Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Backpacker Jakarta - Labuan Bajo PP dengan Bujet Rp 3 Jutaan

image-gnews
Angkutan umum yang digunakan penumpang dari Bima menuju Sape di Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Angkutan umum yang digunakan penumpang dari Bima menuju Sape di Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak orang enggan melancong ke Labuan Bajo karena malas mengeluarkan biaya jutaan rupiah.  Embel-embel mahal pun tak pelak melekat. Namun, Pada awal Januari lalu, selama 5 hari, saya mencoba untuk melancong ala backpacker dari Jakarta ke Bajo dengan bujet tak sampai Rp 3,3 juta pergi-pulang.

Baca juga: Trik Umrah ala Backpacker

Apa saja tip-nya dan bagaimana caranya?

  1. Pergi bertiga.

Salah satu trik untuk menghemat pengeluaran saat sedang melancong adalah sharing cost atau membagi biaya perjalanan. Maka itu, untuk menekan bujet, saya mengajak dua teman lainnya. Pergi bertiga adalah jumlah yang ideal. Sebab, saya bisa membagi biaya kapal yang nanti akan disewa selama di Bajo, membagi biaya menginap, bahkan membagi biaya makan. Saya menghindari jumlah yang lebih dari tiga orang selama trip. Alasannya, kalau bertiga, kami bisa menyewa hanya satu kamar hotel.

  1. Memilih waktu trip sepekan setelah libur Natal dan tahun baru.

Pekan awal Januari, seusai libur panjang berakhir, jagat pariwisata tengah memasuki masa low season. Orang-orang tidak lagi berpikir tentang liburan. Mereka mulai berfokus kembali ke kantor, sekolah, atau kampus. Itulah saat yang tepat bagi saya untuk memilih waktu jalan-jalan. Pada masa-masa seperti ini, umumnya maskapai penerbangan membanting harga hingga batas paling rendah. Begitu juga dengan hotel. Lantaran okupansi menurun, banyak di antaranya yang mengadakan promo potongan harga.

  1. Pilih penerbangan dari Jakarta ke Lombok.

Harga tiket maskapai penerbangan dari Jakarta ke Lombok terhitung relatif murah. Bahkan kadang lebih murah daripada harga tiket penerbangan dari Jakarta ke Bali. Kalau low season seperti Januari ini, harganya berkisar Rp 500 ribuan. Saya memilih jadwal penerbangan paling pagi, harga tiket Rp 514 ribu.

  1. Menempuh jalur darat dari Lombok menuju Sumbawa.

Setelah mendarat di Labuan Bajo, saya melakoni perjalanan jalur darat, disambung jalur laut, menuju Flores. Dari Bandara Internasional Lombok, saya memutuskan naik bus DAMRI arah Selong (Lombok Timur) untuk menuju Pelabuhan Kayangan.

Tiket bus DAMRI dibanderol Rp 35 ribu per orang. Untuk menuju pelabuhan, penumpang harus turun di Masbagik. Total waktu tempuh dari bandara ke Masbagik 2 jam. Lalu, perjalanan dilanjutkan menggunakan angkutan umum. Tarif angkutan umum dari Masbagik ke Pelabuhan Kayangan Rp 25 ribu. Waktu tempuhnya kira-kira satu jam. Perjalanan dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano ditempuh menggunakan kapal feri dengan tarif Rp 17 ribu. Total waktu tempuh perjalanan dari Lombok menuju Sumbawa 2-3 jam, tergantung gelombang.

  1. Memilih jalur darat dari Poto Tano menuju Bima, mampir refreshing di Pulau Kenawa.Pemandangan dari puncak bukit Pulau Kenawa, NTB. Tempo/Francisca Christy Rosana

Kapal feri dari Lombok berlabuh di Poto Tano sekitar pukul 14.00. Dari sini, saya akan menempuh jalur darat menuju Bima menggunakan bus. Namun, bus baru melintas sekitar pukul 20.00. Maka, untuk refreshing, sekaligus supaya tak penat di jalan, saya mampir di Pulau Kenawa yang jaraknya tak jauh-jauh amat dari Pelabuhan Poto Tano. Dari Poto Tano, saya berjalan menuju dermaga kecil di dekat kampung nelayan, kira-kira 300 meter dari pelabuhan. Dari situ, saya menyewa kapal kecil menuju Pulau Kenawa. Biaya sewa Rp 200 ribu pergi-pulang untuk satu kapal. Satu kapal muat hingga delapan orang. Karena pergi bertiga, maka biaya sewa kapal kami bagi rata. Per orang pun cuma membayar Rp 67 ribu.

Setelah puas bermain di Kenawa, saya bersiap menunggu bus menuju Bima. Jangan lupa mampir ke kampung nelayan untuk numpang mandi.

