TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Ajab, yang berada di Kepulauan Riau, baru-baru ini ditawarkan sebuah situs jual-beli pulau dengan harga US$ 3,3 juta atau setara Rp 44 miliar. Berita ini pun membuat resah pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat setempat.
Baca juga: Pulau Dijual Rp 44 Miliar, Bupati Bintan: Tidak Bisa Dibenarkan
Kabar penawaran pulau di situs seperti ini pernah terjadi. Ada juga pulau tak berpenghuni di Nusa Tenggara Timur yang sudah dikuasai asing dan dikelola. Berikut ini daftarnya.
1. Pulau Ajab
Pulau yang memiliki luas 29 hektare ini berada di Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau atau Kepri. Kepri disebut memiliki ribuan pulau yang indah, pantai yang bersih, dan ekosistem laut yang berlimpah.
Jumlah pulau yang dimiliki Kepri adalah 1.796 pulau. Wilayah ini strategis karena berbatasan dengan sejumlah negara, seperti Malaysia dan Singapura.
Setelah mendengar kabar penjualan Pulau Ajab, Bupati Bintan Apri Sujadi memerintahkan aparatur terkait menyelidiki informasi itu. "Kami menanggapi serius informasi itu, karena tidak dibenarkan," katanya.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bintan, lahan di Pulau Ajab dikuasai banyak orang. Mereka bukan warga asing. "Pihak asing hanya dibenarkan mengelola potensi yang ada di pulau tersebut dalam jangka waktu yang telah diatur dalam undang-undang," ujar Apri.
2. Pulau Punggu
Pulau Punggu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dijual seharga US$ 11 juta atau sekitar Rp 135 miliar. Pulau yang berdekatan dengan Pulau Komodo itu diiklankan dalam situs Skyproperty.org pada 22 November 2014.
Dalam iklan itu disebutkan Pulau Punggu hanya berjarak 20 menit pelayaran dengan kapal cepat ke Pulau Komodo, atau berjarak 314,84 kilometer dari Bali. "Ini adalah pulau pribadi indah bagai pesona surga dan keanggunan. Pantai yang menakjubkan, terumbu karang yang indah, utuh, sempurna untuk resort kelas atas," tulis iklan tersebut.
Pulau Punggu memiliki luas 117 hektare dan disebutkan bersertifikat hak milik. Penjualan pulau diiklankan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Tidak dijelaskan siapa pemilik pulau berbentuk tapal kuda itu, tapi penjual menuliskan nomor kontak yang bisa dihubungi, yakni WhatsApp, pin BlackBerry, Skype, dan e-mail.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Dullah mengaku belum menerima informasi tentang penawaran atau iklan Pulau Punggu. Menurut dia, Manggarai Barat memiliki 264 pulau. Dari jumlah itu, hanya 13 pulau yang berpenghuni dan sembilan di antaranya bernama serta dimiliki pemerintah desanya. Sisanya belum bernama dan tak berpenghuni. Sebagian diakui milik pribadi.
3. Pulau Gambar
Situs www.privateislandonline.com juga pernah menawarkan Pulau Gambar di Laut Jawa dan Pulau Gili Nanggu di Lombok dengan harga di atas US$ 725 ribu pada September 2012.
Pulau Gambar ditawarkan di situs tersebut dengan harga US$ 725 ribu atau setara dengan Rp 6,8 miliar. Dari informasi yang terdapat di gambar, disebutkan bahwa pulau tersebut masih "perawan" dan berada di kawasan Laut Jawa dengan luas 2,2 hektare. Waktu itu pemerintah berjanji mengusut situs tersebut.
4. Pulau Gili Nanggu
Pada waktu yang sama, situs www.privateislandonline.com juga menawarkan Pulau Gili Nanggu di Lombok. Pulau ini memiliki luas 4,99 hektare dan ditawarkan dengan harga Rp 9,9 miliar dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya 10 unit cottage, tujuh unit bungalo, satu unit restoran, mini bar, kamar, dan area pengembangbiakan kura-kura.
5. Tiga Pulau di NTT
Pada 2015, tiga pulau di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, diketahui telah dikelola pihak asing. Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla waktu itu mengatakan tiga pulau tersebut adalah Pulau Bidadari, Kanawa, dan Sebayur. "Yang saya tahu, hanya tiga pulau itu yang tidak berpenghuni dan dikelola orang asing," katanya kepada Tempo, Selasa, 10 Februari 2015.
Agustinus mengatakan Pulau Bidadari dikelola Ernest Lewandoski dari Inggris. Sedangkan Pulau Kanawa oleh Stefano Plaza dan Pulau Sebayur oleh Mr Ed. "Di pulau-pulau itu dibangun resort untuk tempat wisata," katanya.
Data Kantor Penanaman Modal Manggarai Barat menyebutkan ketiga pulau itu disewakan kepada pihak asing selama 25-30 tahun dengan sistem hak guna usaha (HGU).
Izin HGU bagi investor asing itu dikeluarkan masing-masing pada 2001 untuk Pulau Bidadari, Pulau Kanawa pada 2010, dan Sebayur pada 2009. Nilai investasi Pulau Bidadari sebesar US$ 382,2 juta, Pulau Kanawa US$ 35 juta, dan Pulau Sebayur US$ 2,5 juta. Selain tiga pulau itu, pulau-pulau di Manggarai Barat telah dilirik investor asing. Dari 162 pulau di Manggarai Barat, saat ini hanya 13 pulau yang berpenghuni.
YOHANES SEO | AYU PRIMA SANDI
Baca juga: Pulau di Sekitar Komodo Dijual Rp 135 Miliar