Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Pelajaran Dari Pendaki yang Tersesat di Puncak Merapi

image-gnews
Pendaki mancanegara menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Pendakian Gunung Merapi disarankan tidak mencapai bibir kawah dan hanya sampai Pasar Bubrah, karena kondisi morfologi puncak Gunung Merapi tidak stabil dan rawan longsor.  ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pendaki mancanegara menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Pendakian Gunung Merapi disarankan tidak mencapai bibir kawah dan hanya sampai Pasar Bubrah, karena kondisi morfologi puncak Gunung Merapi tidak stabil dan rawan longsor. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Mendaki gunung adalah salah satu alternatif untuk mengisi libur akhir tahun dengan biaya murah. Namun, olahraga ekstrim ini menuntut banyak persiapan, mulai dari mental, fisik, perbekalan, pengalaman, serta komitmen mematuhi semua peraturan demi keselamatan.

Tersesat adalah salah satu risiko yang menghadang pendaki pemula jika melanggar aturan yang berlaku di tiap gunung. Di Merapi, misalnya, pendaki dilarang merambah puncak karena rawan kecelakaan. Pendaki juga berisiko tersesat karena tak ada jalur resmi antara kawasan Pasar Bubrah hingga Puncak.

Lantas apa yang musti dilakukan jika  terlanjur tersesat? Sedikitnya ada lima pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman Sucipto, 35 tahun, salah satu dari dua pendaki yang tersesat di kawasan puncak Gunung Merapi selama dua hari, belum lama ini. Kedua pendaki tersebut berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan pada Kamis lalu, 14/12.

1. Tidak panik

Menurut Sucipto, panik adalah pembunuh utama bagi mereka yang tersesat di alam liar. Setelah menyadari tersesat, luangkan waktu untuk duduk sejenak menenangkan pikiran. “Harus optimistis bisa selamat dan yakin bahwa Tuhan akan mengirimkan pertolongan,” kata warga Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, itu.

2. Bawa dan manfatakan Powerbank

Dengan membawa dua powerbank, telepon seluler Sucipto dapat bertahan aktif selama dua hari untuk berkomunikasi dengan tim SAR. “Pertama saya telepon nomor Telkom 108 untuk minta nomor telepon kantor kepolisian dan SAR terdekat. Saya terus bergerak untuk mencari sinyal,” kata Sucipto yang baru setahun menekuni hobi sebagai pendaki.

3. Cari Tempat Terbuka

Berusaha mengingat jalan yang telah dilalui selama tersesat untuk kembali naik ke kawasan puncak yang terbuka agar mudah terlihat tim SAR. Cari tempat yang mudah dikenali seperti batu besar untuk memberitahukan posisi kita kepada tim SAR.

“Kalau cuaca cerah, matahari bisa jadi petunjuk arah, kira-kira anda berada di sebelah mana dari puncak,” kata Sucipto yang bekerja sebagai pengelola sebuah homestay di Jogja.

4. Manfaatkan Bekal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain powerbank, lampu senter dan jas hujan yang berwarna mencolok juga dapat digunakan sebagai piranti untuk memberikan tanda kepada tim SAR yang sedang dalam proses mencari. “Jas hujan berwarna hijau terang itu saya kibar-kibarkan. Saat malam, jas hujan itu saya sorot dengan lampu senter sambil berteriak minta tolong,” kata Sucipto.

5. Hemat Air

Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama sepekan atau lebih. Tapi tidak demikian dengan kebutuhan air minum. Selama menunggu datangnya pertolongan, Sucipto mencari air sisa hujan yang tertampung dari cekungan-cekungan batu.

“Meski menambah berat beban, jangan sepelekan bekal air minum. Saya kemarin naik cuma bawa satu botol air mineral ukuran 1,5 liter. Satu botol lagi saya tinggal di sepeda motor,” kata Sucipto menyesali keteledorannya.

Berita lain:

5 Alasan Enaknya Berkeliling Eropa dengan Kerata Api

Cuaca Ekstrim Libur Akhir Tahun Tak Perlu Batal, Ini Tipnya

Libur Akhir Tahun, Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

3 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

18 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

19 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

28 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

44 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

44 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

47 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

53 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

57 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam