Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Beteng Warnai Grebeg Maulud Yogyakarta Tahun Ini

Reporter

Editor

Pruwanto

image-gnews
Sejumlah Abdi Dalem membawa sejumlah Gunungan Grebeg saat Upacara Grebeg menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Gedhe Kauman, Yogyakarta, (24/1). TEMPO/Subekti
Sejumlah Abdi Dalem membawa sejumlah Gunungan Grebeg saat Upacara Grebeg menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Gedhe Kauman, Yogyakarta, (24/1). TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Di pintu selatan komplek Masjid Kauman Sri Sultan Hamengku Buwono X menendang setumpukan batu bata. Batu bata yang disusun sekitar dua meter itu ambruk berserakan. Ribuan warga mengikuti dengan berdesakan, berebut, berusaha mendapatkan batu bata-batu bata itu.

Warga Yogyakarta dalam tradisi mataraman percaya bekas batu bata yang dijejak oleh Sultan bisa membawa berkah jika dijadikan material rumah. "Saya berhasil dapat satu bata utuh, akan saya pakai membangun fondasi rumah biar prengkuh (kuat)," kata Paryanto, 45, warga Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis, 30 November 2017, malam.

Prosesi Jejak Beteng hanya dilakukan sekali dalam satu windu, yakni pada tahun Dal atau tahun kelima dalam kalender tahun Jawa. Jejak Benteng pada tahun 1951 Dal ini dilangsungkan di pintu selatan komplek Masjid Kauman. "Ceritanya, Jejak Beteng ini untuk mengingat Sultan HB II dulu ketika sedang salat di masjid lalu ada musuh yang mengepungnya, lalu lari kembali ke keraton dengan cara menjebol tembok," ujar Maryono, 52, seorang sesepuh prajurit keraton.

Paryanto yang malam datang ke Yogyakarta, mengikuti acara Grebeg Maulid Nabi Muhammad di Keraton Yogyakarta. Ia masuk kerumunan dan ikut berebut batu bata yang telah dijejak oleh Sultan. Seumur hidup, Paryanto sudah tiga kali mengikuti prosesi Jejak Beteng. Pertama kali ia ikut pada usia 21 tahun.

Sri Lestari, 63 tahun, warga Banguntapan Kabupaten Bantul, Yogyakarta tak berhasil mendapat bata. Tapi ia mengambil pasir sisa-sisa beteng yang berserak. "Saya takut jatuh dan terluka diinjak-injak orang lagi seperti pas rebutan delapan tahun lalu," kata dia. "Pasir ini saja cukup untuk syarat campuran membangun rumah."

Sri mengaku merasakan manfaat bata dari prosesi Jejak Beteng. Seperti Paryanto. ia sudah tiga kali mengikuti prosesi itu. "Rumah saya kuat, pas gempa tahun 2006 juga tetap kuat, nggak rusak dan roboh," kata dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sehari sebelum perayaan Maulud Nabi di Kraton, Gerebeg Maulud ditandai dengan ritual Kundur Gangsa. Prosesi mengembalikan dua gamelan pusaka Kraton, Kanjeng Kyai Gunturmadu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga, dari Pagongan Masjid Gedhe Kauman ke dalam keraton. Maulud di Kraton Yogyakarta ditandai penabuhan dua pusaka itu selama tujuh hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grebeg Maulud dilangsungkan pada Jumat 1 Desember 2017 di alun-alun utara kraton Yogyakarta. Ribuan orang berdatangan sejak pagi memadati komplek Kraton, Alun Alun Utara, dan Masjid Gedhe Kauman. Mereka ingin melihat gunungan-gunungan yang diarak para prajurit Kraton untuk dibagikan ke berbagai titik.

Adik Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudhaningrat, selaku Manggala Yudha Prajurit Kraton memimpin prosesi Gerebeg Maulud. "Melalui peringatan Maulud Nabi ini kami berdoa agar bencana akibat cuaca di Yogya tidak bertambah parah," ujar Yudhaningrat ditemui Tempo di sela prosesi.

Prosesi Grebeg Maulud tahun ini berbeda dengan adanya gunungan tambahan, yakni Gunungan Bromo. Kalau tujuh gunungan lain berisi hasil bumi, Gunungan Bromo disusun lebih tinggi, juga mengeluarkan asap. "Gunungan Bromo ini sebagai simbol untuk penghormatan pada gunung berapi," ujar Yudha.

Gunungan Bromo pun mendapat perlakuan berbeda dari gunungan lain. Bromo dibawa ke Masjid Gedhe Kauman, lalu diarak ke dalam kraton.

Begitu pula perlakuan terhadap pusaka-pusaka kraton. Tahun ini seluruh pusaka dikeluarkan dari Bangsal Proboyekso. Tapi karena bertepatan dengan hari Jumat, Sultan memerintahkan pusaka diarak hanya sampai Bangsa Kencono, atau bagian depan kraton.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Segelintir wisatawan menyambangi gedung oval di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta pekan ini. Kunjungan wisata di Taman Pintar masih dibatasi semasa pandemi Covid-19 dan tak semua wahana dibuka demi mengantisipasi penularan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru


Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Sejumlah pekerja produksi bakpia di Sleman Yogyakarta tengah mengemas bakpia sebelum dijual. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.


Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi, salah satu objek wisata di Yogya yang sudah buka kembali menerima wisatawan sejak Juli. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.


Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Salah satu angkringan di Yogyakarta. (Dok. VisitingJogja)
Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.


8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) disiapkan di Pantai Gesing Gunungkidul dengan konsep Tourism Fishing Port. Dok.istimewa
8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.


Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Atraksi Jogja Fashion Carnival di lapangan parkir Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu (19/8). (Dok.istimewa)
Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.


Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Perhelatan Keroncong Plesiran di di Asram Edupark, Mlati, Sleman Sabtu (5/8). (Dok.istimewa)
Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.


Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kawasan Kotabaru Yogya memiliki sejumlah bangunan cagar budaya, termasuk di dalamnya rumah ibadah. Dok. Istimewa
Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.


Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Pemkot Yogyakarta merazia pengamen di kawasan Malioboro. Dok. IPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta
Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.


Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Penumpang KRL Commuter Line antre di peron untuk menaiki eskalator di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.