Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sasi Nggama, Tradisi yang Menjaga Lingkungan Kaimana

Reporter

image-gnews
Seorang anak salto di udara sebelum masuk ke dalam air, anak-anak ini memanfaatkan sebuah dermaga untuk melompat ke dalam air. Raja Ampat, Papua Barat, 23 April 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Seorang anak salto di udara sebelum masuk ke dalam air, anak-anak ini memanfaatkan sebuah dermaga untuk melompat ke dalam air. Raja Ampat, Papua Barat, 23 April 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Manokwari - Masyarakat adat di wilayah Kabupaten Kaimana, Papua Barat, memiliki tradisi yang unik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekologi alam baik di darat maupun laut, yang disebut sasi nggama. Itulah yang juga diterapkan untuk menjaga lingkungan di perairan Kaimana.

Manajer Urusan Kawasan Konservasi dan Kebijakan di Provinsi Papua Barat Cinsercation International (CI) Indonesia Alberth Nebore mengatakan kearifan lokal tersebut dimiliki masyarakat sejumlah suku di Kaimana. “Tradisi ini merupakan bentuk dari konservasi tradisional yang telah dipertahankan secara turun temurun sebagai bentuk kearifan lokal,” kata dia dalam rilis, Senin, 13/11.

Baca juga:

Pesona Tersembunyi di Pegunungan Arfak Papua Barat

Teluk Triton Dinilai Lebih Indah dari Raja Ampat

Dia menegaskan bahwa kawasan Konservasi Perairan Kaimana adalah aset masyarakat Kaimana dan pemerintah Daerah. “Tradisi sasi nggama ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.”

Tradisi tersebut dilakukan juga sebagai upaya memajukan sektor pariwisata kawasan perairan.
Sasi Nggama merupakan identitas kultural. Tradisi ini sudah melekat dan menjadi sistem pengelolaan sumber daya alam tradisional yang sudah ada sejak lama.

"Dahulu, Sasi Nggama digunakan para leluhur masyarakat untuk mengatur pemanfatan sumber daya alam. Kearifan lokal inilah yang melindungi alam dan SDA di daerah tersebut," kata Nebore.

Kepala Kampung Siawatan Kaimana, Jen Wamoy menyebutkan, Kampung Siawatan sudah dijadikan kampung sejak tahun 1962. Sejak dahulu tradisi ini sudah dilakukan oleh orang-orang tua jauh sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sasi Nggama merupakan salah satu budaya Suku Koiwai yang ada di kampung Siawatan," kata dia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah daerah bersama masyarakat menggelar prosesi buka Sasi Nggama di kampung Siawatan Distrik Etna. Kegiatan tersebut digelar di pulau Nawarum Kampung Siawatan.

Asisten II Sekda Kabupaten Kaimana. Martinus Furima mengatakan, Sasi Nggama bukan hal baru bagi masyarakat. Selain, sasi pantai dan laut masyarakat di wilayah pegunungan pun memiliki tradisi serupa yang disebut sasi kebun. Menurutnya tradisi ini perlu dilestarikan dan menjadi perhatian pemerintah terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

ANTARA

Berita lain:

Paramitha Rusady Selalu Ingin Membawa Spirit Manado

Tip Travelling ke Luar Negeri ala Panji Pragiwaksono

Indonesia Tujuan Wisata Selam Terbaik di Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Papua Barat akan Tempatkan Pasukan Brimob di Kaimana

6 Agustus 2022

Sejumlah anggota pasukan Satgas Pamrahwan berbaris setelah tiba di Polda Kalbar di Pontianak, Selasa 25 Januari 2022. Sebanyak 98 personel Sat Brimob Polda Kalbar yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) kembali ke Kalbar setelah bertugas selama 343 hari di Kabupaten Puncak, Papua. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Polda Papua Barat akan Tempatkan Pasukan Brimob di Kaimana

Sesuai rencana Polda Papua Barat, pasukan Brimob tahap pertama yang akan ditempatkan di Kaimana itu berupa kompi kerangka.


Desa Wisata Namatota, The Hidden Gem di Kaimana Papua Barat

27 Oktober 2021

Pemdangan Kampung Namatota di Kaimana, Papua Barat. Kampung itu menjadi salah satu kampung wisata yag masuk 300 besar ADWI 2021. Dok.Kemenparekraf
Desa Wisata Namatota, The Hidden Gem di Kaimana Papua Barat

Mendekati dermaga desa wisata Namatota, pengunjung disuguhi pemandangan hamparan air laut yang jernih dan penuh ikan dan terumbu karang.


Senja di Kaimana, Masih Seelok Dahulu

28 Oktober 2019

Presiden Jokowi berpose bersama Ibu Negara Iriana Jokowi saat menikmati senja di Kabupaten Kaimana, Papua, Ahad, 27 Oktober 2019. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Senja di Kaimana, Masih Seelok Dahulu

Kehadiran Presiden Jokowi dan Iriana ke Kabupaten Kaimana, Papua Barat, membuat warga terkenang lagu Senja di Kaimana yang ngepop pada 1960-an.


Gempa Guncang Kaimana Papua Barat

26 Juli 2019

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Guncang Kaimana Papua Barat

Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat sesar aktif.


Belasan Penduduk Papua Barat Derita Tumor Misterius  

24 Desember 2016

sxc.hu
Belasan Penduduk Papua Barat Derita Tumor Misterius  

Tumor yang diderita 19 warga Kampung Kensi, Distrik Arguni Atas, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, sudah berlangsung belasan tahun.


Dua Pengalaman Evakuasi Kecelakaan Pesawat di Perairan  

1 Januari 2015

Sebuah helikopter menurunkan seorang pararescueman tengah bergelantungan pada kabel penetrator. Tehnik inilah yang dipakai oleh BASARNAS dalam mengevakuasi jenasah korban pesawat AirAsia, di perairan Pangkalan Bun, 31 Desember 2014. gettyimages.
Dua Pengalaman Evakuasi Kecelakaan Pesawat di Perairan  

Pesawat SilkAir dan Merpati juga pernah jatuh ke wilayah perairan.