TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan puluhan acara wisata unggulan untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan ke daerah itu selama 2018.
"Acara wisata sudah kami siapkan. Kami yakin bisa memperpanjang lama tinggal wisatawan tahun ini," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Yogyakarta, Jumat, 2 Februari 2018.
Baca Juga:
Baca juga: Mampir ke Dua Gerai Gelato yang Lagi Hits di Yogyakarta
Menurut Aris, berdasarkan data kunjungan selama 2017 lama tinggal wisatawan mancanegara rata-rata mencapai 2,01 hari, sedangkan wisatawan nusantara rata-rata 1,9 hari. "Yang masih rendah justru wisatawan nusantara. Kami berharap tahun ini bisa tinggal lebih lama," kata dia.
Aris mengatakan pada periode Februari hingga Desember 2018, Dinas Pariwisata DIY telah menyiapkan 62 agenda wisata unggulan dengan lokasi tersebar di lima kabupaten dan kota.
Event itu antara lain Jogja Heboh, paket wisata murah yang berlangsung 1-28 Februari, Jogja International Airshow 17-18 Februari, Tionghoa Culture Festival 2 Maret, Menoreh Night Spectacular 21-22 April, dan Merapi Night Festival 14-15 April.
Bulan berikutnya ada Lintas Komunitas Festival 12-13 Mei, Perahu Naga Festival 7-8 Juli, Malioboro Night Festival 11-12 Agutus, Jogja Fashion Week 27 Agustus, Geopark Night Specta 21 Oktober, hingga Santri Nusantara Festival 21 Oktober.
Aris yakin acara-acara wisata ini mampu mendorong pertumbuhan kunjungan wisata pada 2018 mencapai 10 persen dari realisasi pada 2017 yang mencapai 397 ribu untuk wisatawan mancanegara dan 4,7 juta untuk wisatawan nusantara.
Selain event wisata yang disiapkan pemerintah, dia berharap masing-masing pengelola destinasi wisata bisa berkontribusi menggelar event wisata maupun budaya.
Menurut dia, selain meningkatkan lama tinggal wisatawan di DIY, atraksi wisata juga dapat menjadi sarana promisi efektif bagi masing-masing objek wisata, khususnya objek wisata baru yang banyak bermunculan.
"Misalnya saja objek wisata Gua Pindul di Kabupaten Gunung Kidul, tadinya jarang orang yang tahu, sekarang menjadi banyak yang tahu karena dipromosikan dengan penyelenggaraan kegiatan budaya berupa atraksi wisata di lokasi setempat," kata Aris.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istijab M. Danunagoro, mengakui acara wisata maupun acara budaya menjadi faktor penting untuk menambah okupansi maupun lama tinggal pengunjung hotel.
"Tingginya okupansi dan lama tinggal pengunjung di Yogyakarta sangat dipengaruhi penyelenggaraan event-event budaya maupun wisata," kata dia.
ANTARA
Artikel Lain: