TEMPO.CO, Lombok - Letusan Gunung Agung di Kabupaten Karang Asem, Bali, pada Sabtu dan Minggu lalu membuat beberapa daerah di Pulau Lombok waspada, termasuk kawasan wisata Gili Trawangan. Erupsi tersebut menyebabkan semburan abu vulkanis dengan ketinggian 1.500 hingga 4000 meter itu mengarah ke Lombok.
Akibat arah angin, semburan abu vulkanis mengarah ke timur tenggara hingga tenggara, alias menuju Pulau Lombok dengan kecepatan 18 km per jam. Hal itu didasarkan pada analisis sebaran abu vulkanis dari satelit Himawari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mengimbau warga tenang namun tetap waspada. Jangan keluar rumah jika tidak penting dan gunakan masker jika terpaksa bepergian. Antisipasi juga dilakukan dengan menginstruksikan Kepala Puskesmas di kawasan wisata Gili Trawangan untuk terus melaporkan perkembangan.
Jarak kawasan wisata itu dengan Pulau Bali relatif dekat sehingga perlu antisipasi dini, terutama bagi para wisatawan. Kepala Puskesmas Nipah dan tim medisnya juga sudah diimbau untuk waspada. Pasalnya, wilayah pantai tersebut berhadapan langsung dengan Gunung Agung.Suatu Senja di Gili Trawangan
Kemarin, PT Angkasa Pura I (Persero) memutuskan akan mengalihkan penerbangan menuju Lombok ke dua bandara terdekat yaitu Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. “Kami juga telah membuka Crisis Center dan mengaktifkan posko terpadu dan Media Center serta telah berkordinasi dengan maskapai untuk penanganan penumpang,” kata Corporate Secretary AP I Israwadi dalam keterangan pers, Ahad, 26 November 2017.
Israwadi mengatakan penutupan Bandara Internasional Lombok telah menyebabkan 16 penerbangan dari dan menuju Lombok terganggu. Penerbangan tersebut, kata dia, terdiri dari 13 penerbangan domestik dan tiga penerbangan internasional.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menutup Bandara Internasional Praya Lombok, Nusa Tenggara Barat karena dampak sebaran abu vulkanik letusan Gunung Agung. Penutupan dilakukan sejak Ahad, 26 November 2017 pukul 17.55 Wita hingga Senin, 27 November 2017 pukul 06.00 Wita.
Banyak yang berharap letusan Gunung Agung tak berdampak panjang terhadap Nusa Tenggara Barat. Belum lepas dari ingatan, peristiwa letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, November 2015, telah meyebabkan kerugian sektor ekonomi
Ketika itu, operasinal empat bandara di NTB, dihentikan sementara demi keselamatan penerbangan. Empat bandara itu iru adalah: Bandar Udara Internasional Lombok (BIL), Bandara Selaparang di Mataram yang digunakan untuk kegiatan pelatihan penerbangan, Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III (Brangbiji), Kabupaten Sumbawa, dan Bandar Udara Sultan Muhamad Salahudin di Kabupaten Bima.
Penutupan aktivitas Bandara Internasional Lombok selama beberapa hari waktu itu menyebabkan kerugian hingga Rp3 miliar.
Dampak lainnya berupa penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke NTB hingga 50 persen. Kondisi tersebut berimplikasi, antara lain, berdampak pada penuruan pendapatan guide atau pramuwisata. Tentu saja juga seluruh pelaku pariwisata terkena dampaknya pula. Kali ini Gunung Agung meletus, dan semua berharap keadaan segera membaik.
ANTARA | SUPRIYANTHO KHAFID | ROSSENO AJI
Berita lain:
Para Tetua Menabalkan Gelar Adat kepada Kahiyang Ayu - Bobby
Ini Dua Kota di Amerika Serikat yang Menjadi Favorit Agnez Mo
Peta Perburuan Durian Enak di Jalur Yogyakarta-Semarang
Cokelat Adam Padang Pariaman Dipromosikan di Tour de Singkarak