TEMPO.CO, Jakarta - Trotoar yang unik dan rapi ternyata bisa menjadi ikon suatu kota dan menjadi daya tarik wisatawan. Berikut beberapa kota yang berhasil membuat trotoarnya terkenal dan jadi Instagram-able.
1. Bogor
Jalur pejalan kaki di depan Kebun Raya Bogor bisa menjadi tempat rekreasi tanpa perlu mengeluarkan uang. Udara segar dari kawasan konservasi, dan jika beruntung, masyarakat dapat memberi makan rusa di jalur yang melewati Jalan Juanda. Aktivitas ini menjadi favorit anak-anak setiap akhir pekan.
Pada akhir pekan, jalur ini menjadi ruang terbuka publik yang hidup. Bermacam-macam komunitas olahraga beraktivitas di sana, seperti komunitas lari, sepeda, sepatu roda, dan penggemar skateboard.
Jalur pedestrian yang diresmikan awal tahun 2017 itu lebar dan diklaim ramah bagi penyandang disabilitas. Untuk membangun jalur pedestrian sepanjang 4 kilometer dengan lebar maksimal 7 meter ini, Pemerintah Kota Bogor menghabiskan biaya Rp 32,2 miliar.
2. Jambi
Jembatan Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti, yang disingkat menjadi Gentala Arasy, dibangun khusus sebagai jalur pejalan kaki yang menghubungkan daratan Kota Jambi dengan permukiman warga Jambi Seberang Kota. Jembatan dengan lebar 4,5 meter dan panjang 503 meter ini lantas menjadi ikon Jambi bersama menaranya yang menjulang.
Jembatan pejalan kaki terpanjang di Indonesia ini menjadi destinasi wisata favorit untuk menikmati sensasi berjalan di atas arus Sungai Batanghari. Selain berjalan-jalan, wisatawan bisa menikmati kuliner atau membeli oleh-oleh kerajinan daerah seperti kain batik.
3. Makassar
Tak hanya mempercantik lorong atau gang, pemerintah kota Makassar juga menyulap beberapa jalur pedestrian. Seperti di Jalan Penghibur yang berdekatan dengan Pantai Losari.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto berencana membuat jalur pedestrian apik di jalan-jalan lain. Dia ingin jalur pedestrian ini terintegrasi dengan seluruh kota. "Tolok ukur negara maju itu pada jalur pedestriannya. Sebagai kota dunia, Makassar wajib memiliki jalur pedestrian," kata dia di Koran Tempo.
4. Yogyakarta
Konsep yang unik juga diusung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mempercantik jalur pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro. Jalur itu diperlebar dan diselipi dengan bangku-bangku taman berkonsep kuno. Dari bangku-bangku inilah swafoto lahir. Foto wajah baru Malioboro ketika senja atau sehabis turun hujan mendadak sontak viral di akun media sosial kaum milenial sejak awal tahun lalu.
Penataan ini dilakukan dari depan Hotel Inna Garuda hingga Ketandan. Lebar jalur pedestrian di depan pertokoan sekitar 2,5-3,5 meter. Adapun lebar jalur pedestrian di depan non-pertokoan sekitar 4-6 meter.
Yang cukup menarik perhatian adalah bola-bola beton yang menambah nilai artistik secara visual. Bola beton itu juga punya fungsi untuk menghalau gerobak dan sepeda motor agar tak masuk ke dalam area pedestrian.
5. Surabaya
Bergeser sejauh 330 kilometer ke timur, di Surabaya ada jalur pedestrian di sekitar Jalan Embong Malang yang layak masuk Instagram. Ketika musim kemarau tiba, bunga tabebuya bermekaran: putih, merah jambu, dan kuning. Ketika musim tersebut tiba, berjalan di tengah Embong Malang serasa berada di sebuah taman bunga di Jepang. Sebab, tanaman yang kembangnya mirip Sakura ini ditanam untuk menyejukkan trotoar sekaligus membuatnya jadi kian memikat.
Di sisi tepi jalur pedestrian, bola-bola keramik raksasa berwarna kuning bertebaran. Satu bola dengan bola lainnya berjarak sekitar 2 meter. Beberapa orang terlihat menjadikannya tempat duduk. Bola-bola raksasa itu tak hanya berfungsi sebagai pemisah jalan utama dengan trotoar, tapi juga mempercantik kota.
Di kawasan lawas sepanjang Jalan Tunjungan, misalnya, lampu-lampu dekoratif ala era Victorian dijajarkan. Pada akhir pekan, anak-anak muda Kota Pahlawan meramaikan kawasan tersebut dengan menjadikannya obyek swafoto. Juga pasangan calon pengantin yang berfoto pranikah dengan latar belakang pendar lampu kota dan lalu lalang mobil.
Satu hal yang tak luput dari perhatian pemerintah Surabaya adalah lubang akses masuk untuk petugas kebersihan yang didesain bergambar Tugu Pahlawan lengkap dengan maskot Surabaya, yakni sura (hiu) dan boyo (buaya).
6. Bandung
Bandung punya trotoar yang terkenal yakni di kawasan Braga, R.E. Martadinata, serta Jalan Asia-Afrika. Trotoar dibuat lebih lebar. Sebagian sudah memakai tegel batu granit yang permukaannya lebih kasar dan dilengkapi dengan bangku-bangku taman yang cantik. Dalam pengerjaannya, pemerintah Bandung menggandeng sejumlah komunitas, termasuk Koalisi Pejalan Kaki Bandung.
Herdis Bekti, Kepala Bidang Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, mengatakan Kota Bandung memiliki standar sendiri dalam membangun trotoar. Standar itu disebut sebagai "Panca-Trotoar", yakni ketersediaan tempat sampah, pot bunga, kursi, bola batu sebagai pengaman, dan penerangan jalan.
Sumber: Koran Tempo