TEMPO.CO, Flores - Nyaris saban pagi di tengah hiruk-pikuk warga bertransaksi jual-beli ikan di Tempat Pelelangan Ikan Labuanbajo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, terdapat sejumlah pedagang yang menjajakan kue yang bentuknya mirip dorayaki. Itulah kue kompiang, camilan khas Manggarai.
Baca juga: Oleh-oleh Murah di Labuan Bajo: Kopi Juria hingga Kue ala Bugis
"Namanya kompiang," kata Jo, perantau keturunan Batak yang puluhan tahun tinggal di Manggarai, saat ditemui di pasar yang berlokasi di Kampung Ujung, Labuanbajo, tersebut beberapa waktu lalu.
Kompiang, ujar Jo, adalah menu sarapan wajib bagi orang-orang Manggarai. Tak heran jika di banyak tempat di kabupaten ujung barat Pulau Flores itu ditemukan kue berwarna kecokelatan ini.
Tak cuma di pasar, di kedai-kedai kopi pun disediakan kompiang. Salah satunya di kedai kopi Kopi Mane yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Labuanbajo.
Pemiliknya, Wenti Romas, warga asli Ruteng, Manggarai, tak absen menyediakan kompiang sedari kafenya buka pada pukul 08.00. "Kompiang memang cocok untuk teman minum kopi," ujarnya saat ditemui pada waktu yang berbeda, Januari lalu.
Rasa kompiang yang hampir tawar dengan sentuhan gurih tipis-tipis membuat rasa kue ini hidup ketika disandingkan dengan secangkir kopi. Maka, kompiang disebut sebagai teman istimewa minum kopi.
Buat sarapan, kue ini ramah di perut. Dia mampu menetralkan rasa kopi yang pahit dan asam. Bahan utamanya yang terbuat dari gandum juga membuat kompiang terasa tak berat-berat amat ketika dicerna di lambung saat disantap pagi-pagi.
Tekstur kompiang padat. Bentuknya bulat pipih seperti kue dorayaki kesukaan tokoh kartun Doraemon. Meski hampir tak berongga, kue ini terasa lembut ketika dikunyah.
Pada bagian permukaan kue ditaburi wijen. Di Manggarai, biji itu disebut longa oleh warga setempat. Longa inilah yang berperan memberi sentuhan rasa gurih.
Orang-orang Manggarai biasa menyajikan kompiang dengan digoreng lebih dulu. Meski sudah matang lantaran dimasak dengan cara dipanggang di atas perapian, kompiang dianggap lebih nikmat kalau dihangatkan dengan cara digoreng.
Kompiang umumnya dijual bijian. Per biji harganya berkisar Rp 1.000. Selain di pasar dan kafe-kafe, ada toko khusus yang menjualnya, yakni di toko kue Theresa. Toko ini beralamat di Jalan Wae Mata, Labuanbajo. Kue ini bisa juga dijumpai di toko Tarsan, Ruteng, Manggarai.
Berita lain: Festival Kuliner Khusus Makanan Vegetarian di Jakarta