Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suasana Tradisional Jepang di Shirakawa-go dan Takayama

image-gnews
Seorang Geisha berjalan di deretan rumah Geisha, yang terletak di distrik Miyagawacho. Foto Vallecillos, menghadirkan sebuah wawasan langka, tentang tradisi unik yang bernama Geisha, tradisi yang bertahan selama 400 tahun ini, tetap bertahan di era modern. Jepang, 7 Mei 2015. Dailymail
Seorang Geisha berjalan di deretan rumah Geisha, yang terletak di distrik Miyagawacho. Foto Vallecillos, menghadirkan sebuah wawasan langka, tentang tradisi unik yang bernama Geisha, tradisi yang bertahan selama 400 tahun ini, tetap bertahan di era modern. Jepang, 7 Mei 2015. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang identik dengan perkembangan teknologi canggih. Tapi masih ada beberapa destinasi wisata yang menyuguhkan sisi tradisional negeri matahari terbit itu.

Shirakawa-go adalah salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi di Jepang jika ingin menikmati suasana zaman dalu. Wilayah ini berada di Prefektur Gifu, Chubu, sekitar 300 kilometer dari ibu kota Jepang. Lokasinya dikelilingi oleh pegunungan.

Baca juga: Ke Jepang, Ini 10 Destinasi Terbaik Tahun 2018

Shirakawa-go terkenal dengan rumah tradisional bernama gassho, berupa rumah dengan atap berbentuk segitiga dan terbuat dari anyaman jerami. Beberapa rumah gassho di Shirakawa-go telah berusia lebih dari 250 tahun.

Gassho merupakan bahasa Jepang yang berarti posisi kedua tangan di depan dada saat berdoa dalam agama Budha. Dengan kata lain, gaya arsitektur ini disebut gassho karena atap rumah yang berbentuk segitiga menyerupai bentuk tangan tersebut.

Bentuk segitiga pada rumah gassho ini bertujuan agar salju yang tertimbun di atap rumah saat musim dingin lebih mudah diturunkan. Juga agar air tidak tergenang di atap rumah saat turun hujan.

Bisnis.com mengunjungi wilayah yang ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco pada 1995 ini saat musim dingin, tepatnya pertengahan Januari. Salju tebal terlihat menyelimuti wilayah ini dan suhu di Shirakawa-go saat itu berada di kisaran 4 derajat Celsius, cukup dingin bagi wisatawan yang berasal dari negara tropis.

Salah satu area di Shirakawa-go yang menjadi objek wisata utama adalah Ogimachi. Saat puncak musim salju, Ogimachi tertutup salju dengan tebal 1 hingga 2 meter. Untuk mencapai area terbesar di Shirakawa-go ini, wisatawan harus menyeberangi jembatan yang membentang di atas sungai Shogawa dari pintu masuk.

Untuk menarik lebih banyak wisatawan saat musim dingin, para warga Shirakawa-go menyelenggarakan festival cahaya yang diadakan empat kali, setiap Minggu dan Senin malam bulan Januari dan Februari.

Tahun ini, festival tersebut diselenggarakan pada 21 Januari, 28 Januari, 4 Februari, dan 12 Februari. Bagi para wisatawan yang ingin menikmati festival ini, disarankan untuk menginap di rumah gassho milik warga yang dijadikan penginapan.

Arihara Susumu, pemandu wisata lokal, menuturkan untuk menginap di rumah gassho warga, wisatawan harus mengeluarkan kocek senilai 10.000 yen atau sekitar Rp1,2 juta per malam. “Biaya tersebut termasuk fasilitas dua kali makan dalam sehari,” ujarnya.

Wisatawan juga dapat melihat-lihat isi rumah gassho di area Ogimachi. Salah satu rumah gassho yang terkenal adalah rumah Wada yang merupakan rumah tertua dan sudah dihuni sekitar 20 generasi.

Di dalam rumah Wada, pengunjung akan diajak untuk merasakan atmosfer Jepang pada zaman pertengahan Edo. Rumah ini terdiri dari 2 lantai, di mana lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal dan lantai dua merupakan loteng yang digunakan untuk beternak ulat sutra.

Untuk bisa menikmati suasana zaman dahulu di rumah Wada, pengunjung harus membayar tiket senilai 300 yen atau sekitar Rp36.000. Rumah Wada buka dari pukul 09.00 hingga 17.00.

Beberapa rumah warga juga dijadikan sebagai toko suvenir yang menjual bermacam-macam pernak-pernik dan jajanan khas Shirakawa-go, seperti kue kering atau cookies berbentuk rumah gassho. Di sini wisatawan bisa membeli suvenir berbentuk boneka sarubobo.

Boneka sarubobo merupakan jimat keberuntungan berbentuk boneka manusia berwarna merah dan tidak memiliki wajah. Boneka ini berasal dari Prefektur Gifu dan dapat dijumpai di kota lain di prefektur ini, seperti Takayama.

