TEMPO.CO, Palembang - Bila kebetulan tengah bertandang ke Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, sempatkanlah ber- swafoto. Di bandara yang terletak di Jalan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Talang Betutu, Sukarami, Kota Palembang, ini, terdapat beberapa spot menarik untuk diabadikan.
Setidaknya ada tiga titik yang dianggap unik dan menarik buat dipotret.
1. Pintu Kedatangan
Di pintu kedatangan, di lorong menuju baggage claim area, terdapat sebuah papan berbentuk back drop yang menampilkan gambar jembatan Ampera, ikon Kota Palembang. Di situ pula tertampil tulisan “Welcome to Palembang” dengan ukuran yang sama panjangnya dengan layar yang merentang.
Melengkapi kekhasan Sumatera Selatan, di kanan dan kiri back drop terdapat potret laki-laki dan perempuan tengah mengenakan pakaian adat Palembang, yakni aesan gede. Warna pakaian tradisional yang digunakan dalam potret dua maskot itu adalah kuning emas dan merah, khas bumi Melayu.
Spot ini menjadi lokasi favorit para pelancong yang baru turun dari pesawat. Mereka umumnya berhenti sejenak di titik tersebut untuk mengambil potret. Beberapa juga tampak ber-swafoto.
2. Miniatur Jembatan Ampera di Pintu Kelaur
Ketika melangkah keluar, tepat di dekat pintu ketika wisatawan hendak meninggalkan bandara, terdapat miniatur tiang jembatan Ampera. Tiang ikonis itu langsung kelihatan dari arah pintu kedatangan.
Warnanya merah, menyerupai jembatan penghubung Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Umumnya, pengunjung berfoto di serambi areal kedatangan dengan latar dua tiang jembatan tersebut.
3. Replika Rumah Limas
Pelintas juga bisa berfoto di depan replika rumah limas. Miniatur ini terdapat di dekat lokasi komersial, berdampingan dengan boarding lounge.
Replika tersebut mirip dengan rumah aslinya, yakni terbuat dari kayu ulen. Rumah Limas yang dipasang di sini ialah bagian muka atau beranda, yang dihiasi lengkap dengan lampu-lampunya.
Ada juga taman di bagian depan rumah. Di taman itu ditata tiga kursi berhadapan membentuk setengah lingkaran. Plus meja kayu berbentuk bulat.
Orang-orang biasanya berfoto di kursi ini, berpose seolah-olah mereka tengah berada di rumah Limas sungguhan. Kehadiran replika rumah Limas mengobati rasa penasaran pelancong yang tak sempat mengunjungi Museum Negeri Balaputradewa Palembang untuk sekadar berfoto.