Perjalanan menuju Bima ditempuh kurang lebih 8 jam dengan biaya Rp 80 ribu untuk bus ekonomi. Sedangkan bus VIP berkisar Rp 120 ribu.

  1. Memilih perjalanan malam untuk menekan biaya akomodasi.

Memilih perjalanan malam hari dari Poto Tano ke Bima tentu cukup menekan bujet pengeluaran untuk akomodasi. Sebab, saya tak perlu lagi menyewa akomodasi karena bakal tidur di bus. Juga, bus baru sampai di Bima subuh, pukul 05.00.  Jadi, setelah tiba, saya bisa langsung melanjutkan perjalanan menuju Sape.

  1. Dari Bima menuju Sape menggunakan angkutan desa.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menyeberang ke Flores, sesampainya di Bima, saya kudu menuju Pelabuhan Sape lebih dulu. Waktu tempuh terminal Kota Bima ke Pelabuhan Sape kira-kira satu jam. Bisa pakai kendaraan sewa, bisa juga menggunakan angkutan desa serupa metromini di Jakarta. Tarifnya Rp 30 ribu.

  1. Menyeberang ke Flores pakai kapal feri.

Pastikan sampai di Pelabuhan Sape pagi-pagi benar karena kapal feri menuju Labuan Bajo hanya berangkat sehari sekali pukul 10.00. Biaya kapal per satu orang Rp 60 ribu. Perjalanan akan ditempuh selama 6-8 jam, tergantung gelombang.

  1. Pilih penginapan di dekat Pantai Kampung Ujung.

Sesampainya di Labuan Bajo, pergilah langsung ke sekitar Pantai Kampung Ujung. Di sana banyak penginapan kelas backpacker dengan bujet rata-rata Rp 150-300 ribu per kamar. Lokasinya tak jauh-jauh amat dari pelabuhan. Bisa ditempuh dengan jalan kaki 10 menit. Selain itu, lokasinya strategis, dekat dengan sentra kuliner seafood. Lalu, jangan ragu untuk menawar harga penginapan. Saya kala itu menawar harga kamar per malam Rp 250 ribu (kamar dengan fasilitas AC) untuk tiga orang alias negosiasi supaya tak kena charge extra bed.  Per orang pun cuma harus mengeluarkan bujet Rp 84 ribu untuk semalam.

  1. Sewa motor di Kampung Ujung untuk city tour.

Jalan-jalan keliling Kota Labuan Bajo juga lebih murah bila pelancong menyewa motor. Ada beragam tempat penyewaan motor di sana. Harganya pun bervariasi. Saya berkeliling dulu untuk membandingkan harga. Ada yang Rp 50 ribu, ada pula yang Rp 80 ribu. Harga sewa terendah saya dapatkan di daerah Kampung Ujung, dekat dengan sentra kuliner. Tepatnya di perkampungan warga.

  1. Sewa kapal langsung ke pemilik kapal, bukan lewat agen tur.

Tujuan pergi ke Labuan Bajo tentu adalah sailing ke pulau-pulau kecil di sekitarnya. Maka itu, di kota ini, banyak agen tur yang menawarkan trip sailing. Namun, untuk menekan bujet, hindari memakai jasa agen-agen tersebut. Langsung datang saja ke Pelabuhan Pelni yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta. Di sana banyak kapal bersandar. Anda bisa langsung bernegosiasi harga sewa kapal dengan mereka. Harganya bervariasi, tergantung berapa banyak pulau yang dikunjungi dan berapa lama Anda ingin sailing.

  1. Sailing cukup sehari.Wisatawan bersiap melakukan wisata menggunakan kapal di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Berbeda dengan pelancong lain yang menghabiskan waktu 2-3 hari untuk sailing di pulau-pulau, saya memilih berlayar cuma sehari. Sebab, biayanya jauh lebih murah. Untuk sailing sehari, biaya sewa kapal dengan tujuan Pulau Rinca (untuk melihat komodo), Pulau Kelor (untuk trekking ke atas bukit), dan Pulau Kanawa (untuk snorkeling), dibanderol Rp 750 ribu—tentu dengan tawar-menawar yang alot. Karena pergi bertiga, kami bagi rata biaya sewa kapal hingga per orang cuma mengeluarkan Rp 250 ribu. Kalau ingin ke pulau yang lebih jauh, seperti Pulau Padar dan Gili Laba, biaya sewa naik menjadi Rp 2 juta per kapal. Tentu masih lebih murah dibanding harus berlayar 3 hari dengan bujet per orang mencapai Rp 2,5-3 juta per orang.

