Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Santri Tersesat di Gunung Merapi

image-gnews
Sejumlah pendaki menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Walau dianggap sebagai gunung yang paling aktif ini, gunung Merapai masih menjadi gunung favorit bagi para pendaki maupun wisatawan mancanegara untuk sekadar menikmati suasana matahari terbit dari atas ketinggian. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah pendaki menuju area Pasar Bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 21 Oktober 2017. Walau dianggap sebagai gunung yang paling aktif ini, gunung Merapai masih menjadi gunung favorit bagi para pendaki maupun wisatawan mancanegara untuk sekadar menikmati suasana matahari terbit dari atas ketinggian. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali -Slamet, 17 tahun, bersama empat rekannya sudah menunggu selama berjam-jam. Namun Muhammad Zada Lubab, 17 tahun, tak kunjung sampai di Pasar Bubrah, tempat 10 santri yang mendaki Gunung Merapi, menanti.

"Zada dulu cidera kaki karena kecelakaan. Jadi jalannya kurang sempurna," kata Slamet saat ditemui Tempo di basecamp SAR Barameru, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 13 Desember 2017, siang.

Slamet, Zada bersama sembilan orang santri lainnya mendaki ke puncak Gunung Merapi, melalui jalur Selo, pada Senin, 11 Desember 2017. Sebagian dari mereka baru sekali itu mendaki Merapi. 

Puncak Gunung Merapi masih berstatus terlarang untuk didaki sejak kejadian nahas yang menimpa Eri Yunianto, mahasiswa asal Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2015 lalu. Eri nekat memanjat hingga tubir kawah, dan jatuh ke dalam. Pendaki Gunung Merapi hanya diperbolehkan mencapai Pasar Bubrah. Papan larangan mendaki dipasang di sana.

Dalam pendakian, sebelas orang itu sempat mendirikan tenda di Watugajah, yang berada dalam ketinggian lebih rendah dari Pasar Bubrah. Saat itu gerimis dan ada kabut tebal. Selasa pukul 04.00, tujuh orang dari mereka melanjutkan pendakian. Sisanya berada di tenda.

Mereka sampai di Pasar Bubrah. Slamet dan Zada nekat mendaki ke puncak. Lima orang tak melanjutkan pendakian ke puncak. "Memang di kawasan Pasar Bubrah ada papan larangan mendaki sampai ke puncak. Tapi banyak rombongan pendaki yang nekat. Kami pun ikutan," kata Slamet.

Di puncak, Slamet dan Zada bertemu Sucipto, 32 tahun, yang mendaki sendirian, dan sesaat kemudian memutuskan turun bersama-sama. Zada, dalam perjalanan turun, meminta ditinggal dan ditunggu di Pasar Bubrah. Slamet turun sendirian. Sementara Zada turun ditemani Sucipto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berjam-jam setelah menunggu di Pasar Bubrah, Slamet bersama tiga temannya memutuskan menyusul ke atas. Upaya pencarian tak membuahkan hasil. Mereka pun turun dan melapor ke basecamp SAR Barameru.

Pencarian dilakukan. Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan kedua pendaki yang tersesat dalam posisi terpisah. Lokasi pasti mereka belum diketahui. "Baru ada indikator-indikator yang kami perkirakan dari awal, semoga mereka tidak jauh dari sana," kata dia.

Kurniawan menjelaskan, Sucipto masih bisa berkomunikasi dengan tim pencari melalui ponsel. Sucipto diperkirakan berada di wilayah sisi barat Merapi. "Kalau Sucipto perbekalannya masih cukup,” kata dia. “Sekarang kami suruh dia menghemat baterai ponsel biar tim kami menyusul.”

Zada masih hilang kontak. "Zada cuma bawa kompor, beberapa bungkus mie instan, dan baju-baju,” kata Iqbal, 16 tahun, anggota rombongan pendakian Gunung Merapi di basecamp SAR Barameru. “Dia tidak bawa tenda. Semoga dia bisa bertahan sampai ditemukan."

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

59 menit lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

11 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

58 hari lalu

Pegawai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil sampel tanah di lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Lubang serupa pernah terjadi di Kecamatan Nyalindung, September 2018.  ANTARA/Budiyanto
PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.


Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

13 Januari 2024

Blue Lagoon, Islandia. Unsplash.com/Benjamin R.
Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

Blue Lagoon pertama kali ditutup pada November karena ancaman aktivitas gunung berapi di daerah tersebut.


Status Siaga Gunung Marapi, Apa Artinya?

12 Januari 2024

Warga berbincang saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari kaki Gunung Singgalang, Nagari Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad, 7 Januari 2024. Gunung Marapi kembali erupsi pada awal tahun 2024 dan mengeluarkan suara gemuruh serta dentuman pada Sabtu malam, 6 Januari 2024. ANTARA/Iggoy el Fitra
Status Siaga Gunung Marapi, Apa Artinya?

Gunung Marapi berstatus siaga lagi, apa artinya? Bagaimana urutan status bencana lainnya?


Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

29 Desember 2023

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

Erupsi Gunung Marapi mengejutkan. Berikut 5 gunung berapi yang paling sering meletus sepanjang 2023.


Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

27 Desember 2023

Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai satu kilo lebih dari puncak kawah utama. Erupsi ini terjadi pada Sabtu 23 Desember 2023 dan mengakibatkan beberapa desa di sekitar gunung terkena hujan abu yang dibawa angin. Dok. BNPB
Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.


4 Tingkatan Status Gunung Berapi, Apa Langkah yang Harus Dilakukan di Tiap Status?

25 Desember 2023

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu, 24 Desember 2023. Erupsi Gunung Marapi dengan mengeluarkan abu vulkanik telah berlangsung selama 22 hari sejak letusan pertama yang menewaskan 24 orang pendaki pada Minggu (3/12/2023).  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
4 Tingkatan Status Gunung Berapi, Apa Langkah yang Harus Dilakukan di Tiap Status?

Menjadi negara dengan gunung berapi terbanyak, penting untuk mengetahui tingkatan status gunung berapi dan langkah yang harus dilakukan saat erupsi.


Wisata di Kaki Gunung Dempo Pagar Alam Dinilai Aman, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

24 Desember 2023

Warga desa di kecamatan Jarai memanfaatkan kesuburan lereng Gunung Dempo untuk menanam sayur mayur. TEMPO/Parliza Hendrawan
Wisata di Kaki Gunung Dempo Pagar Alam Dinilai Aman, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

Aktivitas Gunung Dempo terbilang masih cukup tinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberinya status waspada.


5 Gunung yang Ditutup untuk Pendaki saat Liburan Akhir Tahun

22 Desember 2023

Panorama Gunung Gede dan Pangrango. Wikipedia/By Fahri Rizki Hamdani
5 Gunung yang Ditutup untuk Pendaki saat Liburan Akhir Tahun

Sejumlah gunung di Indonesia tertutup jelang akhir tahun. Bagi pendaki yang ingin ke sana jelang liburan akhir tahun harus mengurungkan niatnya.