Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulau Kelor Labuan Bajo, Tak Sekadar untuk Persinggahan

image-gnews
Pulau Menjaga tampak dari puncak bukit Pulau Kelor, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Francisca Christy Rosana
Pulau Menjaga tampak dari puncak bukit Pulau Kelor, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Pernah mendengar gaung Pulau Kelor di Labuan Bajo? Tentu namanya tak sekondang Pulau Padar atau Pulau Komodo.

Baca juga: Tiga Malam Menuju Rinca

Julukan untuk Pulau Kelor adalah tempat mampir. Imejnya sebagai “pulau persinggahan” memang melekat dalam daftar trip berlayar atau sailing.

Biasanya, Pulau Kelor ini disinggahi pelancong sebelum mereka kembali mendarat di kota. Atau, malah jadi tempat “pemanasan” sebelum berlayar menuju pulau tujuan utama, yakni Pulau Komodo atau Pulau Padar.

“Biasanya, para tamu latihan tracking dulu di Pulau Kelor. Baru setelahnya melanjutkan sailing,” kata Lulang, nakhoda kapal, yang ditemui Tempo awal Januari lalu di Labuan Bajo.

Padahal, keindahan Kelor patut bersanding dengan pulau-pulau lainnya. Di pulau itu, terdapat sebuah bukit kecil. Pengunjung bisa mendaki. Tidak tinggi-tinggi amat, tapi cukup terjal. Kemiringannya hampir 60 derajat.

Cukup sulit untuk pendaki pemula. Bukitnya licin lantaran ditumbuhi rerumputan. Juga tak ada penampangnya di kanan dan kiri. Namun, kalau sudah sampai puncak, panorama hamparan laut bergradasi jadi obat letih. Kapal wisatawan menepi di bibir pantai Pulau Kelor, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Francisca Christy Rosana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puncak Kelor menghadapkan pendakinya pada gugusan Pulau Menjaga. Bentuknya mirip jajaran kerucut yang berbaris dan berlapis-lapis. Pemandangan kapal yang mendarat di bibir pantai sungguh menyempurnakan eksotisme Pulau Kelor.

Pengunjung tak cuma disajikan keindahan dari puncak bukit. Dengan aktivitas snorkeling pun, penampakan biota laut yang sehat turut menjadi “menu” utama. Ratusan jenis ikan berseliweran dan terumbu karang yang berwarna-warni terlihat seperti lukisan bawah laut yang hidup.

Untuk menikmati Pulau Kelor lebih lama, pengunjung bisa berkemah semalaman dan menggelar tenda dom. Namun, jangn lupa, membawa logistik yang lengkap. Sebab, tak ada warung atau rumah penduduk di sini.

Pastikan pula membawa kembali sampah-sampah bekas makanan atau minuman, supaya pulau tak ternoda oleh limbah.

Pulau Kelor letaknya cukup dekat dengan Kota Labuan Bajo. Kalau berlayar, waktu tempuhnya tak sampai 30 menit. Bahkan, bisa naik kapal nelayan kecil. Biaya sewa kapal untuk menuju pulau ini berkisar Rp 600 ribu pergi-pulang. Satu kapal muat untuk enam hingga tujuh orang.

Artikel lain: 5555 Penari Kecak akan Tampil Kolosal di Festival Berawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Sengketa Tanah di Labuan Bajo, Kejaksaan NTT: Kerugian Rp 1,3 Triliun

15 Januari 2021

Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Yulianto (kedua dari kiri) ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kupang, Kamis 14 Januari 2021. Antara/ Benny Jahang
Kasus Sengketa Tanah di Labuan Bajo, Kejaksaan NTT: Kerugian Rp 1,3 Triliun

Kejati NTT mengatakan kerugian negara dalam kasus korupsi penjualan aset atau sengketa tanah milik pemerintah 30 hektare di Labuan Bajo Rp 1,3 T


Fakta-fakta Kasus Tanah Labuan Bajo yang Seret Nama Karni Ilyas dan Gories Mere

8 Januari 2021

Karnie Ilyas. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Fakta-fakta Kasus Tanah Labuan Bajo yang Seret Nama Karni Ilyas dan Gories Mere

Kejati NTT menempatkan dua saksi kasus sengketa di Labuan Bajo yakni Karni Ilyas dan Gories Mere, sebagai pembeli yang beritikad baik.


