TEMPO.CO, Beijing- Pemerintah Cina terus menggencarkan “revolusi toilet” demi meningkatkan industri pariwisata di Negeri Tirai Bambu tersebut. Revolusi yang dicanangkan sejak 2015 itu kini baru rampung 19 persen.
“Cina harus terus berupaya merevolusi toilet sampai tugas tersebut benar-benar selesai,” kata Presiden Cina Xi Jinping, seperti dilansir media pemerintah, Senin, 26 November 2017. Hal tersebut dia sampaikan di tengah upaya pemerintah Cina meningkatkan industri pariwisata dalam negeri dan meningkatkan mutu hidup masyarakat.
Pada 2015, Presiden Xi mencanangkan revolusi toilet dengan memperbarui 68 ribu toilet di seluruh negeri selama tiga tahun. Revolusi toilet ini tak hanya demi memberi pengalaman liburan yang lebih baik bagi pelancong. “Tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih beradab,” demikian Xinhua.
Selain disajikan pemandangan alam yang indah, para peserta juga diberikan kenyamanan dengan berbagai fasilitas, seperti toilet portabel, senter, hingga Wi-Fi. chinadaily.com.cn
Sejak menjabat pada 2012, Xi sering mengunjungi rumah-rumah di perdesaan dan memeriksa apakah penduduk setempat menggunakan toilet umum. Modernisasi desa, menurut pemerintah, memerlukan toilet sanitasi.
"Masalah toilet bukanlah hal kecil. Itu unsur penting dalam membangun kota dan peedesaan yang beradab," ujar Xi, seperti dikutip kata kantor berita resmi, Xinhua.
Sebagai industri yang sedang berkembang, pariwisata Cina memerlukan peningkatan, baik pada perangkat keras maupun lunak. Menurut Xi, hal itu perlu dilakukan untuk melanjutkan pertumbuhan yang kuat.
Badan Pariwisata Nasional Cina baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun dan meningkatkan kualitas 64 ribu toilet antara 2018 dan 2020.
ANTARA
Berita lain:
Yang Sedang di Solo, Yuk Merapat ke Lereng Lawu Berburu Durian
Letusan Gunung Agung Mendapat Perhatian Besar di Cina