TEMPO.CO, Solo - Upacara adat Sekaten yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta pada tahun ini lebih istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sewindu sekali, tiap Tahun Dal, Sekaten akan dilengkapi dengan acara menanak nasi atau adang sega yang dilakukan oleh raja.
Baca juga: Gamelan Sekaten Solo akan Ditabuh Selama Sepekan Mulai Besok
"Kebetulan tahun ini masuk Tahun Dal yang datang tiap sewindu sekali," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Dipokusumo, Rabu 22 November 2017. Jadi Keraton akan menyiapkan acara menanak nasi yang akan dilakukan oleh penguasa Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwana XIII.
Rangkaian acara Sekaten akan dimulai pada Jum'at besok, 24 November yang ditandai dengan ditabuhnya Gamelan Sekaten. Sedangkan puncak acara akan berlangsung Jum'at pekan depan, 1/12, dengan keluarnya gunungan sekaten.
"Selanjutnya, pada 3 Desember baru akan digelar acara adang sega," kata Dipokusumo. Nasi itu akan dimasak menggunakan periuk khusus bernama Kyai Dudo. Periuk pusaka itu merupakan peninggalan dari Kerajaan Demak.
Menurut Dipokusumo, beras yang dimasak mencapai 70 kilogram. Selanjutnya, nasi yang ditanak akan disuguhkan kepada kerabat keraton dan abdi dalem pada keesokan harinya.
Prosesi tersebut menurutnya digelar berdasarkan legenda Jaka Tarub. Dalam cerita tersebut, Jaka Tarub mengasuh anaknya sendirian setelah istrinya, Dewi Nawangwulan yang merupakan bidadari kembali lagi ke kahyangan.
"Cerita itu menunjukkan bahwa pria juga harus bisa melakukan pekerjaan dapur, termasuk memasak," katanya. Karena itu, acara adang sega itu akan dilakukan langsung oleh Paku Buwana sebagai pimpinan tertinggi di dalam keraton.
AHMAD RAFIQ (Solo)
Berita lain:
Makanan Khas Mandailing Jadi Sajian Utama Resepsi Kahiyang Ayu