TEMPO.CO, Klaten - Kabar bohong alias hoax tidak hanya berkutat di seputar isu politik dan SARA. Musim durian pun tak luput jadi bahan kejahilan para pembuat berita bohong.
Sejak dua hari lalu, di media sosial beredar poster atau gambar yang menginformasikan akan diadakan Festival Durian 2017 di Pasar Kembang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sekilas memang tampak meyakinkan. Selain didesain dengan sangat rapi, gambar tersebut juga mencantumkan logo Pesona Indonesia di sudut kiri atas. Di bagian bawah gambar itu juga dicantumkan #visitklaten dan #ayomakanduren.
Baca juga: Tiga Tempat Menikmati Durian Enak di Jakarta
Namun, jika dicermati dengan seksama, ada yang ganjil pada gambar yang menyerupai poster pengumuman Festival Durian Sindangwangi 2017 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang akan dilaksanakan pada 9-10 Desember 2017.
Keganjilan itu terletak pada penanggalan atau jadwal festival durian Klaten yang dituliskan 31 November 2017. Padahal, dalam kalender, bulan ini hanya terdiri dari 30 hari.
Tapi banyak warga net yang tak ngeh dengan penanggalan tersebut, dan langsung meneruskan ke grup-grup aplikasi WhatsApp. Ada yang sempat percaya dan meyambut gembira. Tapi ada pula yang lalu menganggap gambar guyonan belaka setelah meneliti tanggal pelaksanaan.
Karena peredaran kabar bohong itu semakin meluas, Bagian Humas Sekretariat Daerah Klaten pun angkat bicara. "Kami sudah mengkonfirmasi berbagai pihak. Hasilnya dipastikan gambar tentang festival durian di Klaten itu hoax," kata perwakilan Tim Publikasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Klaten, Joko Priyono, pada Selasa, 21 November 2017.
Baca juga: 5 Langkah Memilih Buah Durian Enak
Joko mengatakan sebelumnya memang ada rencana festival durian di Klaten pada Februari 2017. Namun, rencana tersebut urung lantaran banyak petani durian di Klaten yang gagal panen. "Kami sampaikan pula bahwa tahun ini tidak ada festival durian di Klaten. Masyarakat bisa cek agenda resmi tahunan di website resmi pemerintah," kata Joko.
Dia juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan teliti sebelum menyebarluaskan gambar atau informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Di salah grup WhatsApp alumni sebuah SMP negeri di Klaten, gambar hoax festival durian 2017 di Klaten itu juga sempat ramai dibahas.
"Hampir saja saya berniat mudik lebih cepat biar bisa ikut pesta durian dengan harga murah," kata Siska, 32 tahun, ibu rumah tangga asal Klaten yang tinggal di Jakarta.
Seorang anggota grup WhatsApp alumni sebuah organisasi mahasiswa buru-buru minta maaf setelah sadar ikut mengirim hoax itu. "Maaf, terlalu semangat lihat gambar durian yang methuthuk itu," tulisnya disertai emoticon senyum masam.
DIND LEO LISTY (Klaten)