Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sarapan Lat, Urap Rumput Laut Khas Maluku Tenggara

image-gnews
Sepiring menu lat untuk sarapan di Kei, Maluku Tenggara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Sepiring menu lat untuk sarapan di Kei, Maluku Tenggara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk asli Maluku Tenggara acap memulai hari dengan mengkonsumsi lat. Lat adalah urap rumput laut yang dapat ditemui di hampir seluruh wilayah Kepulauan Moluccas, utamanya Kepulauan Kei.

Di Kei, lat menjadi hidangan yang tak terlewatkan, khususnya sarapan. Penganan itu bisa dimakan tanpa pendamping, atau juga disantap bersama ikan bakar.

Lat, yang berbahan dasar rumput laut dikudap, tanpa dimasak lebih dulu. Rumput laut hanya dicuci bersih, lalu dicampur dengan kelapa parut, jeruk, bawang merah, dan cabai merah. Di Jawa, menu ini dinamakan urap. Di Kei, menu itu disebut lat atau urap rumput laut.

Lat rumput laut bakal terasa unik di lidah wisatawan. Rasanya tawar, tapi segar seperti agar-agar. Tekstur rumput laut yang menggelembung-menggelembung akan pecah ketika dikunyah di mulut.

Adapun bumbu urap membuat rasa rumput laut jadi pedas dan gurih. Lat bisa dijumpai di warung makan atau restoran mana pun di seluruh Kei. Harganya dipatok berkisar Rp 15 ribu per piring.

Menyantap lat yang segar sebagai menu sarapan akan terasa percuma kalau wisatawan tak belajar budidaya bahan utamanya. Bila ingin mengetahui seluk-beluk lat dari awal penaman rumput laut, wisatawan bisa datang ke Desa Ohoi Evu.Siprianus Elmas, petani rumput laut, saat ditemui di Desa Ohoi Evu, Kamis, 15 Maret 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Desa Ohoi Evu adalah pusat pertanian rumput laut. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani tanaman air asin itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Desa ini punya jatah satu hektare perairan untuk diolah menjadi lahan pertanian rumput laut. Masing-masing keluarga kebagian satu petak. Rumput laut akan ditanam pada waktu tertentu dan dipanen setelah 40 hari masa penanaman.

Sebagai pusat penghasil rumput laut, Desa Evu, saban pagi, ramai dikunjungi orang. Mereka datang dari berbagai desa di Pulau Kei Kecil untuk membeli rumput laut. Salah satunua buat diolah menjadi lat.

"Kalau mau beli rumput laut harus datang pagi-pagi, jam 06.00 atau 07.00," kata Siprianus Elmas, petani rumput laut, saat ditemui di Desa Ohoi Evu, Kamis, 15 Maret 2018.

Bukan cuma belanja, pendatang bakal melihat langsung proses pembibitan hingga panen rumput-rumput laut. Mulai rumput laut yang masih basah berwarna merah hingga yang sudah kering.

Artikel lain: Sehari Setelah Nyepi, Banjar Kaja Menggelar Omed-omedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

6 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

19 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.