

Warga tampak antusias menyaksikan serangkaian pertunjukan itu mulai dari kirab mengarak ogoh-ogoh, hingga berbagai atraksi kesenian.


Ogoh-ogoh dan Hari Raya Nyepi: Prosesi, Makna hingga Representasi

3 Maret 2022

Umat Hindu mengarak Ogoh-Ogoh di Pura Kerta Bumi, Bongso Wetan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu 2 Maret 2022. Pawai Ogoh-ogoh kembali diadakan secara terbatas di kawasan tersebut untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 setelah 2 tahun ditiadakan akibat kasus COVID-19 yang masih tinggi. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Ogoh-ogoh dan Hari Raya Nyepi: Prosesi, Makna hingga Representasi

Di Desa Balun, upacara ogoh-ogoh tidak hanya dilaksanakan oleh umat Hindu, tapi juga seluruh warga Desa Balun, Lamongan, Jawa Timur.


5 Museum di Bali yang Harus Masuk Dalam Daftar Kunjungan

16 Oktober 2021

Museum Ogoh-ogoh di Mengwi, Kabupaten Badung. Foto: @coreykennedyphoto
5 Museum di Bali yang Harus Masuk Dalam Daftar Kunjungan

Potensi wisata Bali tidak hanya di keindahan pantai dan wisata baharinya, tapi ada juga sejumlah museum yang menarik dikunjungi.


Antisipasi Wabah Corona, Bali Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh

17 Maret 2020

Patung-patung setinggi lima meter yang mencerminkan Butha Kala yang biasa diarak sebeum Hari Raya Nyepi dipamerkan di Museum Ogoh-ogoh. Foto: @wiramamanuaba
Antisipasi Wabah Corona, Bali Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh

Bendesa Agung Majelis Desa Adat Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengajak masyarakat menaati instruksi pemerintah pusat, tentang Corona.