TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan mobil Roadster merah milik pengusaha Elon Musk ke luar angkasa, sukses mencuri perhatian. Mobil sport listrik yang dibangun perusahaan Tesla dan memuat manekin bernama Starman itu meluncur bersama roket Falcon Heavy pada Selasa, 6 Februari 2018 sekitar pukul 15.45 waktu Florida (Rabu 03.45 WIB).
Mereka diperkirakan akan mengorbit matahari selama ratusan juta tahun. Musk mengaku sudah lama menginginkan mobilnya melayang tanpa henti di luar angkasa. Pendiri perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat, SpaceX, ini sudah lama ingin mengirim orang berwisata ke luar angkasa.
Baca juga: Mobil Tesla dan Impian Elon Musk Wisata ke Luar Angkasa
Selain SpaceX, perusahaan roket dan penerbangan antariksa yang bersaing melakukan misi luar angkasa adalah Blue Origin dan Virgin Galactic. Dari ketiga perusahaan itu, Blue Origin dan Virgin Galactic lebih memfokuskan upayanya untuk melayani wisata luar angkasa.
1. Virgin Galactic
Bertarif US$ 250.000 (Rp 3,3 miliar) per kursi, perjalanan luar angkasa Virgin Galactic diminati para orang kaya, termasuk para pesohor. Hingga kini ada lebih 700 orang yang memesan kursi mahal itu, termasuk para selebriti.
Menurut beberapa laporan, di antara pendaftar, ada selebriti Brad Pitt, Ashton Kutcher, Angelina Jolie, Tom Hanks, dan Paris Hilton.
Didirikan pada tahun 2010 dengan tujuan membawa pelanggan yang membayar ke luar angkasa dan kembali lagi, namun tragedi melanda Virgin Galactic pada tahun 2014. Kecelakaan itu terjadi saat penerbangan uji coba SpaceShipTwo dan menewaskan pilot serta melukai yang lainnya.
Butuh dua tahun bagi perusahaan ini untuk mendapatkan kembali persetujuan dari US Federal Aviation Administration (FAA) untuk menerbangkan SpaceShipTwo lagi.
Virgin Galactic telah menyelesaikan uji luncur lanjutan dari pesawat luar angkasa VSS Unity pada Kamis, 11 Januari 2018. Tes ini memperlihatkan manuver pesawat tersebut dengan aman sampai ke tanah dari ketinggian 50.000 kaki atau 15 kilometer.
Pendiri Virgin Galactic, Richard Branson, mengklaim VSS Unity, versi kedua dari pesawat SpaceShipTwo, akan membawa orang-orang yang melakukan penerbangan uji coba di suborbital pada bulan April.
2. Blue Origin
Blue Origin yang dimiliki orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, memiliki semboyan "Gradatim Ferociter" dari bahasa Latin yang artinya "selangkah demi selangkah, dengan ganas."
Bezos ingin menggunakan roket yang bisa dikirim ulang untuk menurunkan biaya perjalanan luar angkasa. Tapi untuk saat ini, Blue Origin kebanyakan tertarik untuk melakukan penerbangan suborbital bagi wisatawan.
Blue Origin sebenarnya telah meluncurkan dan mendaratkan roket yang sama, bernama New Shepherd, pada lima kesempatan yang berbeda. Tapi penerbangan ini suborbital, berarti mereka menempuh perjalanan sekitar 60 mil (96 kilometer) dari Bumi.
3. SpaceX
Tahun lalu, SpaceX berencana meluncurkan dua penumpang yang membayar dalam perjalanan wisata ke luar angkasa sekitar tahun 2018.
Pemimpin Eksekutif Space Exploration Technologies, Elon Musk, menyatakan peluncuran penerbangan wisata pertama secara privat sampai melampaui orbit Stasiun Antariksa Internasional secara tentatif ditargetkan pada akhir tahun 2018.
Musk menolak mengidentifikasi pelanggan atau berapa banyak mereka membayar untuk terbang dalam misi sepekan. Dia juga mengatakan dua turis antariksa prospektif yang saling kenal satu sama lain itu sudah memberikan deposit dalam jumlah "substansial" dan akan menjalani "pelatihan ekstensif sebelum menjalankan misi."
Rencana itu akan memfasilitasi perjalanan dua orang melintasi bulan, terbang sekitar 480.000 sampai 640.000 kilometer dari Bumi melewati bulan sebelum gravitasi menarik pesawat antariksa kembali ke atmosfer untuk pendaratan parasut. Lintasan itu akan serupa dengan jalur misi Apollo 8 NASA tahun 1968.
Simak artikel lainnya tentang mobil Tesla di tempo.co
TEMPO.CO
Artikel Lain: Pesawat Militer Era Perang Dingin Disulap Jadi Restoran