Shirakawa-go bisa dicapai menggunakan kereta cepat Hokuriku Shinkansen dari Tokyo dengan waktu tempuh antara 2 jam hingga 2,5 jam. Harga tiket Hokuriku Shinkansen untuk menuju Toyama adalah 12.500 yen atau sekitar Rp1,5 juta untuk sekali jalan.

Dari Toyama, wisatawan bisa menggunakan bus untuk mencapai Shirakawa-go dengan waktu tempuh 1,5 jam dan biaya 1.700 yen atau sekitar Rp204.000 sekali jalan.

Selain dari Tokyo, Shirakawa-go juga dapat dicapai dari Nagoya menggunakan Bus Gifu. Waktu tempuh dengan bus ini sekitar 3 jam dengan biaya 3.900 yen atau setara Rp468.000 untuk sekali jalan. Para wisatawan bisa naik bus melalui Meitetsu Bus Center yang berada di sebelah Stasiun Nagoya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kota Takayama

Wisatawan juga bisa menikmati suasana tradisional Jepang di Kota Takayama yang berjarak 50 kilometer dari Shirakawa-go. Kota ini juga terletak di Prefektur Gifu dan dikenal dengan nama Hida Takayama.

Kota yang dijuluki Little Kyoto ini menawarkan atmosfer Jepang pada abad 17. Di sepanjang jalan banyak terlihat rumah-rumah pedagang yang masih terjaga keasliannya dan berusia lebih dari 100 tahun. Saat ini, rumah-rumah tersebut menjadi toko-toko yang menawarkan suvenir dan makanan lokal.

Takayama terkenal dengan festival Takayama Matsuri yang digelar setiap musim semi dan musim gugur. Salah satu objek wisata yang bisa dikunjungi di Takayama adalah Kusakabe Mingei-kan atau rumah tradisional Kusakabe.

Rumah ini berusia sekitar 300 tahun dan bergaya arstitektur Edo. Selain Kusakabe, terdapat pula objek wisata warisan masa lalu di Takayama, yaitu Yoshijima Heritage House, Takayama Jinya, dan Takayama Betsuin Temple Treasure House.

Para wisatawan juga bisa mengunjungi pasar pagi Miyagawa yang terletak tepat di tepi sungai dengan nama yang sama. Pasar ini buka setiap hari dari pukul 7 pagi pada April hingga Desember hingga siang dan pukul 8 pagi hingga siang hari pada Januari-Maret.

Di pasar ini dapat ditemui bermacam makanan dan hasil pertanian Takayama. Daging sapi Hida Beef sangat terkenal di sini, bahkan wisatawan bisa menemui sushi hida beef yang sepertinya sulit ditemukan di luar Takayama.

Takayama menawarkan wisata halal untuk menarik lebih banyak wisatawan muslim terutama dari Malaysia, Indonesia, dan negara muslim lainnya.

Eiji Maruyama, Executive Director Overseas Marketing Strategi Division City of Takayama, mengatakan Pemerintah Kota Takayama telah memulai program wisata halal ini sejak 15 tahun yang lalu. Beberapa fasilitas halal yang ditawarkan antara lain tempat ibadah dan berwudhu, menu halal, pemandian air panas, serta suvenir yang bebas dari kandungan babi.

"Wisata halal kami tawarkan agar semua wisatawan dapat menikmati kunjungan di Takayama," ujarnya.

Negara-negara muslim yang disasar pemerintah kota Takayama antara lain Malaysia, Indonesia, dan negara-negara kawasan Timur Tengah. Saat ini, kontribusi kunjungan wisatawan asal negara Asean belum terlalu besar dibandingkan negara lainnya.

Taiwan menjadi negara dengan kontribusi wisatawan terbesar yang mengunjungi Takayama, yaitu sebesar 19 persen, disusul Hongkong 13 persen, dan Thailand 8 persen. Singapura menyumbang 3 persen dan Malaysia sebesar 2 persen, sedangkan kontribusi kunjungan wisatawan Indonesia ke Takayama masih di bawah 1 persen.

Takayama juga memiliki beberapa program promosi untuk mengenalkan wisatanya lebih luas, antara lain dengan menjalin hubungan dengan pemerintah kota lain seperti Denver di Amerika Serikat, Lijiang di China, Sibiu di Romania, dan Urubamba di Peru.

"Kami juga giat berpromosi dengan website yang tersedia dalam 11 bahasa. Wi-Fi gratis kami sediakan pula untuk para wisatawan," lanjut Eiji.

Untuk mencapai Hida Takayama, para wisatawan di Jepang dapat menggunakan kereta dan bus dari Tokyo, Osaka, maupun Kyoto. Lama perjalanan dari Tokyo ke Takayama yaitu 4 jam dengan kereta dan 5 jam 30 menit dengan bus.

