TEMPO.CO, Makassar - Tahun Baru Imlek 2018, masyarakat Tionghoa mengemas dalam beberapa kegiatan di Kota Makassar.
Ketua Generasi Muda Khonghucu Sulawesi Selatan, Erfan Sutono, mengatakan ada sembilan kegiatan pada Minggu 18 Februari. Misalnya bakti sosial, pengenalan kota tua pecinan yang dilaksanakan majelis tinggi agama Khonghucu, serta open house seluruh organisasi keagamaan dan Tionghoa.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Dipahami Sebelum Menginap di Hostel
“Kami ajak semua masyarakat, bukan hanya orang Tionghoa,” ucap Erfan di Klenteng Xian Ma, Jalan Sulawesi Kota Makassar, Jumat 16 Februari.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan majelis tinggi agama Khonghucu adalah memperkenalkan sejarah dan budaya pecinan di Kota Makassar. Selain itu, ada kegiatan pemilihan koko cici, lomba fotografi untuk lingkungan pecinan, dan puncaknya adalah Cap Go Meh.
“Cap Go Meh menutup rangkaian acara Imlek. Jadi malam Imlek kami beribadah, tujuh hari dan 15 hari setelah Imlek kami beribadah lagi,” tutur Erfan.
Tokoh Cina Makassar, Arwan Tjahjadi, mengakui bahwa imigrasi masyarakat Tionghoa masuk ke Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1.500. Ketika itu Laksamana Cheng Ho ingin mencari kehidupan baru bagi masyarakat Tiongkok yang mau bekerja dan berdagang.
“Mereka ini yang menyebar di segala penjuru Nusantara, termasuk Makassar,” ujar Arwan. Oleh karena itu, menurut Arwan, sekarang perayaan Imlek ini tidak hanya dinikmati orang Tionghoa, melainkan seluruh masyarakat Indonesia.
DIDIT HARIYADI
Artikel Lain: Hiking Menelusuri Bukit Campuhan Ubud yang Viral di Instagram