Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Langit Danau Ranau sebelum Supermoon

image-gnews
Danau Ranau merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Kerinci yang sering dikunjungi para wisatawan. Tiap tahun diadakan Festival Danau Kerinci untuk mendongkrak pariwisata Kabupaten Kerinci
Danau Ranau merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Kerinci yang sering dikunjungi para wisatawan. Tiap tahun diadakan Festival Danau Kerinci untuk mendongkrak pariwisata Kabupaten Kerinci
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Rozali yang murah senyum, selalu mengajak bicara setiap orang yang berfoto di Pusat Oleh-oleh dan Kerajinan Tangan Khas OKU Selatan ‘Galeri Desaku’ di bibir Danau Ranau.

Dia biasanya bertanya asal pengunjung, sampai pertanyaan sudah mengambil foto di mana saja? Bapak 60 tahun ini tak segan memberi saran soal spot-spot seru untuk berfoto. Dia bukan pemandu wisata, melainkan petani kopi.

Lihat juga: Danau Ranau Nan Megah

“Kalau adik berjalan lurus ke timur, pasti akan bertemu persawahan milik warga yang hijau. Ada juga pantai dan tempat-tempat yang cantik untuk difoto. Oiya, perjalanan ke sana naik turun tebing yang curam, tapi enak kok, sudah diaspal," ujarnya pada Rabu 31 Januari 2018. "Sepanjang jalan ke sana, Danau Ranau ini enak sekali dinikmati. Dan Gunung Semenung seolah selalu melihatmu.”

Menurut Rozali, satu tahun terakhir ini, Danau Ranau ini lebih ramai dari biasanya. Tentu alasannya karena fasilitas yang tidak mendukung. Tapi sekarang, pengunjung bisa mengambil foto seindah mungkin dari setiap sudut Danau Ranau yang berlatar Gunung Semenung itu. Pengunjung juga bisa menikmati hijaunya Bukit Barisan yang mengitari danau sekaligus menikmati senja.

Memang, saat ini tempat wisata kebanggaan warga Sumatera Selatan itu bersolek sedemikian rupa. Danau terbesar nomor dua di Pulau Sumatera itu sudah dipasang plang raksasa bernama ‘Danau Ranau’. Ada juga pernak-pernik papan yang bertulisan ‘Alam Tidak Menghianati Kita’, ditambah papan membentuk selancar dengan tulisan ‘The Coffe Lagend’.

Dari Palembang, Danau Ranau dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat, jarak yang ditempuh sejauh 328 kilometer. Letak danau ini tidak jauh dari Kota Muara Dua, ibu kota Kabupaten Oku Selatan.

Dari kota itu, hanya butuh perjalanan 1,5 jam. Sepanjang jalan wisatawan akan disuguhi tikungan, jalan sempit, jarai atau tebing tinggi. Jalan menuju danau itu menelusuri bagian dari Bukit Barisan.

Danau seluas 125,9 kilometer persegi itu juga dapat diputari menggunakan motor atau mobil. Di sepanjang jalan, pohon besar di sepanjang tebing setia memayungi. Bahkan di beberapa tempat, ada mata air gunung yang dialirkan melalui bambu yang dapat langsung diminum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari jalan itu, tampak perahu cadik nelayan lalu-lalang di perairan danau yang berwarna biru kehijauan itu, mereka menangkap ikan, terutama Ikan Mujair Kumbang, Ikan Kepar, dan Patin.

“Warga Danau Ranau bangga dengan Ikan Mujair Kumbang itu. Rasanya lebih enak, apalagi bila dipanggang. Dagingnya akan lebih terasa manis,” lanjut Rozali. Menuju Vila Pusri, pengunjung disuguhi pantai buatan yang teduh. Nama pantai ini Sepuyuh Padang Ratu.

Pantai itu memang tidak lebar, hanya sekitar 50 meter. Panjangnya pun tak lebih dari 200 meter. Namun indah karena dipayungi oleh dahan pohon yang besarnya seukuran paha orang dewasa, dan batang pohonnya dicat dengan warna merah, kuning, hijau, putih, seperti pelangi.

Bupati Oku Selatan, Popo Ali Mortopo, juga sudah berjanji akan menghidupkan Danau Ranau. “Bila perlu setiap bulan akan dibuatkan acara atau festival,” kata dia di sela kata sambutan Peringatan Dirgahayu Kabupaten Oku Selatan ke 14, Rabu 31 Januari 2018 di bibir Danau Ranau.

Menjelang malam, dingin menyelimuti daerah Danau Ranau. Di Dermaga Vila Pusri tampak beberapa orang lalu-lalang. Di tempat inilah fotografer freelance, Muhammad Tohir, sibuk menangkap gambar matahari tenggelam di atas Danau Ranau, di dampingi Gunung Semenung.

“Komposisi yang paling lengkap memang mengambil gambar dari sini. Cahaya merah jingga akan memantul ke air danau. Dalam gambar itu, akan dilengkapi Gunung Semenung yang teduh. Lebih indah lagi bila ada nelayan berperahu cadik lewat di tengah air yang berkilauan warna jingga itu,” ujar Muhamad Tohir membayangkan hasil fotonya.

