TEMPO.CO, Singaraja - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali mencatat rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk tari pendet disabilitas massal terbanyak yang baru pertama kali dilaksanakan.
"Sebanyak 130 penari tampil dengan sangat memukau. Mereka (penari disabilitas) merupakan binaan mahasiswa kami dari Fakultas Ilmu Pendidikan bekerja sama dengan pelatih tari," kata Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel, di Singaraja, Minggu, 14 Januari 2018.
Baca juga: Seniman Bali Protes Klaim Malaysia atas Tari Pendet
Jampel mengatakan anak berkebutuhan khusus adalah aset yang sama nilainya dengan anak-anak pada umumnya. Menurut dia, anak berkebutuhan khusus harus diberikan kedudukan yang sama. Dalam bidang pendidikan pun harus dilibatkan dalam berbagai jenis program, baik seni maupun pendidikan.
"Dengan berkesenian, anak berkebutuhan khusus merasakan nilai positif yang tertinggi, yaitu kebahagiaan. Mereka akan merasakan hidupnya tetap berarti dan diperlukan sehingga semangat menjalani kehidupan dapat terus dilalui meskipun dengan berbagai keterbatasan," kata Jampal.
Koordinator Muri Tari Pendet massal, Made Agus Dharmadi mengatakan para penari disabilitas dilatih secara intensif bersama sejumlah instruktur yang berpengalaman.
Para penari ketika melakukan gerakan dituntun oleh satu orang derigen yang memperagakan beberapa jenis gerakan sebagai simbol beberapa bagian tari.
"Kami lumayan bekerja keras agar mereka paham beberapa gerakan tari pendet. Selain untuk Muri, kami juga meneliti dalam hal pendidikan disabilitasnya," kata dia.
ANTARA