Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Berbeda, Ngopi di Rumah Produksi Kopi Merapi Stabelan

image-gnews
Ibu-ibu petani kopi sedang menyangrai biji kopi secara manual di Rumah Produksi Kopi Stabelan di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Stabelan adalah desa tertinggi di Boyolali, sekitar 3,5 kilometer dari puncak (1.660 mdpl). TEMPO/DINDA LEO LISTY
Ibu-ibu petani kopi sedang menyangrai biji kopi secara manual di Rumah Produksi Kopi Stabelan di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Stabelan adalah desa tertinggi di Boyolali, sekitar 3,5 kilometer dari puncak (1.660 mdpl). TEMPO/DINDA LEO LISTY
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Bosan dengan kopi yang diseduh menggunakan bermacam peralatan modern di kafe? Di Rumah Produksi Kopi Merapi Stabelan anda bisa merasakan sensasi segarnya menyeruput kopi yang baru disangrai secara tradisional.

Proses sangarai itu dilakukan oleh ibu-ibu petani kopi dengan menggunakan tungku arang, wajan, dan serok.`

Baca juga: Tempat Nongkrong dan Menikmati Kopi Para Pesepeda

Rumah Produksi Kopi Stabelan berada di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Stabelan adalah permukiman tertinggi di Boyolali, berada di lereng Gunung Merapi sisi barat daya pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.

Di dukuh yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi itu, pohon kopi arabika tumbuh liar dan subur di halaman rumah warga.

“Rumah Produksi Kopi Stabelan ini dibangun menggunakan anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pada 2014,” kata Kepala Desa Stabelan, Widodo, Kamis, 25 Januari 2018.

Jangan bayangkan Rumah Produksi Kopi Stabelan layaknya kafe-kafe di perkotaan dengan meja bar yang dilengkapi mesin penggiling kopi dan mesin espresso. Di rumah berdinding batu dan berlantai semen itu hanya ada satu meja kayu sederhana tempat sang barista menyeduh kopi secara manual (tubruk) menggunakan teko jadul bermotif blirik hijau.Ilustrasi kopi. shutterstock.com

Di atas tikar, kopi disajikan bersama camilan khas pedesaan seperti singkong rebus. Ditambah sejuknya suasana khas pedesaan serta ramahnya warga sekitar, meski sederhana, ngopi di Rumah Produksi Kopi Stabelan benar-benar menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

“Tapi mohon bersabar, baristanya baru belajar,” kata Kepala Dusun Stabelan, Maryanto, sembari menyeduh kopi.

Tidak seperti kopi arabika Lencoh dari Desa Lencoh, Kecamatan Selo, yang sudah termasyhur namanya, kopi arabika Stabelan belum banyak dikenal di kalangan pecinta kopi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski sebagian warga sudah mulai menanam kopi sejak pasca-erupsi Merapi 2010, kopi di Stabelan baru dibudidayakan secara serius pada 2017 berkat pendampingan dari Business Watch Indonesia (BWI).

BWI adalah organisasi yang menangani isu agrokomoditasi yang didukung Solidaridad South and Southeast Asia, lembaga nirlaba dari Belanda yang berbasis di India. Dalam program pendampingan bertajuk Market Development selama 2017 - 2020, BWI memberikan bantuan 30 ribu bibit kopi secara bertahap untuk ditanam di kawasan tanah kas desa Desa Tlogolele.

“Selain memberikan bantuan bibit kopi, kami juga mendampingi petani sejak awal masa tanam, cara memanen, cara mengolah biji kopi pasca-panen, hingga membantu mengembangkan jaringan penjualannya,” kata Ketua BWI, Arys Buntara.

Sementara pohon kopi bantuan dari BWI yang baru ditanam sejak Juni 2017 belum dapat dipanen, produksi kopi di Stabelan saat ini masih mengandalkan hasil panen dari kebun-kebun warga.

Kendati demikian, stok biji kopi di Rumah Produksi Kopi Stabelan tetap dapat memenuhi rasa penasaran pengunjung yang ingin mencicipi segarnya kopi sembari menikmati indahnya panorama Gunung Merapi.

“Sekarang kami baru menjual green bean (biji kopi hijau) dengan harga berkisar Rp 100 ribu per kilogram. Kalau produksi kopinya sudah stabil, kami akan membuat desa wisata kopi,” kata Widodo. Ditanya berapa harga secangkir kopi di Rumah Produksi Kopi Stabelan, Widodo menjawab, “Kalau sekadar mengicipi masih gratis,” kata Widodo.

DINDA LEO LISTY (Boyolali)

Berita lain: 7 Tempat Wisata Jakarta untuk Melihat Gerhana Bulan dan Supermoon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

2 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

24 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

30 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

33 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

38 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

43 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

46 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

47 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

54 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

54 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.