Tohir saat ini menetap di Palembang, dia sengaja datang ke Danau Ranau bukan hanya ingin menangkap senja di Danau Ranau tapi juga ingin berburu supermoon atau purnama sekaligus gerhana bulan yang hanya muncul 152 tahun sekali itu. Di antara cekrak-cekrek suara kamera Muhamad Tohir menangkap cahaya lembayung, matahari lamat-lamat menjauh dan tenggelam.

Ahmad Supardi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampung Selarai Indah, Tempat Healing di Musi Banyuasin yang Dulunya Lahan Tidur

25 November 2022

Objek wisata berbasis alam pedesaan di Kampung Selarai Indah Sekayu, Musi Banyuasin. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Kampung Selarai Indah, Tempat Healing di Musi Banyuasin yang Dulunya Lahan Tidur

Kampung Selarai Indah bisa menjadi pilihan destinasi wisata saat berada di ibu kota Musi Banyuasin.


Indahnya Desa Wisata Tebat Lereh di Pagaralam yang Digagas Para Remaja

15 September 2022

Selain budaya, panorama area perbukitan dan agrowisata menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Tebat Lereh di Pagar Alam yang berhasil masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Sumatra Selatan. Dok.Kemenparekraf
Indahnya Desa Wisata Tebat Lereh di Pagaralam yang Digagas Para Remaja

Desa wisata Tebat Lereh memiliki objek wisata mulai dari wisata alam sampai wisata budaya serta kuliner yang digagas oleh para remaja desa.


Kampung Gladiator dan Warung Arema, Saksi Para Transmigran Ubah Nasib

1 Juni 2022

Suasana jalan lintas timur Sumatera (Jalintimsum) Palembang-Jambi Kilometer 140 pada Jumat sore, 6 Mei 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Kampung Gladiator dan Warung Arema, Saksi Para Transmigran Ubah Nasib

Salah satu kampung yang menjadi tujuan para transmigran adalah Kampung Gladiator alias Desa Srigunung.


Pameran Ini Perlihatkan Potensi Wisata Kesehatan Indonesia, Medis Hingga Herbal

3 Maret 2022

PSCC yang berada di Palembang Icon Mall bersiap menyambut pameran Pariwisata Kesehatan yang akan berlangsung pada 23-27 Maret nanti. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Pameran Ini Perlihatkan Potensi Wisata Kesehatan Indonesia, Medis Hingga Herbal

Dalam pameran itu, pengunjung dapat melihat beragam potensi wisata kesehatan Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.


Kampung Tangguh Nusantara Musi, Wisata Sungai Sambil Pilah-pilih Ikan Cupang

17 Februari 2022

Wisatawan bisa berjalan-jalan di pedestarian Sungai Kembangkan di Kelurahan Sembilan Ilir, Kecamatan IT Tiga Palembang sembari mencari ikan cupang kesukaan. Tempo/Parliza Hendrawan
Kampung Tangguh Nusantara Musi, Wisata Sungai Sambil Pilah-pilih Ikan Cupang

Destinasi wisata sungai Kampung Tangguh Nusantara Musi baru saja diresmikan dan bisa dinikmati masyarakat.


Wisata Susur Sungai Ogan Baturaja, Main Air Ditemani Kopi Khas Mendingin

4 Januari 2022

Sungai Ogan Kiri di desa Mendingin, Ogan Komering Ulu menjadi tujuan wisata camping ground, arum jeram. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Wisata Susur Sungai Ogan Baturaja, Main Air Ditemani Kopi Khas Mendingin

Sepanjang sungai Ogan memiliki keindahan alam yang mempesona dan bisa dinikmato sambil wisata air dan bermalam.


Bermalam di Kebun Penukal Abab Lematang Ilir Menanti Durian Jatuh

29 Desember 2021

Buah Durian di Pendopo Kabupaten PALI memiliki rasa dan aroma khas. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Bermalam di Kebun Penukal Abab Lematang Ilir Menanti Durian Jatuh

Di kebun, Haji Podo mengajari cara memetik durian jatuh dari pohon yang berketinggian sekitar 25 meter.


Berwisata Sambil Tanam Padi di Tengah Kota Palembang

23 Desember 2021

Padi Gogo menjadi salah satu tanaman yang ada di Kenten Agro Park & Edu (KAPE), Komplek Pusri Taman Kenten, Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Berwisata Sambil Tanam Padi di Tengah Kota Palembang

Sebuah lokasi yang dibangun PT Pusri Palembang bisa menjadi lokasi alternatif berwisata masyarakat setempat.


Garap Wisata Medis, Sumatera Selatan Hadirkan Layanan Jantung Terpadu

23 Desember 2021

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
Garap Wisata Medis, Sumatera Selatan Hadirkan Layanan Jantung Terpadu

Meski bisa dimanfaatkan untuk pengembangan wisata medis, layanan kesehatan ini bisa dinikmati juga oleh peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.


Lihat Keindahan Danau Shuji yang Raih Juara 3 Anugerah Pesona Indonesia 2021

1 Desember 2021

Pengelola Danau Shuji di desa Lembak, Muara Enim menyiapkan aneka permainan untuk memanjakan pengunjung. Selain kereta Bebek, disiapkan perahu kayu aneka warna. TEMPO/Parliza Hendrawan
Lihat Keindahan Danau Shuji yang Raih Juara 3 Anugerah Pesona Indonesia 2021

Sejuk dan adem, itu yang dirasakan manakala memasuki kawasan wisata Danau Shuji di Muara Enim.