BISNIS

Artikel Lain: Perhatikan Dua Larangan Ini Saat Melancong ke Jepang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Panduan untuk Turis yang Pertama Kali ke Tokyo

29 Juli 2023

Warga melihat warna warni pada Tokyo Tower saat memeriahkan malam pergantian tahun di Tokyo, 1 Januari, 2013. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Panduan untuk Turis yang Pertama Kali ke Tokyo

Hotel kapsul, tempat bar, dan tempat bermain, jangan lupa menikmati setiap sudut Tokyo dengan panduan ini.


Menikmati Street Food ala Osaka, Ada Gorengan dan Rice Bowl

21 Juli 2023

Hidangan ala Osaka di Genki Sushi
Menikmati Street Food ala Osaka, Ada Gorengan dan Rice Bowl

Osaka dikenal sebagai ibu kota street food Jepang, ada begitu banyak makanan jalanan yang bisa dinikmati.


Cara Jepang Manfaatkan Anime Populer untuk Menarik Kunjungan Wisatawan Asing

22 Mei 2023

Poster manga The First Slam Dunk. Foto: Wikipedia.
Cara Jepang Manfaatkan Anime Populer untuk Menarik Kunjungan Wisatawan Asing

Jepang sekarang telah mencabut kontrol perbatasan Covid-19 untuk semua kedatangan dan berharap peningkatan kunjungan.


Hiroshima Peace Memorial Park, Taman Indah yang Menyimpan Kisah Duka

19 Mei 2023

Dua wanita berdoa untuk korban tewas meledaknya bom atom di Peace Memorial Park, Hiroshima, 6 Agustus 2015. Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki, pada 6 dan 9 Agustus 1945. KAZUHIRO NOGI/AFP/Getty Images
Hiroshima Peace Memorial Park, Taman Indah yang Menyimpan Kisah Duka

Taman ini merupakan destinasi populer di Kota Hiroshima yang kerap didatangi wisatawan.


10 Kota Terbesar Jepang yang Wajib Dikunjungi, Beserta Hal Uniknya

11 Mei 2023

Pemandangan pohon sakura di atas kolam di taman Ueno di Tokyo, Jepang, 21 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
10 Kota Terbesar Jepang yang Wajib Dikunjungi, Beserta Hal Uniknya

Kota-kota terbesar di Jepang memiliki daya tarik magis tersendiri. Hal ini menjadi sesuatu yang unik dan khas.


Jepang Kini Anggap Covid-19 Setara Flu Musiman, Ini yang Perlu Diketahui Pelancong

9 Mei 2023

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Kini Anggap Covid-19 Setara Flu Musiman, Ini yang Perlu Diketahui Pelancong

Perubahan kebijakan ini adalah langkah terbaru dalam pemulihan pasca-pandemi Jepang ke keadaan normal.


Kereta Thomas Kembali Melaju, Ajak Wisatawan Tur dan Makan Bento

2 Mei 2023

Kereta Thomas yang dioperasikan oleh Oigawa Railway. Foto: @sakuya4649ne
Kereta Thomas Kembali Melaju, Ajak Wisatawan Tur dan Makan Bento

Para penumpang di atas kereta Thomas dapat memanfaatkan sepenuhnya pengalaman bertema kartun itu.


Berencana Pergi ke Jepang? Siap-siap Harga JR Pass Akan Naik

26 April 2023

Shinkansen N700S merupakan Shinkansen dengan teknologi lebih maju, mampu bertahan dalam gempa. Foto: Railly News
Berencana Pergi ke Jepang? Siap-siap Harga JR Pass Akan Naik

JR Pass adalah pass paling nyaman dan lengkap yang memungkinkan wisatawan bepergian melintasi Jepang.


Turis Tak Bisa Masuk Pulau Populer di Hiroshima ini Saat KTT G7 Jepang

17 April 2023

Kuil Itsukushima di Pulau Miyajima, Prefektur Hiroshima dengan   gerbang torii besar di laut yang saat difoto airnya tengah surut. Tempo/Rita Nariswari
Turis Tak Bisa Masuk Pulau Populer di Hiroshima ini Saat KTT G7 Jepang

Polisi prefektur telah meminta penduduk dan bisnis untuk mengurangi lalu lintas di Hiroshima selama KTT G7 Jepang.


Hal yang Perlu Diketahui Pelancong Saat Jepang Cabut Pembatasan Covid-19

10 April 2023

Pengunjung menaiki perahu di samping bunga sakura yang bermekaran di Taman Chidorigafuchi di Tokyo, Jepang, 22 Maret 2023. REUTERS/Issei Kato
Hal yang Perlu Diketahui Pelancong Saat Jepang Cabut Pembatasan Covid-19

Jepang pertama kali dibuka kembali untuk pelancong individu pada tahun lalu dengan serangkaian perubahan aturan.