TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Virgin Galactic menyelesaikan uji luncur lanjutan dari pesawat luar angkasa VSS Unity pekan lalu, membuka kembali kemungkinan mengirim wisatawan ke luar angkasa dalam beberapa bulan ini.
Baca juga:
Planet Mars Tujuan Wisata Antariksa Berikutnya
Kerap Didatangi Turis, 4 Tempat yang Diklaim Pernah Dikunjungi UFO
Sebelum ini tercatat sudah ada 7 orang awam yang diluncurkan ke antariksa sebagai turis. Beberapa pelancong antariksa tersebut, antara lain:
- Dennis Tito.
Dennis Tito berhasil "ngelencer" ke luar angkasa pada 2001 dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama dua kosmonot Rusia. Dia berada di orbit bumi selama 10 hari. Ahli fisika dalam bidang rekayasa antariksa ini harus membayar US$ 25 juta atau sekitar Rp 227 miliar untuk bisa terbang ke luar angkasa.
- Mark Shuttleworth
Pria ini adalah pendiri Thawte (yang kemudian dijual kepada VeriSign) dan melakukan kunjungan ke stasiun antariksa angkasa sebagai "wisatawan antariksa" kedua di dunia. Jutawan Afrika Selatan ini berangkat dari Baikonur menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam tur 8 hari, Mei 2002 lalu. Shuttleworth harus membayar US$ 20 juta, dana yang cukup untuk membiayai seluruh ongkos peluncuran pesawat ruang angkasa.
- Gregory Olsen
Dia kembali ke bumi setelah berwisata di International Space Station (ISS) selama 10 hari. Kapsul Rusia Soyuz, yang membawa pengusaha kaya itu dan dua awak--kosmonot Rusia Sergei Krikalev dan astronot Amerika John Phillips--mendarat di Kazakhstan pada 11 Oktober 2005, saat subuh.
Ongkos jalan-jalan ke luar angkasa ini masih dirahasiakan. Namun, diprediksi, pakar sensor elektronik itu harus membayar sedikitnya US$ 21 juta atau Rp 212,4 miliar untuk menjadi orang awam ketiga yang mengunjungi stasiun angkasa itu. Selama perjalanannya, sarjana fisika dan ilmu material itu melakukan beberapa observasi ilmiah tentang astronomi inframerah dan remote control perasa.
Selain melakukan eksperimen, mereka membawa kargo untuk ISS. Olsen adalah CEO Sensors Unlimited, yang bermarkas di New Jersey.
Toyohiro Akiyama
Tetapi tahukah anda, jauh sebelum para turis itu menjelajahi antariksa, Tokyo Broadcasting System, telah mengirim reporternya ke angkasa luar pada 1990. Mereka mengutus Toyohiro Akiyama ke Moskow, membelikan tiket pesawat antariksa Soyuz, dan selama tujuh hari ia berada di antariksa.
Toyohiro Akiyama membuat laporan langsung dari Stasiun Antariksa Mir (yang sekarang sudah jadi besi tua) seperti keinginan para bosnya di Tokyo. Dia melakukannya seolah tidak berbeda dengan reporter Indonesia membuat laporan dari Lamongan. Sesederhana itu. Yang tidak sederhana adalah harga tiket Soyuz itu: US$ 28 juta.
Kini beberapa nama kondang di dunia sudah berancang-ancang melanjutkan misi pelancogan ke antariksa.
NURKHOIRI | SPACEFLIGHT | TJANDRA DEWI| WICAKSONO| BBC | WIKIPEDIA CNN | USA TODAY | AFP
Berita lain:
Langka, Pertama Kali Rafflesia arnoldii Berkelopak 7 Mekar Sempurna