TEMPO.CO, Jakarta - Para alumnus dan civitas Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melakukan kegiatan bernama Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 pada 17 Desember. Sekitar 7.000 orang akan berjalan dari Keraton Yogyakarta menuju kampus di Bulaksumur dengan mengenakan busana dan atribut jaman doloe.
Kegiatan ini dilakukan guna mengenang sejarah berdirnya UGM yang tak lepas dari peran peran penting Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Keraton Yogyakarta. “Pada awal berdirinya, UGM melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Pagelaran Keraton,” kata Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), Ganjar Pranowo, Selasa malam, 5 Desember 2017.
Kemudian ketika kampus Bulaksumur sudah dibangun, kegiatan belajar mengajar pindah ke bangunan yang sekarang bernama Gedung Pusat UGM. Jadi kegiatan Nitilaku adalah pawai budaya sebagai simbolisasi sejarah UGM yang berawal dari Keraton Yogyakarta. Acara ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis UGM ke-68.
Acara yang juga akan dikuti enam orang menteri Kabinet Kerja lulusan UGM ini akan melewati rute dari Pagelaran Keraton Yogyakarta hingga Balairung, Gedung Pusat UGM. Sepanjang rute 5,5 kilometer tersebut akan dilalui pula 20 Panggung Persatuan, sebagai representasi jumlah 18 Fakultas dan 2 Sekolah yang ada di UGM.
Di Panggung Persatuan akan menampilkan 32 kesenian dari seluruh Indonesia dengan berbagai genre. Sesampainya di Lapangan Pancasila UGM, akan ada 5 Panggung Pancasila di lapangan depan Graha Sabha Pramana UGM (Lapangan Pancasila).
Para Menteri alumni Universitas ini akan tampil memberikan hiburan musik. Dengan nama grup Elek Yo Band. Personelnya antara lain Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sejumlah 21 penampil pun disiapkan, baik kesenian dari seluruh Indonesia, penampil dari mahasiswa, perwakilan fakultas, hingga alumni. Sebanyak 12 unit UMKM akan berdiri di stand yang berada di Lapangan Pancasila.
Hendrie Adji Kusworo, Ketua Panitia Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 menyatakan, pada acara yang sama tahun lalu ada 6.000 an peserta kirab budaya. Para peserta akan mengenakan pakaian adat Nusantara “UGM itu tiga K, keraton, kampung dan kampus,” kata dia.
Berita Lain:
Dua Hari Tersesat di Merapi, Pendaki Selamat Berkat Power Bank
Libur Akhir Tahun, Melihat Koleksi Baru SEA Aquarium Singapura
