Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Klaten Unjuk Gigi di Nggone Mbahmu Coffee Roaster

image-gnews
Pemilik Nggone Mbahmu Coffee Roaster, Ie Purnama Sidi dan isterinya Warih Irwanti tengah menyeduh kopi untuk pelanggan, Jumat 17 November 2017. Rumah sangrai kopi ini berada di Klaten. empo/Dinda Leo Listy
Pemilik Nggone Mbahmu Coffee Roaster, Ie Purnama Sidi dan isterinya Warih Irwanti tengah menyeduh kopi untuk pelanggan, Jumat 17 November 2017. Rumah sangrai kopi ini berada di Klaten. empo/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Klaten - Hanya orang tertentu yang berani berspekulasi membuka coffeeshop di kota kecil yang jauh dari kampus. Pertama, pengusaha bermodal besar. Kedua, penggila kopi. Kebetulan dua hal itu menyatu dalam diri Ie Purnama Sidi, 49 tahun, pemilik Nggone Mbahmu Coffee Roaster, Klaten.

“Daripada rumah ini kosong, istri saya Warih Irwanti usul buat tempat usaha. Karena dia hobi ngopi, jadilah seperti sekarang,” kata Purnama saat ditemui Tempo di rumah sangrai kopi sekaligus coffeeshop miliknya di Jalan Bhayangkara Nomor 93, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jumat, 17 November 2017.Suasana di Nggone MbahmuCoffe Roaster, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Dinda Leo Listy

Purnama awalnya bukan penggemar kopi. “Saya dulu lebih hobi ngeteh (minum teh),” kata pengusaha minyak goreng itu. Demi mewujudkan keinginan istrinya, dia rela menghabiskan waktu setahun penuh untuk menyelami dunia kopi dari tataran paling dasar yaitu menyangrai.

Aroma wangi yang menguar saat proses pemanggangan biji kopi itulah yang menumbuhkan cinta pertamanya pada kopi. “Satu jenis kopi bisa menghasilkan sekian banyak varian aroma dan cita rasa tergantung dari cara menyangrainya,” kata dia.

Purnama mencontohkan, selisih sedikit saja ukuran suhu serta lamanya proses sangrai, rasa yang dihasilkan bakal berbeda. “Ini yang membuat saya tertantang, masih banyak teka-teki dari kopi yang harus saya pecahkan.”

Saat pertama kali merintis usaha kopi, Purnama sempat mendapat komentar miring dari keluarganya. Sebab, Purnama terbilang sudah mapan secara finansial dengan mengelola toko minyak goreng, bisnis keluarga yang diwariskan secara turun temurun dari kakek dan ayahnya.

Ayah satu anak itu mengaku keuntungannya tidak seberapa jika dibandingkan tenaga yang dia habiskan melayani pelanggan. Para penggemar kopi memang berdatangan sejak pukul 11.00 sampai 18.00.

“Tapi semua capek hilang tiap ada pelanggan yang menyatakan kepuasannya setelah menyeruput kopi buatan kami,” kata Purnama. Dia sengaja belum mempekerjakan barista atau pelayan di rumah kopinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru dua bulan merintis Nggone Mbahmu Coffee Roaster, Purnama terpilih sebagai salah satu dari sekitar 70 pegiat kopi yang diundang dalam acara perayaan Hari Kopi Internasional di Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, pada 1 Oktober lalu. Dia menduga keikutsertaannya dalam acara ngopi dan ngobrol bareng Presiden Joko Widodo itu berkat ulasan usahanya di blog milik teman istrinya.Pintu masuk ke area Nggone Mbahmu Coffee Roaster di Klaten. Tempo/Dinda Leo LIsty

Blog yang membahas tentang upaya Purnama mengangkat pamor kopi asli Klaten dari lereng Gunung Merapi itu mendapat komentar positif dari pihak Kementerian Pariwisata. “Pak Jokowi tersenyum saat membaca nama Nggone Mbahmu di kartu nama yang saya sodorkan. Beliau juga sempat menanyakan di mana lokasinya,” kata Purnama.

Kabar Nggone Mbahmu Coffee Roaster diundang ke Istana Presiden itu cepat tersebar di media sosial dan membuat banyak orang penasaran. “Niat awal kami cuma menjual biji kopi yang sudah disangrai untuk pecinta kopi serius. Ternyata masih banyak yang belum paham kopi. Ya sudah, biar sekalian mereka saling berbagi cerita tentang kopi di sini,” kata Irwanti.

DINDA LEO LISTY (Klaten)

Berita lain:

5 Menu di Jakarta Culinary Feastival Ini Menarik Perhatian Pengunjung

Kiat Melakukan Travelling Solo di Akhir Pekan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

3 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

6 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

11 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

16 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

19 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

20 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

27 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

27 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.


Mencicip Sensasi Kopi dengan Krim Fluffy yang Gurih, Ada Rasa Tiramisu hingga Sea Salt

34 hari lalu

Workshop Ngopi Lucu: Cold Cream Sensation Djournal Coffee di Pacific Place, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. (Dok. Ismaya Group)
Mencicip Sensasi Kopi dengan Krim Fluffy yang Gurih, Ada Rasa Tiramisu hingga Sea Salt

Perpaduan kopi pahit dengan susu yang manis, ditambah dengan krim gurih yang lembut, memberikan sensasi yang berbeda.


9 Cara Menghilankan Kafein Berlebih Dalam Tubuh

43 hari lalu

Kafein? Secukupnya Saja
9 Cara Menghilankan Kafein Berlebih Dalam Tubuh

Terlalu banyak zat kafein di dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit. Sejumlah cara ini bisa menguranginya