TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan kondisi pariwisata Pulau Dewata Bali telah pulih pasca-erupsi Gunung Agung yang terjadi pada akhir 2017. "Sudah 90 persen recovery," kata Arief, saat ditemui di Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Januari 2018.
Arief mengatakan hal itu dapat diukur dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) per hari. Sampai hari ini, jumlah wisman yang masuk telah mendekati angka normal. "Sekarang sudah 14 ribu per hari. Normalnya 15 ribu," tuturnya.
Baca Juga:
Baca juga: Yuk, Berburu Kuliner dan Kerajinan Bali di Denpasar Festival
Jumlah kunjungan yang mendekati angka normal ini dicapai setelah sejumlah negara mencabut peringatan kewaspadaan atau travel warning karena erupsi Gunung Agung mereda. Arief juga telah melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk meyakinkan bahwa pariwisata Bali telah aman.
Misalnya, Arief mengunjungi Cina pada awal tahun ini untuk menggaet kembali wisman masuk ke Bali. Dibanding negara lain, Cina paling lama mencabut peringatan kewaspadaannya. "Waktu akhir tahun itu, tinggal Cina yang tidak puas (dengan kabar recovery Bali)," kata Arief.
Kunjungan wisman dari Cina mendekati nol saat travel warning digaungkan. Negara lain, seperti Australia, masih menduduki angka kunjungan 80-90 persen saat peringatan kewaspadaan dikeluarkan.
"Namun sekarang wisman dari Cina sudah mau datang. Hari ini saja ada penerbangan baru dari Cina ke Bali sebanyak 250 pax," ujar Arief. Dia berkelakar, kalau Bali belum aman, Presiden Indonesia beserta menterinya pasti tak berswafoto di Bali, akhir 2017 lalu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Artikel Lain: Menikmati Pizza Sambal Matah di Bali