TEMPO.CO, Bojonegoro - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Jawa Timur, kelimpungan mencari penari perempuan dengan tinggi badan ideal, yakni sekitar 160 sentimeter. Pemerintah setempat akan menggelar audisi penari, yang dipersiapkan untuk tampil di berbagai kegiatan, termasuk dalam festival tari.
"Di setiap audisi, penari yang kami dapatkan tingginya rata-rata 1,55 meter," kata Koreografer Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Deny Ike Kirmayanti, di Bojonegoro, Kamis, 18 Januari 2018. Dalam audisi 2018 itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memang mensyaratkan tinggi badan penari minimal 1,55 meter.
Menurut Deny, penari dengan tinggi badan 1,60 meter akan sangat ideal dan bisa tampil maksimal dalam setiap kesempatan. “Apalagi jika didukung dengan kemampuan tari yang bagus,” ujarnya.
Namun kenyataannya, kata dia, jika ada yang tingginya 1,60 meter, kemampuan menarinya tidak bagus atau sama sekali tidak bisa menari.
Selain penari ideal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga kesulitan mendapatkan seniman yang mampu menguasai musik pentatonik dan diatonik sekaligus."Seniman yang ada hanya menguasai musik diatonik saja atau pentatonik saja. Akhirnya, kami kesulitan mengembangkan karya tari,” ucapnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan melakukan audisi penari yang dipersiapkan untuk berbagai kegiatan. Tahap I digelar pada 22 Januari-2 Februari, tahap II 5-15 Februari, dan tahap III pada 22 Februari.
"Peserta yang diterima akan menjalani karantina dan nantinya dipilih 10 penari terbaik yang dipersiapkan untuk berbagai kegiatan," tuturnya.
ANTARA
Berita lain: