TEMPO.CO, Berlin - Minuman kopi dan seduhan jamu Indonesia dari berbagai daerah diserbu pengunjung Paviliun Indonesia dalam pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin yang berlangsung 7-11 Maret. Pameran berlangsung di gedung Messe Berlin.
Dari pantauan, terlihat pengunjung sudah antre sejak di pojok kopi Paviliun Indonesia. Mereka ingin mencoba sensasi minuman kopi asal Indonesia yang memang beda dengan kopi instan Eropa. Seduhan jamu khas Nusantara juga menarik minat mereka.
Barista dari Home Coffee Roastery, Deryl Juniar mengatakan dalam pamern ini disajikan kopi spesial dari lima daerah yang berbeda. Deryl yang juga berprofesi Roaster dari Solo ini memilih Kopi Aceh gayo, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Toraja Enrekang, dan Java Ijen untuk di perkenalkan ke pengunjung.Internationale Tourismus-Boerse (ITB) Berlin. berlin.de
Kelima macam kopi tersebut berbeda karakter dan kualitas, serta sudah diakui masyarakat penggemar dan barista karena dinilai bercita rasa unik.
Selain kopi paviliun Indonesia juga memperkenalkan minuman tradisional hasil racikan Khair Zarrah, yakni jamu Kunyit Asam, Wedang Jahe, dan Bir Pletok khas Betawi. Minuman tradisional tersebut menuai banyak komentar positif para pengunjung. Bahkan banyak yang ingin membeli dalam bentuk kemasan.
Selain itu, pojok kopi Indonesia juga mendapat dukungan dari peracik minumal tradisional Retno Wulandari. Dia menyajikan minuman tradisional dari seluruh provinsi di Indonesia seperti Wedang Pokak dari Madura, Jakencruk dari Wonosobo, Bir Mataram dari Jogjakarta, Sinom dari Surabaya dan banyak lagi. Para pengunjung tampak rela antre untuk dapat mencicipi minuman-minuman khas Indonesia itu.
ANTARA
Artikel lain: Sarapan Cakue Legendaris Koh Atek di Pasar Bru Jakarta