TEMPO.CO, Jakarta - Selain untuk menikmati kopi, Kafe juga dimanfaatkan sebagai ruang relaksasi. Tentu saja ada beragam cara relaksasi itu. Bisa ngobrol ringan dengan rekan, sekadar membaca novel, menulis, atau hanya mendengarkan musik yang diputar.
Dua kafe yang berlokasi di Jakarta Selatan ini, mungkin layak anda coba.
Kopimana 27: Kopi Feminis
Selayaknya istri, kopi adalah titipan. Begitulah tulisan yang menempel di dinding kafe Kopimana 27 ini. Tak ayal, pernyataan itu bakal langsung dibaca pengunjung tatkala mereka memasuki pintu kaca minimalis di kafe yang berlokasi di Tebet itu. Kafe tersebut tampaknya teridentifikasi mengangkat unsur feminis.
Hal itu dipertegas sewaktu tamu dihadapkan dengan penamaan menu yang mengangkat peran perempuan. Kopi Buatan Istri, misalnya. Ada lagi Pasta Nyai Ontosoro—Ontosoroh adalah tokoh perempuan dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Kafe dengan konsep industrial ini mulai naik daun pada tengah tahun 2017. Kopi dan minuman pendampingnya terkenal di kalangan penikmat kopi. Single origin-nya cukup lengkap dari macam-macam daerah. Semisal Jawa Barat, Papua, Aceh, Toraja, dan Flores.
Menikmati ngopi di warung “perempuan” ini bakal makin syahdu dengan membaca buku-buku sastra yang di rak—tepat di tengah ruangan.
Kafe buka mulai pukul 8 pagi hingga 11 malam. Harga yang ditawarkan untuk secangkir kopi berkisar Rp 25 ribu.
7 Speed Coffee: Kopi dan Fesyen
Kopi dan fesyen. Di sinilah keduanya berbaur. Kafe yang berada di kawasan Kemang ini dikonsep industrial, dengan detil yang sangat rinci. Interiornya yang menyuguhkan benda-benda yang artsy. Tentu saja, itu membikin nyaman pengunjung yang ingin menikmati secangkir kopi atau white fuel sambil bercengkerama dengan teman.
Perpaduan dominasi warna cokelat dan putih pada dinding, bangku, meja, dan bar-nya membikin pikiran tenang.
Tempat ini, selain buat mengobrol dengan teman, cocok untuk menepi sambil membaca. Tak heran kalau 7 Speed Coffee menjadi basecamp para penulis untuk menuangkan gagasannya. Apalagi ditemani dengan musik-musik bagus berirama folk atau jazz yang diputar.
Bagi yang tak doyan kopi, tersedia beragam jenis minuman, seperti cokelat dan teh. Kafe buka mulai pukul 12 siang hingga 12 malam. Harga yang ditawarkan untuk secangkir kopi berkisar Rp 30 ribu.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA
Berita Lain:
Lewat Tol Soroja, Kawasan Wisata Bandung Selatan Ini Jadi Lebih Dekat
Agenda Tahun Baru Bangka Belitung: Jazz on the Bridge
Libur Akhir Tahun, 5 Tip Cermat Memilih Agen Perjalanan
5 Langkah Memilih Buah Durian Enak