Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta tentang Bendung Katulampa

image-gnews
Sebanyak 800 beton bergeser akibat, tergerus arus deras di Bendungan Katulampa, Bogor, 19 Maret 2015. Bergesernya bendungan membuat Jakarta, lebih cepat kebanjiran karena tak ada penahan air yang berukuran besar. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Sebanyak 800 beton bergeser akibat, tergerus arus deras di Bendungan Katulampa, Bogor, 19 Maret 2015. Bergesernya bendungan membuat Jakarta, lebih cepat kebanjiran karena tak ada penahan air yang berukuran besar. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Seperti saat setiap musim hujan datang, bendung Katulampa di Kota Bogor menjadi pusat perhatian warga Jakarta dan sekitarnya. Juga pada Senin, 5 Februari 2018 ketika curah hujan sata itu tinggi sekali.

Curah hujan yang tinggi, apalagi berlangsung lama, akan membuat ketinggian muka air di bendungan Katumlampa naik. Dan jika mencapai angka 220 sentimeter,  akan berstatus siaga satu. Dalam beberapa jam kemudian, Jakarta akan dilanda banjir.

Baca jugaMengenal Bendung Katulampa, Bangunan Peninggalan Belanda

Berikut beberapa fakta tentang Bendung Katulampa.

1. Peninggalan Belanda

Bendung Katulampa adalah peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Ada peristiwa besar yang melatarbelakangi pembuatan bendungan ini, yaitu banjir besar yang melanda Jakarta pada 1872. Banjir saat itu dikabarkan membuat daerah elit Harmoni ikut terendam air luapan Sungai Ciliwung.

Bangunan yang melintang sepanjang 74 meter ini adalah karya Ir. Hendrik van Breen, insinyur sipil yang ahli dalam bidang pengairan, kesehatan lingkungan, dan guru besar teknik sipil bidang Bangunan Air Technische Hoogeschool te Bandoeng yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung. Pembangunan bendungan ini menghabiskan biaya 80.000 gulden.

Bendung Katulampa diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Alexander Willem Frederik Idenburg didampingi para pejabat penting masa itu. Peresmian bendungan ini dimeriahkan pula dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau.

2. Fungsi

Bangunan ini bertujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta serta sarana irigasi lahan pada sisi kanan dan kiri bendung.

Fungsi lainnya sebagai sistem informasi dini terhadap bahaya banjir Sungai Ciliwung yang akan memasuki Jakarta. Data dilaporkan ke berbagai pihak yang berkepentingan. Mereka antara lain Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, pos pemantau ketinggian air Ciliwung di Depok, dan petugas Pintu Air Manggarai, dan Pemerintah Kota Bogor. Informasi itu juga disebarluaskan melalui media elektronik, seperti televisi, radio, dan internet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Bendung Katulampa mulai Dikenal

Nama Bendung Katulampa naik daun ketika Jakarta dikepung banjir pada 2001. Warga Jakarta mengira Bendung Katulampa fungsinya sebagai bendungan yang bisa menampung banyak air. Dengan demikian, ketika ada isu Bendung Katulampa jebol, warga Jakarta sangat ketakutan akan adanya banjir kiriman.

Padahal, fungsi Bendung Katulampa ini sebagai pusat pemantau sekaligus untuk irigasi di Bogor. Air dari hulu sungai di daerah Telaga Warna, Puncak, Cisarua, dan anak Sungai Ciliwung mengalir melewati Bendung Katulampa.

Di sini petugas pemantau selalu mencatat perkembangan ketinggian air, debit air, dan curah hujan setiap jam selama 24 jam dari pukul 07.00 hingga jam yang sama keesokan harinya. Semua data harian dimasukkan ke dalam buku laporan bulanan. Pencatatan ini sudah berlangsung sejak Bendung Katulampa ini berdiri. Maka, data yang ada bisa dijadikan acuan pada awal musim penghujan, pertengahan musim penghujan, hingga musim kering.

4. Renovasi

Tahun 2004, untuk pertama kalinya Bendung Katulampa direnovasi. Renovasi Katulampa menggunakan dana Anggaran Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 300 juta. Bendungan ini pun dilengkapi sarana pendukung seperti pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan Katulampa, dan pembautan alat ukur saluran induk (untuk mencatat curah hujan). Pemerintah juga menata lingkungan di sekitar bendungan.

5. Jadi Perhatian

Bangunan beton yang melintang sepanjang 74 meter itu juga banyak didatangi masyarakat dan pejabat. Bendung Katulampa juga kerap membuat was-was pemerintah. Misalnya Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono, mereka pernah menelepon langsung ke pos penjaga saat menjabat presiden.

Yang terbaru, ketika Bendung Katulampa berstatus siaga 1. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meninjau kondisi Bendungan pada Senin 5 Februari 2018. Bima Arya juga mengabarkan status Bendung Katulampa melalui video, dan meminta warga untuk tidak keluar rumah untuk mengantisipasi banjir. Dia juga berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar waspada.

REZKI ALVIONITASARI | BERBAGAI SUMBER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

10 hari lalu

Dua warga tengah melintas di permukiman yang terendam banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 30 November 2023. Foto: ANTARA/Syaiful Hakim
Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.


BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

17 Maret 2023

Sarana pengendali banjir di Pintu Air Pasar Ikan Sunda Kelapa. TEMPO/ Fransiskus S
BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

BPBD DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2.


Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

27 Februari 2023

Foto TMA Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, 26 Februari 2023. ANTARA/HO-Petugas Pos Jaga Bendung Katulampa.
Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dialiri Sungai Ciliwung berstatus siaga 3 banjir Jakarta.


Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

8 Desember 2022

Puluhan penggarap lahan di Katulampa, Bogor Timur mendemo Pengadilan Agama Kota Bogor, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO/M.A MURTADHO
Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

Menurut pendemo, Pengadilan Agama seharusnya hanya mengurus proses wakaf, bukan mengenai siapa yang berhak atas penguasaan lahan tersebut.


Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

26 Oktober 2022

Sejumlah pengendara menerobos banjir di kawasan Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu 15 Oktober 2022. Kawasan tersebut kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras yang disebabkan sistem drainase yang kurang maksimal dan aliran Kali Mampang yang mengalami pendangkalan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

Hujan lebat dan sedang yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, kemarin.


Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

15 Oktober 2022

Pengendara motor melintas di atas jembatan Bendung Katulampa, Kota Bogor, Senin, 10 Oktober 2022. Tingginya intensitas curah hujan di kawasan Puncak dan Bogor pada Minggu (9/10/2022) menyebabkan debit air di Bendung Katulampa mengalami peningkatan yakni mencapai 220 cm atau siaga 1 banjir untuk warga yang berada di bantaran sungai Ciliwung. ANTARA/Arif Firmansyah
Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

Ketinggian air di Bendung Katulampa 130 sentimeter atau siaga tiga


Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

12 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

Banjir akibat luapan Kali Ciliwung ini merendam 50 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ketinggian banjir ada yang hingga 2,2 meter.


BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

11 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

BPBD DKI Jakarta menyebar 267 petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lima wilayah di Ibu Kota untuk mengantisipasi banjir susulan.


BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

10 Oktober 2022

Warga menurunkan barang saat banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

BPBD DKI melaporkan banjir di 17 RT mulai surut. Banjir yang terjadi sejak tadi pagi telah merendam 68 RT.


Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

10 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

Banjir Jakarta hingga pukul 09.00 merendam 68 RT atau 0,223 persen dari 30.470 RT di wilayah DKI Jakarta.