TEMPO.CO, Boyolali - Ribuan kue apem keongmas dibagikan kepada masyarakat dalam upacara tradisi yang digelar di kawasan objek wisata Pengging, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 17/11. Upacara tradisi tersebut digelar masyarakat setempat setiap tahun pada bulan Safar menurut kalender Jawa.
Upacara tradisi sebaran apem keongmas diawali dengan kirab budaya prajurit keraton, Pakasa, kelompok drumband dan peserta kirab lain. Rutenya adalah dari halaman Kantor Kecamatan Banyudono menuju depan Masjid Ciptomulyo atau kawasan objek wisata Pengging.
Ribuan pengunjung yang datang dari berbagai daerah tetap antusias memadati sepanjang pinggiran jalan meski hujan deras. Menurut Asisten II Sekda Boyolali Widodo Al Munir upacara tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang itu tetap terus dilestarikan untuk mendorong kemajuan wisata religi di Pengging.
"Kami melihat di kawasan Pengging banyak objek wisata, khususnya religi, karena di daerah ini, terdapat makam-makam leluhur ternama, seperti Pujangga Kraton Surakarta Hadiningrat, Raden Ngabehi Yoso Dipuro, Ki Ageng Pengging (Kebo Kenongo), Handayaningrat, dan Padmonegoro," katanya.
Wisatawan yang berkunjung di daerah ini, kata dia, dapat melihat kegiatan upacara tradisi sebar apem, dan sekaligus dapat berkunjung langsung ke wisata religi di Pengging.Kue apem . TEMPO/Heru CN
Menurut Camat Banyudono Wagino pada upacara tahun ini disebar 20 ribu buah apem. Seluruh apem merupakan sumbangan dari masyarakat sekitar. Ia mengatakan kegiatan ritual sebar apem keongmas tersebut hingga saat ini masih dinanti-nanti olah masyarakat, dan mereka yang percaya mendapatkan apem artinya memperoleh berkah.
Sumino, 56 tahun, salah satu petani warga Banyudono mengatakan sengaja datang ke Pengging mengikuti upacara sebar apem untuk mencari berkah.
"Saya mendapat lima apem yang sebagian dimakan dan dibawa pulang. Apem ini, nanti setioba di rumah akan ditanam di pinggiran sawahnya agar selamat dari serangan hama penyakit tanaman, dan hasil panen padi bisa melimpah," kata Sumino.
ANTARA
Berita lain:
Yuk, Menggoyang Lidah di Jakarta Culinary Feastival
Tujuan Wisata Baru Riau, Samudra Awan di Puncak Bukit Suligi
Kenapa Hati Raisa Andriana Tertambat pada Yogyakarta