Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Ekowisata Tumbuh Di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

image-gnews
Wisata berbasis air merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Kuningan untuk memanjakan atlet PON 2016.
Wisata berbasis air merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Kuningan untuk memanjakan atlet PON 2016.
Iklan

TEMPO.CO, Kuningan - Dalam dua tahun terkahir muncul sekitar 50 ekowisata di sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC ), Kabupaten Kuningan. Semuanya murni dibangun dan dikelola masyarakat sekitar tanpa suntikan dana investor luar.

Kepala sub Bagian Tata Usaha TNGC, Muhrizal, menceritakan dalam dua tahun terakhir masyarakat menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Mereka pun lalu meminta izin TNGC untuk mengembangkan usaha pariwisata yang berwawasan lingkungan (ekowisata).

Permohonan itu mendapat sambutan baik. “Sebagai timbal balik masyarakat diminta untuk tidak membuka peluang  kepada investor luar,” kata Muhrizal, di kawasan ekowisata Batu Luhur, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Kamis, 16/11.

“Kami memberi kerjsama ijin kepada warga desa sekitar yang akan membangun ekowisata, seperti ekowisata batuluhur, Bukit Seribu Bintang di desa Padabeunghar, 1001 tangga Manguntapa dan Bumi Perkemahan di desa Singkup, kecamatan Pasawahan,” kata Muhrizal.

Penggerak masyarakat Desa Padabeunghar, Dodo Widodo, membenarkan adanya peluang membuka ekowisata tersebut. Dia mengatakan TNGC sangat membantu masyarakat sekitar dalam mengembangkan hal itu.

Setelah di desanya dibangun dua tempat wisata, yakni Bukit Seribu Bintang dan Batu Luhur, kini  setiap bulannya ada sekitar  6.000 wisatawan datang berkunung. Masyarakat sekitar pun merasakan mamfaatnya. “Selain bisa berjualan di daerah wisata, juga menjual oleh-oleh dan buah-buahan ke pengunjung.”

Dodo mengatakan semua murni masyarakat desa Padabeunghar yang menggelola. “Walaupun pendapatkan masih sedikit tapi kami gembira bisa membangun ekowisata dengan modal kerja bakti dan gotong royong,” kata Dodo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Heri Hermana, kepala bagian pemberitaan Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ikhtiar masyarakat seperti itu bisa menjadi proyek percontohan keberhasilan penggelolaan kawasan Taman Nasional di Indonesia.

 “Ini luar biasa, tanpa bantuan atau godaan para investor luar , mereka berhasil membangun ekowisata yang keren dan nama yang unik,” ujar Heri Hermana saat mengunjungi ekowisata Batu Luhur, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Kamis. Heri Hermana yakin wisata alam di Kuningan dan Majalengka menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

DEFFAN PURNAMA (Kuningan)

Baca juga:

10 Tip Supaya Liburan Jadi Murah

5 Tips Merencanakan Perjalanan Bersama Teman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

13 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu


Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

38 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.


Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

13 Februari 2024

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

Kabupaten ini kaya akan lokasi wisata. Berikut tujuh destinasi wisata air di Kuningan bisa Anda kunjungi usai mencoblos Pemilu 2024.


5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

13 Februari 2024

Nasi Kasreng. Instagram/kuninganfoodies
5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

Aneka kuliner khas Kuningan, Jawa Barat itu bahkan bisa menjadi buah tangan untuk Anda bawa pulang.


Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Dipadati Kendaraan Wisatawan

23 April 2023

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran, Jalur Wisata di Kuningan Dipadati Kendaraan Wisatawan

Kabupaten Kuningan kerap menjadi destinasi wisata bagi sejumlah masyarakat yang hendak menikmati waktu libur Lebaran.


Sopir Bupati Kuningan Ngebut dan Ngantuk di Siang Bolong, Begini Akibatnya

4 April 2023

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Sopir Bupati Kuningan Ngebut dan Ngantuk di Siang Bolong, Begini Akibatnya

Mobil Toyota Hilux yang ditumpangi Bupati Kuningan menabrak bengkel las, empat sepeda motor yang parkir, berikut dua pengguna motor.


Info Gempa Terkini BMKG: Gempa Darat Dangkal di Kuningan

22 Desember 2022

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Info Gempa Terkini BMKG: Gempa Darat Dangkal di Kuningan

Gempa darat lain yang terjadi di Jawa Barat. Warga di Kuningan langsung teringat dan berempati kepada korban gempa di Cianjur.


Simpel Legit Nasi Kasreng, Makanan Khas dari Luragung, Kuningan

15 Juli 2022

Nasi Kasreng. Foto: TelusuRI| Nita Chaerunisa.
Simpel Legit Nasi Kasreng, Makanan Khas dari Luragung, Kuningan

Menurut masyarakat setempat, nasi kasreng bermula dari seorang penjual warung nasi yang bernama Kasri, warga asli Luragung pada 1970-an.


Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Petugas Vaksinasi

16 Februari 2022

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. chronicle.co.zw/
Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Petugas Vaksinasi

Empat dari lima pencuri itu adalah ibu rumah tangga.


Makam Adat Dilarang, Masyarakat Sunda Wiwitan Sebut Intoleransi

23 Juli 2020

Masyakat penganut kepercayaan sunda wiwitan yang berada di kaki gunung cermai membawa hasil bumi dalam upacara Seren Taun 22 Rayagung 1947  di Kuningan, Jawa Barat, 17 Oktober 2014. Acara tersebut merupakan ungkapan syukur atas suka duka dalam bidang pertanian. TEMPO/Nurdiansah
Makam Adat Dilarang, Masyarakat Sunda Wiwitan Sebut Intoleransi

Akur Sunda Wiwitan di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dibuat kaget dengan peyegelan pembangunan makam sesepuh mereka oleh satpol PP.