Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hiking Menelusuri Bukit Campuhan Ubud yang Viral di Instagram

image-gnews
Panorama Bukit Campuhan, Ubud, Minggu, 11 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Panorama Bukit Campuhan, Ubud, Minggu, 11 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Gianyar - Bukit Campuhan di Ubud memang Instagramable. Belakangan, sekitar 11.820 unggahan di media sosial berbagi gambar Instagram muncul dengan tagar #campuhan. 

Potret-potret yang beredar mengenai Bukit Campuhan umumnya menggambarkan bentang panorama sebuah bukit dikelilingi rerumputan hijau. Bukit itu membentuk bangun prisma dengan jurang di sayap kanan dan kirinya. Di bagian tengah bukit, terdapat jalan setapak sebagai pembelahnya.

Baca juga: Tujuan Wisata Baru Riau, Samudera Awan di Bukit Suligi

Jalan inilah yang ikonis di Bukit Campuhan. Orang-orang sering berfoto dengan gaya memakai floppy hat dengan aksi pura-pura berlari.

Bukit Campuhan konon letaknya sembunyi. Padahal lokasinya di tengah Kota Ubud. Memang, tak ada petunjuk pasti untuk memulai hiking. Informasi yang beredar di dunia maya pun sumir, tak cukup detail.

Ada yang mengatakan pengunjung bisa masuk dari Ibah Villas yang sebetulnya merupakan area privat. Ada juga yang menyebut pengunjung dapat memulai hiking dari Karsa Kafe.

Penasaran, saya lantas mengunjungi bukit itu, Minggu, 11 Februari lalu. Saya memulai perjalanan dari Pasar Ubud menuju Karsa Kafe, mengendarai sepeda motor. Opsi kedua saya pilih lantaran sebelumnya gagal menembus jalan menuju Ibah Villas.

Waktu perjalanan ke Karsa Kafe dari Pasar Ubud cukup singkat, kira-kira 20 menit. Meski begitu, jalur yang ditempuh tergolong sulit. Motor harus membelah jalanan berliku, juga tanjakan tinggi. Namun, pemandangan hamparan sawah di kanan-kirinya melegakan pandangan.

Meski termasuk kawasan pedesaan, akses jalan menuju Kafe Karsa sudah cukup mulus. Jalurnya beraspal dan hampir nihil lubang.

Kafe Karsa terletak di kanan jalan dari arah Ubud. Bangunannya sudah tampak dari kejauhan karena hanya kafe itu satu-satunya bangunan paling tampak besar di sana. Di sampingnya terdapat sebuah jalan setapak. Menurut informasi dari dunia maya, dari sinilah orang bisa memulai hiking.

Saya juga melihat beberapa turis asing memarkir kendaraan di kafe dan memulai perjalanan dari sana. Namun seorang pramusaji di kafe itu menginformasikan bahwa saya lebih baik memulai hiking dari ujung jalan buntu, kira-kira 500 meter dari kafe ini. Sebab, jarak tempuhnya lebih dekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari Kafe Karsa, saya melanjutkan perjalanan, menyusur jalanan. Medan menuju jalan buntu yang dimaksud cukup membikin tangan lelah mengatur gas lantaran banyak lubang.  Suasananya pun nyenyat, seperti di pelosok desa.

Mendekati jalan buntu, saya menemukan banyak galeri lukisan di rumah-rumah penduduk lokal. Ini seperti oase.

Di ujung jalan, terdapat plang papan bertuliskan “jalan buntu”. Saya memarkir kendaraan di samping plang itu. Jalur pertama yang saya lalui adalah jalan setapak dengan kanan dan kiri pepohonan, mirip hutan mini.

Jalanan itu naik-turun, membuat ritme napas tak teratur. Beberapa kali, saya berpapasan dengan turis asing sedang bersepeda atau lari pagi. Ada pula sekelompok penduduk lokal yang sedang menggiatkan aksi bersih-bersih sampah di sekitar bukit.

Panjang rute jalan menyusuri bukit itu 2 kilometer. Bukit itu tak berpuncak. Namun ada spot paling favorit yang sering disebut sebagai golden spot. Letaknya di tengah bukit.

Spot ini menyajikan hamparan padang rumput, mirip sabana di Gunung Merbabu. Tak ada pohon-pohon di kanan-kiri jalan setapak itu. Hanya ada segelintir pohon kelapa, itu pun berjarak puluhan langkah. Ternyata inilah spot favorit yang acap diunggah traveler di Instagram.

