Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Menyusuri Sungai Musi Menuju Pagoda Pulau Kemaro

image-gnews
Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di  Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia  beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi
Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Tak perlu jauh-jauh ke Cina untuk menyaksikan pagoda. Di Palembang, Sumatera Selatan, Anda juga bisa menemukan kuil bertingkat-tingkat itu.

Pagoda ini berdiri tepat di tengah-tengah daratan Pulau Kemaro, pulau pecinan yang terletak di hilir Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bentuk bangunannya seperti pagoda asli di negeri Tirai Bambu.

Atapnya meliuk-liuk dan tepiannya runcing. Dindingnya berhiaskan ukiran-ukuran naga dan simbol dewa-dewi.

Pagoda tersebut dibangun pada 2006, dan menjadi salah satu penanda sejarah Pulau Kemaro. Pulau Kemaro merupakan sebuah delta atau endapan sungai yang dipercaya tak pernah terendam air meski arus di Sungai Musi meluap. Mitos ini erat kaitannya dengan legenda rakyat Siti Fatimah.

Siti Fatimah dikisahkan sebagai putri Palembang. Ia dan kekasihnya, Tan Bun An, diceritakan hilang di perairan Sungai Musi bersama seorang pengawal mereka setelah menempuh perjalanan dari daratan Cina. Ketiganya diyakini bersemayam di sekitar pulau itu. 

Penduduk setempat lalu membangun Klenteng Hok Tjing Rio pada 1962 untuk mengenang tiga tokoh tersebut. Lalu, berturut-turut, bangunan khas Cina di pulau itu didirikan menyusul, seperti pagoda sembilan lantai ini. 

Pagoda dan klenteng di Pulau Kemaro kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berziarah dan bersembahyang bagi umat Buddha. Bahkan, pada momentum khusus seperti Imlek dan Cap Go Meh, pulau ini selalu menjadi sentra keramaian di Palembang. 

Orang-orang berbondong-bondong datang dari berbagai daerah, entah dari Palembang atau luar Palembang, buat merayakan tahun baru Cina secara serentak di sini. Saat Tempo.co berkunjung sehari sebelum Imlek, yakni Kamis, 15 Februari, pulau ini tampak meriah dengan hiasan lampion. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengelola pulau juga terlihat sibuk memasang beragam stan-stan dari bambu. Stan-stan ini akan dimanfaatkan untuk tempat menaruh persembahan buat para pesembahyang. 

Untuk menuju Pulau Kemaro, pengunjung perlu menempuh jalur air. Sebab, satu-satunya akses menuju Pulau Kemaro adalah menunggang getek motor atau perahu kecil. Wisatawan bisa naik perahu tersebut dari dermaga yang terletak di depan Benteng Kuto Besak, Kota Palembang.

Waktu tempuh menuju Pulau Kemaro kira-kira 20 menit. Selama perjalanan, wisatawan akan merasakan sensasi menyusuri Sungai Musi dan melintasi Jembatan Ampera (jembatan yang membelah wilayah Ulu dan Ilir Kota Palembang).

Tak cuma itu, bangunan-bangunan tradisional Cina berupa rumah-rumah panggung pun akan menyapa pandangan di sepanjang perjalanan.

Harga sewa per perahu berkisar Rp 110 ribu pergi-pulang. Sedangkan untuk masuk ke pulau, pengunjung cukup memberi uang donasi seikhlasnya.

Fasilitas di pulau ini cukup lengkap. Ada tempat berteduh, warung-warung makanan, dan toilet. Namun tak terdapat penginapan. Jadi, pengunjung harus pulang hari bila ingin bertandang.

Berita lain: Festival Jamu, Ini Bahan Rahasia Jamu Gendong

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

22 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

31 hari lalu

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

33 hari lalu

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

34 hari lalu

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

37 hari lalu

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.


Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

37 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.


Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

41 hari lalu

Warga menggunakan transportasi umum LRT Jabodebek, Jakarta, Selasa 30 Januari 2024. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menetapkan LRT Jabodebek sebagai bagian dari objek vital nasional (obvitnas) Perkeretaapian. Sebagai sistem transportasi perkeretaapian dengan kemudi otomatis pertama di Indonesia, maka diperlukan pengamanan terhadap stasiun, bangunan kantor dan depo, jalur, serta fasilitas operasi lainnya agar LRT Jabodebek dapat beroperasi dengan baik. TEMPO/Subekti
Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

41 hari lalu

Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.


Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

42 hari lalu

Pekerja mengemas kue keranjang di Ny Lauw, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 13 Januari 2023. Menjelang Hari Raya Imlek, permintaan dodol dan kue keranjang di tempat tersebut meningkat hingga dua kali lipat dan dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Fauzan
Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.


Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

42 hari lalu

Robotaxi self-driving Waymo, yang dimiliki oleh unit penggerak otonom Alphabet, dilalap api setelah diduga dilempari kembang api, di San Francisco, California, 10 Februari 2024. Michael Vandi/REUTERS
Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

Sebuah mobil otonom atau tanpa pengemudi dibakar massa saat perayaan Tahun Baru Imlek di San Fransisco, Amerika Serikat.