Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olahan Tempe Unik Tersaji di Festival Tahu Tempe Banyuwangi

Reporter

image-gnews
Burger vegetarian dengan patty yang terbuat dari tempe. Tempo/Ratih Purnama
Burger vegetarian dengan patty yang terbuat dari tempe. Tempo/Ratih Purnama
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ribuan warga dan wisatawan memadati acara Festival Tahu Tempe yang digelar di Kelurahan Pengantigan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 9 Februari 2018.

Festival yang pertama kali digelar itu menjadi tontotan baru bagi masyarakat ataupun wisatawan yang datang ke Banyuwangi untuk berlibur akhir pekan. Festival itu menampilkan tempe berukuran raksasa yang dinamai "mongkleng".

Baca juga: Chef Ini Sajikan Menu Robert de Niro dan Kampanyekan Tempe

Tempe dengan ukuran panjang lima meter itu diarak sepanjang jalan sambil diiringi seni barong khas Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi. Dalam arak-arakan ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ikut mengarak tempe "mongkleng".

Usai diarak, tempe raksasa itu dimasak lalu disantap bersama ribuan orang yang hadir. "Festival Tahu dan Tempe ini berangkat dari potensi warga setempat yang memproduksi tempe dan tahu sebagai sumber ekonomi. Lalu warga berkreasi dan pemerintah daerah mendorongnya menjadi festival unik dan meriah ini," ujar Anas.

Dia menjelaskan Festival Tahu dan Tempe digelar sebagai cara pemerintah membangun budaya masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

Para produsen tahu dan tempe didorong melakukan proses pengolahan dengan higienis yang selaras dengan komitmen pemerintah Banyuwangi menjadikan kebersihan sebagai pilar pariwisata.

"Kalau kawasannya bersih dan punya potensi unik, pasti menghadirkan pengalaman berwisata menarik," ujar Anas. Wisatawan bisa menyaksikan langsung proses produksi tahu dan tempe dan beragam olahannya tanpa risih karena lingkungannya bersih. "Ini bisa kita lihat langsung, tempat produksi tempe yang katanya kotor ternyata di sini bersih dan rapih."

Di festival itu, beragam olahan tempe dan tahu disediakan bagi pengunjung seperti keripik tempe, peyek tempe, tempe mendoan, dan kerupuk tahu. Olahan tempe dan tahu yang unik juga hadir, seperti brownies tahu, cokelat tempe, serabi tempe, spageti tempe, stik tempe, cookies tempe, sate tempe, dan burger tempe.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan Pengantigan, Banyuwangi, memang dikenal sebagai pusat produksi tahu dan tempe sejak 1960-an. Sedikitnya ada 30 pengusaha tahu dan tempe di daerah itu.

Misalnya Indah Puji Rahayu. Wanita 45 tahun ini adalah pengusaha tahu tempe generasi kedua yang meneruskan usaha dari ayahnya.

Indah mengatakan produksinya terus berkembang. Dulu hanya memproduksi dua kuintal per hari, sekarang mencapai empat kuintal dan didistribusikan hingga Pulau Bali. Indah memperkerjakan 20 warga sekitar tempat usahanya.

"Saya senang sekali sentra produksi ini dibikinkan Festival Tahu Tempe, sehingga masyarakat luar semakin tahu potensi kampung kami. Kami juga berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk serta higienitas produksi," kata Indah.

Festival Tahu Tempe berlangsung mulai Jumat, 9 Februari hingga Selasa, 13 Februari, pukul 15.00-22.00 WIB. Festival itu termasuk bagian dari 77 agenda wisata di Banyuwangi sepanjang 2018.

ANTARA

Artikel Lain: Misi Liburan: Berburu Kuliner Non-Mainstream

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

56 hari lalu

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.


Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Kuliner Pecel Rawon resmi tercatat sebagai Pengetahuan Tradisional (PT) asli Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Diskominfo Pemkab Banyuwangi.
Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.


Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.


Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

20 Januari 2023

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung banyak nutrisi seperti protein, serta, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral.


Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

19 Januari 2023

Ilustrasi kedelai. ANTARA/Arif Firmansyah
Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Menurut Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya bisa untuk produksi tahu dan tempe, dan kualitasnya tidak kalah kedelai impor


Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

19 Januari 2023

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Kedelai termasuk sumber protein yang berasal dari spesies kacang-kacangan dari Asia Timur.


Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

12 Januari 2023

Seorang pekerja mengeringkan kacang kedelai impor di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 25 Februari 2022. Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor dari Amerika sebab produksi dari dalam negeri masih sangat kurang