Beberapa turis datang hanya untuk berfoto di spot ini, lalu balik pulang, tak melanjutkan perjalanan menuju ekor bukit.

Waktu tempuh menuju golden spot Bukit Campuhan tanpa istirahat kira-kira 30 menit. Sedangkan untuk menyusurinya, diperlukan waktu kira-kira 1 jam.

Waktu terbaik untuk hiking adalah pagi sebelum pukul 10.00 dan sore selepas pukul 16.00. Pada jam tersebut, cahaya sedang sangat ideal: tak terlalu terik, juga tak temaram.

Artikel lain: Mengenal Arsitektur dan Lingkungan Gereja Santa Lidwina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

3 jam lalu

Ilustrasi wanita melakukan senam yoga. shutterstock.com
Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

7 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Liburan ke Bali, Wisatawan Inggris Ini Bikin Heboh Internet karena Sarang Laba-laba

7 Februari 2024

Wisatawan Inggris Grace Kelly yang menemukan sarang laba-laba memanjang di Bali (Tik-tok/@graces__adventures)
Liburan ke Bali, Wisatawan Inggris Ini Bikin Heboh Internet karena Sarang Laba-laba

Wisatawan Inggris ini mengaku pecinta Bali, dia liburan selama lima pekan Pulau Dewata untuk menghindari musim dingin di negaranya.


WNA Amerika Serikat Diusir karena Mengemis di Bali, Dideportasi dengan Biaya Konsulat

28 Januari 2024

WNA asal Amerika Serikat dideportasi karena mengemis dan meresahkan masyarakat di Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu, 27 Januari 2024. ANTARA/HO-Kemenkumham Bali
WNA Amerika Serikat Diusir karena Mengemis di Bali, Dideportasi dengan Biaya Konsulat

WNA itu sempat ditempatkan sementara di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar selama hampir 70 hari karena masalah finansial.


Bali Terpilih jadi Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia, Ubud jadi Favorit Pasangan Pelancong

19 Januari 2024

Pura di Ubud, Bali. Foto: Travel + Leisure.
Bali Terpilih jadi Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia, Ubud jadi Favorit Pasangan Pelancong

Selain untuk bulan madu, Bali pun menjadi lokasi favorit untuk melakukan sesi foto prewedding bahkan untuk melangsungkan pesta pernikahan.


Dua Resor di Ubud Bali Terpilih sebagai Best of The Best Hotels TripAdvisor 2024

11 Januari 2024

Persawahan di Ubud Bali.
Dua Resor di Ubud Bali Terpilih sebagai Best of The Best Hotels TripAdvisor 2024

Dua resor di Ubud dipilih berdasarkan ulasan dan opini dari komunitas traveller platform ini selama periode 12 bulan.


5 Rekomendasi Penginapan Unik di Ubud Bali, Cocok untuk Pecinta Alam

6 Desember 2023

Cozy 4BD Hideaway Pool Villa Surrounded by Nature. Dok. Istimewa.
5 Rekomendasi Penginapan Unik di Ubud Bali, Cocok untuk Pecinta Alam

Berikut 5 penginapan yang bisa jadi pilihan buat para pecinta alam yang sedang berkunjung ke wilayah Gianyar, Ubud, Bali.


Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

30 November 2023

Monyet di kawasan wisata alam Monkey Forest Ubud. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

Tertarik selfie dengan kawanan monyet dan menikmati pemandangan asri di Ubud? The Sacred Monkey Forest Sanctuary tak boleh dilewatkan.


Berburu Oleh-oleh Tradisional Bali di Ubud Art Market

30 November 2023

Suasana Ubud Art Market yang menjual berbagai oleh-oleh tradisional khas Bali. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Berburu Oleh-oleh Tradisional Bali di Ubud Art Market

Terletak di lokasi strategis, Ubud Art Market menjual berbagai kesenian tradisional khas Bali yang beragam dan berkualitas.


Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

30 November 2023

Proses pembuatan batik khas Bali menggunakan canting yang diisi malam (lilin) dengan teknik menjiplak motif di Five Art Studio, Gianyar. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

Five Art Studio menawarkan berbagai kelas seni mulai dari kelas melukis batik, mengukir kayu, melukis kaos dan telur kayu, dan lukisan tradisional.