Penjelasan Kejaksaan Soal Penyitaan Hotel di Kasus Tanah yang Seret Karni Ilyas

19 Desember 2020

Ilustrasi Kejaksaan Agung. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penjelasan Kejaksaan Soal Penyitaan Hotel di Kasus Tanah yang Seret Karni Ilyas

Kejati NTT menyita sebuah Hotel CF Komodo dan Cahaya Adrian dalam kasus sengketa tanah yang menyeret jurnalis senior, Karni Ilyas dan Goris Mere


Jokowi: Labuan Bajo Jangan Campur Aduk dengan Menengah ke Bawah

29 November 2019

Sejumlah perahu berlabuh di Pelabuhan Labuan Bajo saat matahari terbenam di Nusa Tenggara Timur, Jumat, 12 Oktober 2018. Labuan Bajo merupakan salah satu tujuan wisata para delegasi IMF sebelum mereka berwisata ke Pulau Komodo. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi: Labuan Bajo Jangan Campur Aduk dengan Menengah ke Bawah

Presiden Jokowi meminta Labuan Bajo dikelola sebagai destinasi wisata super premium.


Sarapan Kompiang, Dorayaki Asal Flores Teman Spesial Minum Kopi

7 Maret 2018

Kompiang dan secangkir kopi juria di kedai Kopi Mane, Jalan Yos Sudarso, Labuanbajo, Flores, NTT. Tempo/Francisca Christy Rosana
Sarapan Kompiang, Dorayaki Asal Flores Teman Spesial Minum Kopi

Kue kompiang adalah camilan khas Manggarai dan bisa ditemui di banyak tempat di sana.


Hotel Internasional Dibangun di Labuan Bajo Jelang IMF-World Bank

4 Maret 2018

Seorang pengunjung berfoto di Bukit Sylvia Labuan Bajo, Flores, NTT. Tempo/Francisca Christy Rosana
Hotel Internasional Dibangun di Labuan Bajo Jelang IMF-World Bank

Dua hotel berkelas internasional sedang dibangun di Kota Labuan Bajo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Yaitu Hotel Ayana dan Hotel Marina.


Manfaatkan Momentum Agenda IMF 2018, Labuan Bajo Akan Dipercantik

9 Februari 2018

Sejumlah pembalap melintasi tanjakan berliku pada Etape 6 Balap Sepeda Tour de Flores (TDF) 2017 di Manggarai, NTT, 19 Juli 2017. Etape 6 yang juga etape terakhir balap sepeda TDF 2017 berjarak tempuh 120,2 Km rute Ruteng-Labuan Bajo yang diikuti 60 pembalap. ANTARA FOTO
Manfaatkan Momentum Agenda IMF 2018, Labuan Bajo Akan Dipercantik

Pemerintah gencar membangun kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menjelang digelarnya annual meeting IMF 2018.


Oleh-oleh Murah di Labuan Bajo: Kopi Juria hingga Kue ala Bugis

13 Januari 2018

3. Seorang pedagang oleh-oleh makanan tradisional di Pasar We Kesambi, Manggarai Barat, Flores. Tempo/Francisca Christy Rosana
Oleh-oleh Murah di Labuan Bajo: Kopi Juria hingga Kue ala Bugis

Berikut empat oleh-oleh dari Labuan Bajo yang bisa menjadi alternatif buat para backpacker berbujet minim.


Disiapkan untuk Sidang IMF, Persiapan Labuan Bajo Baru 70 Persen

12 Januari 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat berlibur ke Labuan Bajo. facebook.com
Disiapkan untuk Sidang IMF, Persiapan Labuan Bajo Baru 70 Persen

Pemerintah mengebut persiapan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata baru karena akan disuguhkan pada peserta sidang IMF di Bali, Oktober 2018.


Menpora Akan Bikin Program 'Atletik Masuk Desa' di NTT  

24 Mei 2016

Pelari Indonesia Triyaningsih (kanan) adu cepat di nomer lari 5000 meter di Stadion Atletik, Jakabaring, Palembang, Sumsel (14/11). Triyaningsih berhasil menyabet medali emas dengan catatan waktu 16.06.37 detik. TEMPO/Aditia Noviansyah
Menpora Akan Bikin Program 'Atletik Masuk Desa' di NTT  

Kemenpora menetapkan sepakbola sebagai program unggulan di Papua dan atletik di NTT