TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa destinasi wisata alam yang bisa menjadi tujuan liburan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Berikut ini beberapa fakta tentang Pulau Rote yang mungkin bisa menjadi informasi sebelum Anda berlibur ke pulau perbatasan bagian selatan Indonesia ini.
1. Perjalanan ke Pulau Rote
Bandar Udara D.C. Saudale yang berada di Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote, saat ini baru melayani dua kali penerbangan kedatangan dan dua penerbangan pemberangkatan. Pesawat ke Rote adalah maskapai Wings Air dan berangkat dari Bandara El-Tari Kupang. Waktu tempuh selama 30 menit.
Baca juga: Jokowi Menginap di Hotel Area Nemberala, Ini Keunikan Pantai Itu
Pilihan lainnya adalah jalur laut dari Pelabuhan Laut Tenau, Kupang. Bila waktu terlanjur petang, ada baiknya Anda menginap di Kupang. Perjalanan akan ditempuh selama 2 jam dengan menggunakan feri cepat atau sekitar 4,5 jam dengan feri biasa.
2. Oleh-oleh dari Pohon Lontar
Pohon lontar adalah tanaman khas Pulau Rote. Penduduk pun menjual gula pohon lontar sebagai oleh-oleh pengunjung. Konon, pelaut Bajo sering singgah untuk membeli gula lontar Rote.
Alat musik tradisional Rote dan NTT pada umumnya adalah sasando. Alat ini juga terbuat dari pohon lontar. Pemain sasando juga selalu mengenakan topi tradisional yang juga terbuat dari daun lontar.
Selain oleh-oleh dari pohon lontar, wisatawan juga bisa memilih kain ikat sebagai cenderamata.
3. Surganya Peselancar Dunia
Pantai Nemberala di Desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, menjadi juara pada kategori Most Popular Surfing Spot dalam Anugerah Pesona Indonesia 2016. Pantai ini dinilai berkelas dunia karena keramahan ombaknya bagi peselancar.
Selain wisata selancar, turis asing juga banyak mengunjungi pantai itu karena keindahan alamnya. Panorama matahari terbenam yang eksklusif, keasrian pantai pasir putih, dan deretan pohon kelapa dengan buah segarnya mengundang selera peselancar dunia untuk kembali menikmati sejuta pesona kawasan Nemberala.
Nemberala bisa ditempuh 2 jam perjalanan dari bandara.
Selain Nemberala, ada Pantai Bo'a yang juga terletak di Kecamatan Rote Barat. Jaraknya sekitar 7,5 kilometer dari kota kecamatan. Pantai Bo'a juga disebut sebagai lokasi lomba selancar berstandar internasional karena memiliki gulungan ombak terbesar ke-2 setelah Hawaii. Lomba yang diikuti para penggila selancar dari seluruh dunia biasanya diadakan antara Oktober-September.
4. Wisata Danau dan Bukit
Di Pulau Rote juga terdapat danau yang jadi objek wisata yaitu Danau Laut Mati di Desa Sotimori, Kecamatan Rote Timur. Waktu tempuh dari ibu kota Kabupaten Rote Ndao ini memakan waktu 90 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Danau Laut Mati bisa dijelajahi dengan menumpang jet ski yang mengelilingi pulau-pulau kecil di dalamnya. Keunikan objek wisata ini adalah pasirnya berasal dari kulit kerang atau keong dan ikan yang hidup di dalamnya adalah ikan mujair atau ikan air tawar.
Lantas ada Bukit Mando’o yang dikenal warga dengan nama Tangga 300. Wisatawan harus melewati lebih dari 300 anak tangga untuk sampai ke puncak bukit ini. Saat sampai di puncak, Anda dapat melihat pesona kawasan pantai di Desa Kuli dengan hamparan laut yang berwarna biru menyatu dengan hijaunya hutan bakau yang rimbun.
5. Masyarakatnya Bertani Rumput Laut
Sejak dulu, masyarakat Pulau Rote menjadikan rumput laut sebagai mata pencaharian selain menangkap ikan. Misalnya di Pantai Mulut Seribu yang terletak di Kecamatan Rote Timur. Ada juga desa yang dipenuhi dengan jemuran rumput laut, yakni di sekitar Pantai Oeseli.
Karena letaknya yang tepat di pinggir laut, hampir seluruh penduduk Oeseli, Pulau Rote, berprofesi sebagai petani rumput laut. Untuk mencapainya, Anda bisa berangkat dari Nerembala menggunakan mobil. Jarak yang harus dilalui adalah sekitar 20 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam.
REZKI ALVIONITASARI