Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Hari Ziarah di Pesisir Jakarta, Merasakan Terasing dari Laut

image-gnews
Kegiatan Ziarah Utara Jakarta pada hari kedua, 16 Februari 2018. Instagram/Irwan Ahmett
Kegiatan Ziarah Utara Jakarta pada hari kedua, 16 Februari 2018. Instagram/Irwan Ahmett
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Irwan Ahmett, Tita Salina, Hannah Ekin, dan Jorgen Doyle mengakhiri kegiatan Ziarah Utara Jakarta di Rumah Susun Marunda, Sabtu, 24 Februari 2018.

Keempat petualang ini memulai perjalanan dari Kampung Dadap di Tangerang, 15 Februari. Selama 10 hari mereka tidak pulang ke rumah, melainkan berjalan kaki menyusuri wilayah pesisir Jakarta. "Ini semacam napak tilas dan ziarah," kata Irwan Ahmett saat dihubungi, Jumat, 23 Februari.

Baca jugaEnam Fakta Mengenai Museum Bahari Jakarta

Aktivitas mereka selama berziarah ke Jakarta Utara bisa dilihat di media sosial masing-masing peserta itu atau di akun Twitter @RujakRCUS. Dokumentasi lainnya juga bisa dijumpai di Ruang Depan Rujak Jalan Cikini Raya 37B.

Di Dadap, mereka menemukan pemukiman yang tergenang karena air rob. Sedangkan di Pantai Indah Kapuk, mereka malah tak menemukan pantai. Mereka juga menyusuri Muara Angke, Kampung Akuarium, Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, dan perkampunan nelayan Cilincing.

Irwan menjelaskan ide berziarah ke pesisir Jakarta sebenarnya tercetus sekitar setahun lalu. Berkat bantuan komunitas Rujak Center for Urban Studies yang memiliki akses ke beberapa daerah itu, mereka pun dapat mewujudkannya. Persiapannya memakan waktu sekitar 6 bulan, dengan biaya sendiri.

Irwan dan tiga rekannya tertarik untuk mengunjungi wilayah-wilayah di pantai utara karena dia menganggap pesisir utara secara geografis sangat unik, pesisir adalah bagian terlebar wilayah Jakarta.

Namun mereka juga merasakan banyak privatisasi di wilayah pantai Jakarta. "Misalnya kita kalau mau ke pantai, sebagai warga Jakata sangat sulit, karena wilayah-wilayah itu menjadi sangat privat. Mesti ada izin, beli tiket, jadi kawasan industri, atau jadi pelabuhan internasional," ujar Irwan.

Menurut dia ada banyak dinding-dinding atau tembok yang bisa memutus hubungan warga Jakarta dengan laut dan budaya pesisir. Terlebih sekarang ada reklamasi yang dipolitisasi dan dampak ekologinya sangat besar terhadap nelayan tradisional dan kerusakan lingkungan.

Aksi jalan kaki mereka terbilang tidak biasa. Mereka menyisir pesisir dengan mencari jalan pintas, memanjat tembok, menyeberang sungai, minta izin, atau memaksa masuk ke wilayah tertentu.

Dalam sehari mereka mengunjungi satu lokasi. Perjalanan bisa memakan waktu sekitar 2-4 jam. Biasanya mereka berpindah lokasi pada sore hingga malam. Esoknya, mereka merekam aktivitas warga. Siang hari mereka istirahat sebentar mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenapa jalan kaki? Pada dasarnya mereka berempat biasa jalan kaki. Selain itu, kata Irwan, Indonesia termasuk negara paling rendah penduduknya berjalan kaki. "Sehingga orang kehilangan emosinya dengan pijakan, dengan bumi," ucapnya.

Melalui jalan kaki ini, mereka ingin terkoneksi kembali dengan bumi. Dengan berjalan kaki juga, mereka merasa tidak ada jarak dinding dan suhu, berbeda dengan menaiki kendaraan. "Kalau jalan kaki, kita mencium bau yang sama, terkena resiko yang sama, juga mendengar suara yang sama."

Kegiatan Ziarah Utara Jakarta pada hari kedua, 16 Februari 2018. Instagram/Irwan Ahmett

Selama perjalanan, mereka mengandalkan Google Maps dan petunjuk dari warga. Namun kadang mereka tercengang karena peta Google menunjukkan mereka berada di atas laut tapi faktanya adalah tanah. "Berarti pulaunya buatan atau reklamasi, tapi tidak terekspos," ujar Irwan.

Mereka juga merasakan Jakarta dalam situasi yang kritis karena permukaan tanah semakin turun dan permukaan air laut semakin meningkat. Contohnya adalah Kampung Dadap dan beberapa titik di Luar Batang yang terendam.

Perjalanan selama 10 hari memberi pengalaman unik dan menarik bagi mereka. Mereka bisa makan di rumah-rumah warga. "Kalau beruntung, kami dijamu sampai kekenyangan," kata Irwan.

Untuk tidur, mereka memakai perlengkapan seperti sleeping bag, tenda, dan hammock. Mereka tidur di pinggir pantai, taman kanak-kanak, ruko, dan terminal Tanjung Priok. Namun ada saatnya mereka juga tidur di kontrakan hingga apartemen milik teman.

Tantangannya adalah urusan security. "Misalnya ada wilayah yang sudah sangat privat, untuk ambil foto saja nggak boleh. Hak-hak kita sebagai warga untuk mengakses laut sudah tidak bisa," kata Irwan. Persoalan lainnya adalah mereka sulit menemukan air bersih.

Sambil melihat situs-situs di Jakarta Utara yang tergerus globalisasi, para peziarah ini mendokumentasikan pengalaman mereka, mengumpulkan bahan story telling, dan membangun silaturahmi dengan penduduk. "Mungkin tahun depan kami membuat seperti film dokumenter tentang ziarah utara ini," ucap Irwan.

Artikel LainSuasana Imlek di Petak Sembilan Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

3 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

4 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

4 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

4 hari lalu

Sejumlah pemudik kereta api Jaka Tingkir berjalan keluar setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Angka kedatangan akan terus bertambah seiring pemesanan tiket arus balik yang masih tersedia. Arus balik diprediksi mulai tanggal 13, 14 dan 15 April 2024. Pada tanggal-tanggal tersebut terdapat sebanyak 44.000 - 46.000 lebih penumpang per harinya yang menuju Jakarta. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.


KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

4 hari lalu

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.


7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi merawat motor. (Sumber: Yamaha)
7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?


5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

6 hari lalu

Pemudik berjalan keluar dari kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 13 April 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi puncak arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa terjadi pada tanggal 13 sampai 14 April. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan


Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

7 hari lalu

Ilustrasi lansia traveling. Freepik.com/Rawpixel.com
Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

10 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.


KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

10 hari lalu

Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta PP. Foto: Dokumentasi PT KAI Daop 6 Yogyakarta
KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.