  1. Beli oleh-oleh di Pasar Wai Kesambi.

Pulang melancong, kurang lengkap rasanya kalau tak bawa buah tangan. Namun, lantaran pergi dengan konsep minim bujet, saya juga tak bisa bawa oleh-oleh dengan harga mahal, seperti yang dijual di toko oleh-oleh di Kota Labuan Bajo. Karena itu, alternatifnya, saya pergi ke Pasar Wai Kesambi. Di sana dijual berbagai makanan lokal, seperti jintan, bapalaya, dan kompiang. Harga kompiang Rp 1.000 per buah, sedangkan jintan dan bapalaya Rp 10 ribu per bungkus. Cukup menarik untuk dibawa pulang. Lagian, di pasar itu, pelancong juga bisa belajar mengenal kehidupan asli orang lokal.

  1. Pulang naik pesawat dengan rute transit di Bali.

Saatnya pulang ke Jakarta setelah puas melancong di Labuan Bajo. Untuk menghemat waktu, supaya tak lama-lama amat sampai tujuan, saya memilih pulang lewat jalur udara. Tiket paling murah yang tersedia dari Labuan Bajo ke Jakarta adalah tiket indirect atau terpisah. Artinya, penumpang kudu transit di Bali. Harganya berkisar Rp 1,1-1,2 juta saat low season.

Bila dikalkulasi, jumlah pengeluaran saya dari Jakarta sampai Labuan Bajo, termasuk untuk makan, sewa kapal, sewa alat snorkeling, biaya masuk melihat komodo di Pulau Rinca (Rp 90 ribu), sampai untuk beli oleh-oleh tak sampai Rp 3,3 juta. Kunci utamanya adalah tak boleh malu untuk menawar dan tak malas membandingkan harga.

Berita lain: 3 Hotel Bawah Laut, Bermalam Bersama Terumbu Karang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

19 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

24 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Tony Hartawa
Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade Susardi, mengatakan rencana merger antara Garuda Indonesia dan InJourney bisa tahun ini asal....


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

24 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....


Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

24 hari lalu

Jamaah haji salat di depan Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

Korban mengeluarkan biaya ONH untuk haji furoda seharga Rp125 juta, namun fasilitasnya seperti haji backpacker.


Tips Mendapatkan Teman saat Solo Traveling

8 November 2023

Perempuan solo traveling. Freepik
Tips Mendapatkan Teman saat Solo Traveling

Mendapatkan teman saat solo traveling kadang dibutuhkan untuk mencari informasi atau sekadar ngobrol, simak tipsnya.


Bingung Berkemas Tas Ransel, Begini Cara Mengepak Ransel Sesuai Bagiannnya

28 Oktober 2023

Tas Ransel Tanker/Bodypack
Bingung Berkemas Tas Ransel, Begini Cara Mengepak Ransel Sesuai Bagiannnya

Bagaimana cara mengemas tas ransel yang benar dan tepat?


Tips Ahli Agar Tas Ransel Tidak Bau dan Bertahan Bentuknya

26 Oktober 2023

Ilustrasi Backpacker
Tips Ahli Agar Tas Ransel Tidak Bau dan Bertahan Bentuknya

Bagaimana agar tas ransel tidak bau dan tetap berbentul indah?


Jangan Khawatir Backpack atau Tas Ransel Kotor, Ini Tips Ahli Dalam Membersihkannya

26 Oktober 2023

Suasana di atas puncak gunung Fuji, sejumlah pendaki tengah menikmati suasana yang indah tiada duanya. Uniknya para pendaki gunung Fuji dimanjakan dengan beragam fasilitas mulai dari toilet, restoran bahkan penginapan sehingga pendaki tidak perlu repot membawa tas ransel berukuran besar. Getty Images
Jangan Khawatir Backpack atau Tas Ransel Kotor, Ini Tips Ahli Dalam Membersihkannya

Begini cara membersihkan tas ransel yang kotor dengan efisien sekaligus efektif.


Sisi Lain Traveling ke Dubai: Ramah Backpacker dan Mengedepankan Inklusivitas

4 Oktober 2023

Penampakan gedung Museum Masa Depan di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan berlantai tujuh ini disebut-sebut sebagai bangunan paling indah dan berteknologi tinggi di dunia. Dubai Future Foundation/Handout via REUTERS
Sisi Lain Traveling ke Dubai: Ramah Backpacker dan Mengedepankan Inklusivitas

Dubai yang digemari wisatawan Indonesia kini tidak hanya menawarkan kemewahan, tapi ramah bagi backpacker.


Musim Liburan Masih Panjang: 8 Tips Wisata ala Backpacker

7 Juli 2023

Ilustrasi Backpacker
Musim Liburan Masih Panjang: 8 Tips Wisata ala Backpacker

Bila memilih ala backpacker tetap perlu dilakukan berbagai perhitungan. Baik dalam memilih tempat penginapan, moda transportasi, sampai tempat makan.